Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
ISTILAH generasi sandwich pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy Miller, seorang pekerja sosial, pada tahun 1981. Ia menggambarkan kelompok orang dewasa yang terjepit antara kebutuhan anak-anak mereka dan orangtua yang semakin menua dan membutuhkan perawatan.
Seiring berjalannya waktu, definisi ini meluas, mencakup siapa saja yang menanggung beban finansial lebih dari satu generasi. Bahkan, definisi ini meluas pada sektor kesehatan, terkadang generasi sandwich sangat memperhatikan kesehatan orangtua padahal kondisi diri sendiri terlupakan.
Anak muda yang sering kali mengisi posisi generasi sandwich sangat mudah mendapatkan makanan atau minuman manis kekinian yang tanpa sadar meningkatkan kadar gula dalam tubuh hingga berisiko alami diabetes.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Herry Nursetiyanto, menjelaskan diabetes biasanya diawali dengan fase prediabetes. Pada tahap ini, kadar gula darah puasa sudah di atas normal berkisar 100-125 mg/dL, namun belum dikatakan diabetes dan biasanya akan berkembang menjadi diabetes tipe 2.
“Lalu, ketika sudah menderita diabetes, kadar gula darah puasa sudah mencapai lebih dari 126 mg/dL. Ciri awalnya, berupa mudah lapar , karena tubuh kekurangan insulin (hormon pengatur gula darah) atau insulin tidak bekerja optimal, sehingga glukosa dari makanan tidak bisa diubah menjadi energi, dan tubuh jadi lebih mudah lapar serta merasa lemas," kata Herry dikutip dari laman Mayapada Hospital pada Senin (18/8).
Kedua, sering buang air kecil, penderita diabetes biasanya lebih sering buang air kecil terutama di malam hari karena kadar gula darah terlalu tinggi, membuat produksi urin meningkat. Akibatnya, tubuh mengeluarkan kan lebih banyak cairan lewat urin dan membuat lebih sering ke kamar mandi sehingga bisa menyebabkan kekurangan cairan.
Ketiga, sering haus dan mulut kering karena tubuh membuang lebih banyak cairan melalui tubuh, yang membuat lebih sering merasa haus dan mulut terasa kering. Selanjutnya, penurunan berat badan tanpa sebab akibat ketidakmampuan tubuh dalam menyerap energi dengan baik, sehingga tubuh mulai membakar otot dan lemak sebagai sumber energi pengganti.
"Sehingga, berat badan menurun meski pola makan tidak berubah. Ada pula gejala lainnya yaitu penglihatan kabur akibat tingginya kadar kadar gula darah," ujar dia.
Terakhir yakni kesemutan. Penderita diabetes sering merasa kesemutan karena kadar gula darah yang tinggi bisa merusak saraf tepi seperti di tangan dan kaki.
"Inilah yang menyebabkan rasa kesemutan, mati rasa, rasa panas atau terbakar, hingga nyeri tajam seperti tertusuk. Kondisi ini disebut juga neuropati diabetik," pungkasnya. (H-3)
Kandungan gula yang tinggi ini bisa berasal dari gula pasir, fruktosa, glukosa, sirup jagung, madu, atau pemanis lain.
Konsumsi sekedar satu potong daging olahan atau sekaleng soda sehari sudah dikaitkan dengan lonjakan resiko penyakit serius.
Konsumsi gula secara berlebihan dan tidak mengatur pola makan yang sehat juga bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit yang bisa mengancam kesehatan tubuh.
Pola hidup yang sering mengombinasikan nasi sebagai karbohidrat utama dengan sumber karbohidrat lainnya dari tepung-tepungan dapat meningkatkan risiko diabetes melitus.
Minuman ini sering dikonsumsi sebagai pelepas dahaga, tetapi jika dikonsumsi berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Sebab, gula menyebabkan sejumlah konsekuensi kesehatan yang negatif bagi orang dewasa dan remaja.
Seseorang yang jarang minum air putih, apalagi ditambah gemar mengonsumsi makanan dan minuman manis, harus bersiap dengan risiko kerusakan pada ginjal yang bisa dialami di kemudian hari.
MINUMAN manis adalah minuman favorit banyak orang, terutama di kalangan anak muda. Namun, ternyata jika dikonsumsi musim hujan minuman manis semakin berdampak negatif pada tubuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved