Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MINUMAN manis adalah minuman favorit banyak orang, terutama di kalangan anak muda. Tak heran jika minuman ini sering dipilih setiap hari, baik sebagai teman bersantai maupun sebagai pelengkap hidangan. Selain rasanya yang lezat, minuman manis juga tersedia dalam berbagai varian rasa dan kemasan yang menarik perhatian.
Namun, konsumsi yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan, seperti menyebabkan obesitas dan diabetes, terutama jika dikonsumsi saat cuaca dingin, seperti saat hujan.
Musim hujan merupakan salah satu suasana paling menyejukkan di Indonesia, mengingat iklim tropis dan suhu yang panas. Namun, sayangnya, musim hujan juga dapat diikuti oleh munculnya berbagai penyakit, seperti demam berdarah (DBD) yang sering muncul di awal dan akhir musim hujan. Selain itu, infeksi virus influenza penyebab flu juga sangat umum terjadi di musim ini, karena suhu rendah dan kelembaban tinggi menciptakan kondisi ideal bagi virus tersebut untuk berkembang.
Melansir laman Kemenkes, penelitian yang diterbitkan oleh T.H. Chan School of Public Health Universitas Harvard pada Maret 2019, yang menganalisis data dari 37 ribu laki-laki dan 80 ribu perempuan selama 30 tahun, menemukan bahwa semakin banyak minuman bergula yang dikonsumsi seseorang, semakin besar pula risiko kematian dini bagi orang tersebut. Temuan ini menunjukkan bahwa kebiasaan mengonsumsi minuman manis dapat memiliki dampak kesehatan yang berbahaya.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Andi Khomeini Takdir, menekankan pentingnya menjaga imunitas tubuh di musim hujan. Salah satu cara untuk menjaga imunitas adalah dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman tertentu, sehingga tubuh tidak mudah sakit. Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi makanan bergizi, seperti buah-buahan dan sayuran, yang kaya akan vitamin dan mineral untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Selain menjaga pola makan, menjaga kebersihan juga sangat penting di musim hujan. Pastikan untuk mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah beraktivitas di luar rumah. Menghindari genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk juga merupakan langkah pencegahan yang baik untuk mengurangi risiko penyakit seperti DBD.
Oleh karena itu, penting untuk menikmati minuman manis secara bijak dan seimbang, serta mempertimbangkan pilihan yang lebih sehat demi menjaga kesehatan tubuh. Dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan, dapat melindungi diri dari berbagai penyakit. (Who/Kemenkes/Z-9)
Seseorang yang jarang minum air putih, apalagi ditambah gemar mengonsumsi makanan dan minuman manis, harus bersiap dengan risiko kerusakan pada ginjal yang bisa dialami di kemudian hari.
Sebab, gula menyebabkan sejumlah konsekuensi kesehatan yang negatif bagi orang dewasa dan remaja.
Si kecil cenderung lebih mudah pilek dan batuk di musim hujan. Pengaruh cuaca pada perkembangan kuman menjadi salah satu penyebabnya.
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
Kalau musim panas bisa menimbulkan keringat dan minyak berlebih, musim hujan yang lembap dapat membuat kulit rentan terkontaminasi kotoran dan bakteri.
Perhatikan atap, retakan dinding hingga rumput yang tumbuh tinggi di halaman
Kunyit mengandung kurkumin, yakni senyawa aktif yang dikenal memiliki manfaat antiradang dan antioksidan, yang bisa menjaga daya tahan tubuh.
SEJUMLAH daerah di Indonesia sudah memasuki musim hujan. Selain menjaga kesehatan, kita juga perlu memilih pakaian yang nyaman saat musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved