Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Gula Berlebih Akibatkan Kecanduan dan Mengancam Kesehatan

Alya Putri Abi
14/12/2024 11:25
Gula Berlebih Akibatkan Kecanduan dan Mengancam Kesehatan
Ilustrasi(Freepik)

INDONESIA memiliki beragam makanan dan minuman manis yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, seperti produk kemasan, teh di kaki lima, biskuit, dan permen, yang mudah ditemukan dan sering dikonsumsi berbagai kalangan.

Mengonsumsi makanan atau minuman manis dapat meningkatkan suasana hati karena gula merangsang otak untuk melepaskan serotonin dan dopamin, neurotransmitter yang berperan dalam sistem penghargaan otak, sehingga mood menjadi lebih baik.

Sayangnya, gula tidak hanya memberikan kebahagiaan, tetapi juga bisa menyebabkan kecanduan. Ketika perasaan bahagia hilang, otak ingin merasakannya lagi, sehingga saat kadar gula turun, muncul keinginan untuk mengonsumsi makanan manis.

Menurut Kementerian Kesehatan dalam Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, batas konsumsi gula harian adalah 50 gram (4 sendok makan) untuk dewasa dan 25 gram (2 sendok makan) untuk anak-anak, dengan asumsi kadar gula darah normal.

Jika berlebihan dan sudah kecanduan, dapat menyebabkan kadar gula tubuh menjadi tidak terkontrol. Tentu saja, konsumsi gula berlebihan dapat mengancam kesehatan. 

Dilansir dari Kementerian Kesehatan dan berbagai sumber lainnya, berikut adalah bahaya mengonsumsi gula berlebihan:

1. Diabetes

Konsumsi gula berlebih menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi ketika tubuh kesulitan merespons hormon insulin yang mengatur kadar gula darah. Ini mengarah pada peningkatan kadar gula dalam darah dan akhirnya mengakibatkan diabetes tipe 2.

2. Obesitas

Asupan gula berlebih memberikan kalori tambahan tanpa rasa kenyang yang cukup, sehingga tubuh cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan. Lemak yang menumpuk, terutama di sekitar perut, meningkatkan risiko obesitas.

3. Penyakit Jantung

Gula berlebih dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh dengan meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya penyempitan pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit jantung dan gagal jantung.

4. Penyakit Ginjal

Kelebihan gula dalam tubuh meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan hipertensi, yang semuanya dapat merusak ginjal. Kerusakan pada ginjal ini dapat menyebabkan nefropati diabetik, saat ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik untuk menyaring limbah darah.

5. Perlemakan Hati

Fruktosa, salah satu jenis gula, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan diubah oleh hati menjadi lemak. Penumpukan lemak di hati dapat menyebabkan perlemakan hati, yang dapat memicu peradangan dan meningkatkan risiko penyakit hati berlemak.

6. Risiko Kanker

Meskipun gula tidak langsung menyebabkan kanker, konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan kadar insulin, yang merangsang pertumbuhan sel kanker. Obesitas akibat konsumsi gula juga meningkatkan peradangan, yang berhubungan dengan peningkatan risiko kanker seperti kanker payudara, usus besar, hati, dan pankreas.

7. Kerusakan Gigi (Karies Gigi)

Gula yang tertinggal di mulut menjadi makanan bagi bakteri, yang mengubah gula menjadi asam. Asam ini merusak email gigi dan dapat menyebabkan gigi berlubang jika tidak dibersihkan dengan baik melalui sikat gigi secara teratur.

8. Nyeri Sendi (Gout)

Kebiasaan mengonsumsi makanan manis berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Penumpukan asam urat ini dapat menyebabkan peradangan pada sendi, memicu nyeri hebat yang dikenal dengan gout.

9. Jerawat dan Penuaan Kulit

Gula berlebih dapat merangsang produksi minyak berlebih pada kulit, yang dapat menyebabkan jerawat. Selain itu, konsumsi gula yang berlebihan juga meningkatkan proses glikasi, yang merusak kolagen dan elastin, dua komponen kulit untuk menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit, yang pada akhirnya mempercepat penuaan kulit.

Oleh karena itu, mengontrol konsumsi gula perlu dilakukan. Jika sudah kecanduan, kurangi secara perlahan dengan memilih makanan rendah gula, menggantinya dengan pemanis alami, atau memperbanyak air putih untuk menjaga tubuh tetap sehat. (kementerian kesehatan/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya