Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
MAKANAN manis adalah jenis makanan yang memiliki rasa dominan manis karena mengandung gula alami maupun gula tambahan.
Rasa manis ini bisa berasal dari bahan alami seperti buah, madu, atau susu, maupun dari pemanis buatan yang sering ditambahkan dalam proses pengolahan makanan.
Gula berlebih meningkatkan kalori harian dan memicu penumpukan lemak, sehingga menyebabkan obesitas.
Konsumsi gula berlebih mengganggu kerja insulin dan meningkatkan kadar gula darah secara signifikan.
Bakteri di mulut memakan gula dan menghasilkan asam yang mengikis enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang.
Gula berlebih memicu peradangan, meningkatkan kadar trigliserida, dan menurunkan kolesterol baik .
Gula dapat memengaruhi otak mirip zat adiktif, membuat seseorang ingin makan manis terus-menerus.
Gula berlebih dapat merusak kolagen dan elastin, membuat kulit cepat keriput dan kehilangan kekenyalannya.
Fruktosa berlebih dapat diubah menjadi lemak di hati, memicu fatty liver.
Asupan gula tinggi dikaitkan dengan peradangan kronis dan resistensi insulin yang bisa memicu pertumbuhan sel kanker.
Lonjakan gula darah dapat mengganggu siklus tidur, membuat tidur tidak nyenyak.
Gula tinggi meningkatkan hormon insulin yang dapat memicu produksi minyak berlebih dan peradangan kulit.
Konsumsi gula berlebih terkait dengan peningkatan risiko depresi dan gangguan mood.
Gula tinggi dapat mengurangi kemampuan sel darah putih melawan infeksi.
Mengonsumsi makanan manis secara wajar dapat menjadi sumber energi cepat. Mengonsumsinya secara berlebihan bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, gigi berlubang, dan masalah kesehatan lainnya. (Z-4)
Ada makanan yang dapat menurunkan daya ingat. Dikutip dari WebMD, berikut sejumlah makanan yang dapat mengganggu memori otak :
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
Makanan ini biasanya memiliki rasa manis yang dominan dan sering dikonsumsi sebagai pencuci mulut, camilan, atau pelengkap.
Pola hidup yang sering mengombinasikan nasi sebagai karbohidrat utama dengan sumber karbohidrat lainnya dari tepung-tepungan dapat meningkatkan risiko diabetes melitus.
Konsumsi gula yang berlebih oleh anak dapat memperburuk kondisi eksim karena memicu proses peradangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved