Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
INDONESIA, saat ini, sedang memasuki musim hujan, yang biasanya berlangsung dari November hingga Maret. Pada periode ini, curah hujan yang tinggi menyebabkan peningkatan genangan air di berbagai daerah.
Genangan air menciptakan lingkungan yang ideal untuk berkembang biaknya berbagai jenis penyakit, terutama nyamuk. Oleh karena itu, pada musim hujan, penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah dengue (DBD), cenderung meningkat.
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. DBD hanya dapat menular melalui gigitan nyamuk, nyamuk tersebut biasanya menyerang pada siang dan sore hari, baik di dalam maupun di luar rumah.
Prinsip utama dari upaya pencegahan DBD adalah menjaga kebersihan lingkungan dan membasmi tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk.
Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan:
Memasang kelambu di tempat tidur.
Gejala DBD:
Jika sudah terlanjur terkena DBD, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama:
Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit akibat nyamuk dan menjaga kesehatan tubuh selama musim hujan.
Jaga kebersihan lingkungan sekitar kita, karena tindakan kecil dapat membuat perbedaan besar dalam mencegah penyebaran penyakit. (berbagai sumber/Z-1)
Jambu biji kaya vitamin C, quercetin, dan trombinol yang membantu meningkatkan trombosit dan mempercepat pemulihan pasien demam berdarah (DBD).
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
Peningkatan kasus tetap harus diwaspadai bersama. Masyarakat harus terus melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk
Dokter Spesialis Anak mengingatkan bahaya DBD atau dengue pada anak-anak, gejalanya bisa mirip flu demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, muntah. Dengue berbahaya kalau tidak ditangani
MENINGKATNYA angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia mendorong berbagai pihak untuk melakukan upaya edukatif kepada masyarakat.
Peningkatan kasus DBD Garut tersebut, menyebabkan 8 meninggal dan 7 orang mendapat perawatan di rumah sakit serta yang lainnya berangsur sembuh.
Penurunan kasus DBD di Klaten, menurut Anggit, karena faktor kesadaran masyarakat meningkat dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved