Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Isu Kesehatan Mental Perempuan dan Anak Sering Terabaikan

M Iqbal Al Machmudi
09/2/2025 17:01
Isu Kesehatan Mental Perempuan dan Anak Sering Terabaikan
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan berbincang dengan seorang anak(ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

WAKIL Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan mengatakan kesehatan mental masih menjadi isu yang sering terabaikan. 

Banyak masyarakat yang masih menghadapi keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan mental. Pemerintah perlu memperkuat layanan kesehatan jiwa di tingkat komunitas, dengan membangun pusat konseling dan penyuluhan yang dapat menjangkau kelompok rentan, termasuk perempuan dan anak-anak. 

Data dari  Badan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) menunjukkan bahwa masalah kesehatan reproduksi juga menjadi penyebab utama kesehatan yang buruk dan kematian bagi perempuan usia subur, khususnya di negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Dalam upaya mewujudkan sistem kesehatan yang lebih inklusif dan berperspektif gender, pemerintah perlu memperkuat ketahanan pangan sebagai bagian dari strategi kesehatan," kata Veronica, Minggu (9/2).

Perempuan memiliki peran besar dalam pengelolaan dan produksi pangan, sehingga kebijakan ketahanan pangan harus melibatkan mereka secara aktif. Selain itu, penting untuk melakukan analisis kebijakan kesehatan guna mengidentifikasi dan mengatasi kesenjangan gender dalam layanan kesehatan, khususnya dalam isu kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan anak, serta kekerasan berbasis gender.

"Ke depan, pemerintah juga harus memastikan adanya standar layanan kesehatan yang berkualitas, setara, dan terjangkau bagi semua kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas," ujarnya.

Selain itu, pengembangan sistem pelaporan kesehatan yang memungkinkan perempuan untuk melaporkan isu-isu kesehatan secara aman juga menjadi langkah penting dalam mencegah stigma dan diskriminasi.

"Dengan adanya data kesehatan yang terpilah berdasarkan gender, pemerintah dapat merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran dan berkeadilan dalam memastikan akses kesehatan universal bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu, Mantan Menteri Kesehatan periode 2014-2019, Prof Nila Moeloek menegaskan menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental. Ia mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan mental masyarakat, terutama anak-anak, menjadi perhatian serius. 

"Tantangan dalam dunia pendidikan yang berkaitan dengan kesehatan. Ia mengungkapkan bahwa rata-rata IQ masyarakat Indonesia yang masih rendah menjadi hambatan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan," ungkap Nila.

Oleh karena itu, peningkatan kualitas tenaga pengajar sangat penting, dan ia mengusulkan agar sekolah-sekolah memiliki guru yang benar-benar berkualitas untuk membentuk generasi yang lebih sehat dan cerdas.

Pentingnya penerapan prinsip Pancasila dalam sistem kesehatan Indonesia. Kesehatan bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi juga bagian dari amanah Pancasila yang menekankan kesejahteraan dan keadilan sosial. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus berkomitmen dalam memastikan akses kesehatan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Dengan kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat mencapai sistem kesehatan yang lebih baik dan berkeadilan," pungkasnya. (Iam/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya