Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
MAKANAN manis adalah jenis makanan yang memiliki kadar gula tinggi, baik berasal dari gula alami seperti fruktosa dalam buah maupun gula tambahan seperti sukrosa, glukosa, sirup jagung, atau pemanis buatan.
Makanan ini biasanya memiliki rasa manis yang dominan dan sering dikonsumsi sebagai pencuci mulut, camilan, atau pelengkap.
Gula berlebih menambah kalori kosong yang cepat disimpan tubuh sebagai lemak, terutama di perut.
Konsumsi gula tinggi dalam waktu lama bisa menyebabkan resistensi insulin, pemicu utama diabetes tipe 2.
Gula memberi makan bakteri di mulut, memicu plak, gigi berlubang, dan bau mulut.
Gula berlebih dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, peradangan, dan lemak darah tinggi.
Gula berlebih terutama fruktosa diproses di hati dan jika berlebihan bisa menyebabkan perlemakan hati non-alkoholik.
Setelah lonjakan gula, tubuh mengalami penurunan energi drastis yang bikin lemas dan ngantuk.
Terlalu banyak gula bisa memperburuk gejala kecemasan dan depresi, terutama jika dikonsumsi berlebihan secara rutin.
Gula memicu reaksi inflamasi di tubuh yang bisa memperparah kondisi seperti artritis, jerawat, atau asma.
Gula berlebihan bisa menurunkan daya ingat jangka pendek dan kemampuan fokus, terutama pada anak-anak.
Gula merangsang hormon dopamin dan membuat kecanduan, sehingga keinginan makan makin besar, terutama makanan manis.
Konsumsi gula tinggi terutama menjelang tidur bisa menyebabkan gelisah, jantung berdebar, dan sulit tidur nyenyak.
Gula memicu proses kerusakan kolagen dan elastin, yang membuat kulit cepat keriput dan kusam.
WHO merekomendasikan konsumsi gula harian tidak lebih dari 10 persen total kalori per hari, atau sekitar 25 gram atau 6 sendok teh untuk orang dewasa. (Z-4)
Pola hidup yang sering mengombinasikan nasi sebagai karbohidrat utama dengan sumber karbohidrat lainnya dari tepung-tepungan dapat meningkatkan risiko diabetes melitus.
Konsumsi gula yang berlebih oleh anak dapat memperburuk kondisi eksim karena memicu proses peradangan.
para peneliti dari Max Planck Institute for Metabolism Research di Cologne, menerbitkan sebuah laporan jurnal Science yang meneliti efek konsumsi gula setelah kita merasa kenyang.
Anak-anak lebih rentan mengalami kerusakan gigi karena sering kali sulit diajak untuk menjaga kebersihan gigi dengan baik.
Takjil yang dipilih bisa berupa potongan buah-buahan, 1 atau 3 butir kurma, dan langsung dilanjutkan dengan makan besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved