Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Jaga Keseimbangan Porsi Kerja Penting untuk Kesehatan Mental Anda

Basuki Eka Purnama
17/2/2025 09:30
Jaga Keseimbangan Porsi Kerja Penting untuk Kesehatan Mental Anda
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG Klinis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Kota Denpasar, Bali, Nena Mawar Sari mengatakan pekerja dapat menjaga kesehatan mental dengan mulai memberikan keseimbangan dalam porsi kerja, menjaga batasan hingga membentuk pola hidup yang harmonis.

"Dengan memberikan keseimbangan dalam porsi, jadi jam kerjanya, interaksi dengan keluarga, bagaimana pola hidupnya satu kesatuan yang
harmonis," kata Nena, dikutip Minggu (16/2).

Sosok yang juga praktik di Klinik Bali Psikologi itu menambahkan bagi perusahaan,-mereka juga dapat mulai memperhatikan mental pekerja dengan menghadirkan kegiatan sharing session dengan mengundang psikolog sebagai dukungan terhadap para pekerja.

Dirinya berharap budaya-budaya kerja yang memiliki tekanan pekerjaan tertentu hingga lingkungan yang tidak kondusif bisa menjadi perhatian bagi manajemen perusahaan.

Sementara dari sisi individu pekerja, untuk menjaga kesehatan mental dapat mulai dengan menghadirkan batasan-batasan dengan rekan, ataupun atasan kerja. 

"Relasi kita dengan orang-orang yang berpotensi membuat kita stres juga perlu diatur, jadi bersikap asertif atau berani mengatakan tidak tanpa rasa bersalah perlu dilakukan oleh setiap karyawan," ujar Nena.

Menurutnya, dengan berani menolak merupakan upaya seseorang untuk mulai mendengarkan kapasitas tubuh dan pikiran. 

"Jadi kan ada tuh orang yang tipe-tipe people pleasure, kemudian tipe-tipe yang takut dan kemudian dia nggak berani mengutarakan pendapat. Nah itu biasanya rentan mengalami stres karena dia nggak bisa mengatur kapasitas dia dengan tugas-tugas yang diberikan," jelasnya.

Nena pun menyarankan agar dapat belajar melakukan jeda atau relaksasi, meditasi supaya bisa mendengarkan alarm atau pesan-pesan yang diberikan kepada tubuh kita, contohnya jika sudah pegal-pegal maka dapat istirahat makan siang atau dengan mendengarkan musik kesukaan.

Ia juga menyarankan, bila seseorang tidak kapasitas untuk mendengarkan curahan hati dari rekan, maka perlu juga memikirkan untuk tidak memaksakan diri untuk mendengarnya, terlebih bila memang keadaan mental sedang tidak stabil.

"Jadi jangan hanya stres kerja saja yang difokuskan tapi juga bagaimana seseorang itu bisa menjaga boundaries," pungkasnya. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya