Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MAKANAN dan minuman manis harus dijauhi, setidaknya dibatasi, oleh seseorang yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes melitus atau kencing manis. Konsumsi makanan dan minuman manis dari gula putih, gula merah, kecap, hingga gula jagung harus dikurangi.
"Kalau sudah keburu punya gula tinggi, tentu harus direstriksi dan diperkecil lagi jumlah (asupan gula)," kata Plt Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular Kesehatan Jiwa Napza Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Ngabila Salama, Selasa (27/9). Minuman kemasan termasuk soda juga tidak boleh dikonsumsi oleh mereka dengan penyakit kronis seperti diabetes melitus.
"Soda sudah tidak boleh lagi karena gulanya sangat banyak. Minuman berkemasan juga sudah tidak boleh lagi," ujar Ngabila.
Di Indonesia, ketentuan batasan asupan gula harian yang dianjurkan telah tertera dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013. Konsumsi gula pada orang dewasa maksimal 50 gram atau empat sendok makan per hari untuk menghindari risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung. "Namun untuk orang yang (berpenyakit) gula tentu kalau bisa tidak konsumsi gula sama sekali," katanya.
Jika sudah terkena penyakit menular, Ngabila menganjurkan untuk mengelolanya dengan cara memeriksa kesehatan secara rutin dan mengikuti anjuran dokter serta mengatasi penyakit dengan pengobatan yang tepat. Selain itu, disaran tetap diet dengan gizi seimbang, mengupayakan aktivitas fisik secara aman, serta menghindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik.
Ngabila menjelaskan konsumsi gula berlebih atau kurang berdampak terhadap sistem metabolisme tubuh. Gula yang berlebihan dapat membuat berat badan mudah naik dan sulit turun, sulit berhenti makan, infeksi gigi dan gusi, serta meningkatkan risiko kanker.
Makanan dan minuman yang terlalu banyak mengandung gula di luar batas aman harian dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, meningkatkan kadar gula darah yang berisiko obesitas dan diabeter melitus, serta menimbulkan risiko komplikasi jangka panjang seperti kerusakan saraf, katarak, ginjal, dan infeksi kulit. (Ant/OL-14)
Rasa manis ini bisa berasal dari bahan alami seperti buah, madu, atau susu, maupun dari pemanis buatan yang sering ditambahkan dalam proses pengolahan makanan.
Ada makanan yang dapat menurunkan daya ingat. Dikutip dari WebMD, berikut sejumlah makanan yang dapat mengganggu memori otak :
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
Makanan ini biasanya memiliki rasa manis yang dominan dan sering dikonsumsi sebagai pencuci mulut, camilan, atau pelengkap.
Pola hidup yang sering mengombinasikan nasi sebagai karbohidrat utama dengan sumber karbohidrat lainnya dari tepung-tepungan dapat meningkatkan risiko diabetes melitus.
Konsumsi gula yang berlebih oleh anak dapat memperburuk kondisi eksim karena memicu proses peradangan.
Kandungan gula yang tinggi ini bisa berasal dari gula pasir, fruktosa, glukosa, sirup jagung, madu, atau pemanis lain.
Konsumsi sekedar satu potong daging olahan atau sekaleng soda sehari sudah dikaitkan dengan lonjakan resiko penyakit serius.
Konsumsi gula secara berlebihan dan tidak mengatur pola makan yang sehat juga bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit yang bisa mengancam kesehatan tubuh.
Pola hidup yang sering mengombinasikan nasi sebagai karbohidrat utama dengan sumber karbohidrat lainnya dari tepung-tepungan dapat meningkatkan risiko diabetes melitus.
Minuman ini sering dikonsumsi sebagai pelepas dahaga, tetapi jika dikonsumsi berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Konsumsi gula yang berlebih oleh anak dapat memperburuk kondisi eksim karena memicu proses peradangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved