Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Masalah Pekerjaan Bisa Ganggu Kesehatan Mental Pekerja

M. Iqbal Al Machmudi
02/10/2024 17:54
Masalah Pekerjaan Bisa Ganggu Kesehatan Mental Pekerja
ilustrasi kesehatan mental.(Dok.freepik)

DOKTER spesialis Kedokteran okupasi Palupi Agustina Djayadi mengungkapkan masalah yang terjadi dalam lingkungan pekerjaan bisa mengganggu kesehatan mental pekerja

Masalah pertama seperti ketidakjelasan peran karena ada kaitannya posisi kerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, atau tempat kerja belum punya manajerial yang baik. Kemudian konflik peran antara pribadi dan profesionalitas yang biasanya terjadi disebabkan oleh kasus asmara atau suami istri dalam kantor yang sama.

"Ada juga masalah beban kerja berlebih yang bisa memicu stres. Bahkan beban kerja yang kurang dari ekspektasi pun bisa membuat stres karena persepsi bisa menjadi stres, dengan asumsi individu tersebut sebagai tidak perform," kata Agustina di Jakarta Selatan, Rabu (2/10).

Baca juga : Masyarakat Diingatkan untuk Waspadai Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Pengembangan karir yang stagnan juga bisa menjadi stres bagi pekerja. Stagnasi karir menjadi stres di tempat kerja tapi juga sebaliknya jika ada akselerasi jenjang karir yang terlalu cepat juga bisa menjadi stres karena begitu cepat perubahan.

"Padahal saat seseorang jatuh merupakan proses seseorang mematangkan diri sehingga bisa siap menghadapi tantangan dan matang secara pengalaman. Masalah selanjutnya yakni tanggung jawab terhadap orang lain terutama pada kesejahteraan tim di bawahnya, ada konflik tim di bawahnya maka yang bersangkutan ikut merumuskan dan memecahkan masalah," ujar dia.

Masalah terakhir yakni yang sering menjadi perbincangan yakni terkait bullying atau perundungan secara horizontal atau pun vertikal. Dampaknya pun tidak main-main bisa sebabkan stres hingga ingin mengakhiri hidup.

Baca juga : Apa saja 50 Shortcut dalam Microsoft Word?

Semakin berkemabngnya zaman definisi perundungan juga ikut melebar yang tadinya sebatas verbal dan fisik. Namun sekarang hal sesederhana membantu dengan cara yang kurang tepat bisa disebut perundungan.  Ia mencontohkan orang yang perfeksionis sering dibantu akan merasa demotivasi dan merasa tidak perform dalam pekerjaan. 

"Selain itu sesuatu yang dilakukan baik tapi rekan kerja tidak suka maka bisa termasuk perundungan. Saat stres hormonnya akan terbentuk dan adrenalin dan stres ada gejala jantung berdebar, metabolisme naik hingga kognitif terganggu, dan burn out disebabkan kelelahan psikis dan fisik disebabkan oleh pekerjaan," ungkapnya.

Dampaknya juga bisa perubahan perilaku dalam kerja seperti absenteeism yang tidak masuk kerja, presenteeism hadir tapi tidak terlihat, menarik diri dan cenderung sendiri, demotivasi, sensitif, impulsif, atau produktivitas menurun.

"Untuk pengelolaan stress dengan olahraga dengan merilisnya hormon endorfin. Olahraga yang disukai, afirmasi seperti mendengar atau mengucapkan apresiasi yang positif terkait diri sendiri. Termasuk istiqomah atau konsisten," pungkasnya. (Iam/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya