Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
GENERASI muda yang mengadopsi gaya hidup tidak sehat sejak usia 20-an kini mulai merasakan konsekuensinya di usia 30-an. Mereka menjadi lebih rentan terhadap penyakit kronis seperti hipertensi, obesitas, dan gangguan jantung.
Hal ini terungkap dalam laporan yang dirilis oleh Harvard T. H. Chan School of Public Health pada 2024. Penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kasus penyakit metabolik di kalangan kelompok usia 25-34 tahun di Amerika Serikat (AS).
“Banyak anak muda yang tidur kurang dari 6 jam, mengonsumsi makanan olahan, dan jarang beraktivitas fisik. Kombinasi ini sangat berisiko,” ungkap peneliti dari Harvard Erica Kenney, dikutip dari situs resmi universitas tersebut.
Temuan ini didukung oleh data dan pengamatan yang ada di Indonesia. Tubuh yang mudah sakit bisa disebabkan oleh kelelahan, pola makan yang tidak seimbang, stres berkepanjangan, serta kurangnya aktivitas fisik. Kebiasaan-kebiasaan ini dapat menurunkan sistem imun dan mempercepat munculnya penyakit kronis.
Dalam hal ini juga, banyak anak muda yang cenderung mengabaikan tanda-tanda awal kelelahan. Kurangnya asupan air putih, kebiasaan begadang, dan tidak rutin berolahraga dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit.
Meski demikian, kondisi ini masih dapat dicegah. Para ahli merekomendasikan agar mulai mengatur pola tidur yang cukup, mengurangi konsumsi makanan cepat saji, serta meningkatkan asupan sayuran dan buah.
Olahraga pun menjadi aspek penting dalam menjaga kesehatan. Melakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan cepat, jogging, bersepeda, atau yoga selama minimal 30 menit setiap hari dapat menurunkan risiko penyakit secara signifikan.
“Olahraga tidak selalu harus berat. Yang terpenting adalah melakukannya secara rutin dan konsisten. Bahkan berjalan kaki pun sangat bermanfaat,” ujar Reisa Broto Asmoro, juru bicara Kementerian Kesehatan RI, dalam sebuah siaran pers.
Langkah-langkah pencegahan ini sangat penting untuk memastikan bahwa usia 30-an tetap menjadi masa produktif, bukan awal dari berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih memperhatikan kesehatan sejak dini, karena gaya hidup yang dijalani saat ini akan sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan di masa depan. (berbagai sumber/Z-1)
Faktor risiko hipertensi mencakup berat badan berlebih dan obesitas, riwayat hipertensi dalam keluarga, serta kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Vaksinasi shingrix terbukti sangat efektif mencegah cacar api dan neuralgia pada pasien yang sudah terkena cacar api.
PERUSAHAAN induk dari kawasan Hotel Bidakara Jakarta (HBJ), PT Mekar Prana Indah (MPI), memperkuat posisinya sebagai destinasi bisnis dan gaya hidup terkemuka di Jakarta Selatan.
Stroke merupakan penyakit tidak menular yang sangat berbahaya. Selain dapat mengancam nyawa, stroke sering kali meninggalkan dampak berupa kecacatan jangka panjang
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Penggunaan skincare saja tidak cukup mencegah dan mengatasi sejumlah permasalahan kulit seperti bekas jerawat, penuaan dini, hiperpigmentasi, dan lainnya.
PENYAKIT hipertensi, diabetes melitus, hingga masalah gigi menjadi penyakit yang banyak ditemukan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pentingnya untuk mengukur tekanan darah secara rutin.
Tekanan darah tinggi bisa dikendalikan tanpa obat dengan menerapkan gaya hidup sehat. Simak 5 perubahan gaya hidup yang efektif menurunkan hipertensi.
Tomat mengandung kalium dan likopen yang efektif menurunkan tekanan darah tinggi. Pelajari bagaimana tomat membantu mengelola hipertensi dan menjaga kesehatan jantung secara alami.
Lansia di Indonesia menghadapi berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved