Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MUSIM hujan membawa kesejukan yang menyegarkan, namun juga meningkatkan risiko kesehatan, salah satunya Demam Berdarah Dengue (DBD).
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jika tidak segera ditangani, DBD dapat menyebabkan gejala parah hingga komplikasi fatal.
Di Indonesia, DBD tetap menjadi masalah kesehatan utama. Data Kementerian Kesehatan mencatat hingga minggu ke-43 tahun 2024, terdapat 210.644 kasus DBD dengan 1.239 korban jiwa.
Penyakit ini ditemukan di 259 kabupaten/kota di 32 provinsi, dengan Jakarta mencatat lebih dari 12.000 kasus pada September, yang menunjukkan tingginya risiko selama musim hujan.
DBD disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang memiliki tubuh hitam dengan garis putih di bagian punggung dan kakinya. Nyamuk ini aktif pada pagi hingga sore hari, terutama di lingkungan rumah yang gelap dan lembap.
Gejala DBD biasanya muncul 4–10 hari setelah gigitan nyamuk, meliputi:
Pada kasus serius, penderita dapat mengalami perdarahan, nyeri perut hebat, hingga syok dengue yang berpotensi fatal jika tidak segera ditangani.
Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang melibatkan metode 3M Plus:
Beberapa cara untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk adalah:
Untuk memperkuat daya tahan tubuh, lakukan langkah-langkah berikut:
Dengan kolaborasi pencegahan lingkungan, perlindungan pribadi, dan peningkatan kekebalan tubuh, risiko DBD dapat diminimalkan.
Musim hujan adalah saat yang tepat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga lingkungan agar tetap sehat dan bebas dari ancaman penyakit. (Dinkes/Kemenkes/Z-10)
Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht mengatakan bahwa kasus DBD bisa menyerang atau menginfeksi seseorang bukan hanya satu kali, tapi berkali-kali.
Selain menjaga kebersihan lingkungan, cara mencegah DBD pertama-tama harus dimulai dari diri sendiri, dengan melakukan langkah-langkah
Dinas Kesehatan Klaten mencatat kasus DBD 2024 mencapai 1.256 kasus dengan 31 kematian. Jumlah itu meningkat signifikan dari tahun sebelumnya sebanyak 308 kasus dan 14 orang meninggal.
Musim hujan sering kali membawa berbagai risiko kesehatan, salah satunya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
MUSIM hujan telah tiba di berbagai wilayah Indonesia, membawa risiko meningkatnya sejumlah penyakit musiman. Kasus DBD di musim hujan akan mencapai puncaknya pada Desember 2024.
Dengan kandungan bioaktif yang telah dibuktikan secara ilmiah, kunyit, temulawak, dan meniran menjadi pilihan alami untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Musim hujan bukan halangan untuk diet. Temukan 5 makanan hangat rendah kalori namun bergizi tinggi.
Tips aman berkendara saat musim hujan: jaga keselamatan di jalan! Kurangi risiko kecelakaan, periksa kendaraan, dan waspadalah terhadap aquaplaning. Baca
Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serang, Kabupaten Kulon Progo, resmi rampung 100%
Musim hujan sering kali dikaitkan dengan rentetan perubahan suasana hati yang cenderung negatif.
Musim hujan meningkatkan risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved