Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Upaya Edukasi Masyarakat Lewat Seminar Kewaspadaan DBD

Insi Nantika Jelita
28/7/2025 12:17
Upaya Edukasi Masyarakat Lewat Seminar Kewaspadaan DBD
Pemeriksaan kesehatan sekaligus edukasi DBD di Bandung, Jawa Barat.(Dok Holywings Group)

MENINGKATNYA angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia mendorong berbagai pihak untuk melakukan upaya edukatif kepada masyarakat. Holywings Peduli, melalui program tanggung jawab sosial (CSR), bekerja sama dengan Helen’s Night Mart Karangsari Bandung menyelenggarakan seminar kesehatan bertema Waspada Demam Berdarah: Cegah dan Tangani Sejak Dini. Acara ini digelar pada Sabtu (26/7) di Helen’s Night Mart Karangsari Bandung.

Kegiatan ini merupakan respons terhadap tingginya angka kasus DBD di Indonesia pada awal tahun 2025. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, hingga Mei 2025 tercatat lebih dari 55.000 kasus DBD di seluruh Indonesia, dengan angka kematian mencapai 439 jiwa. Angka ini mengalami peningkatan signifikan dibanding periode yang sama pada tahun 2024. Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi.

Dalam pemaparannya, Kharina Helhid sebagai dokter umum dari Rumah Sakit Siloam Purwakarta menyampaikan tren kasus DBD cenderung meningkat setiap musim hujan akibat kondisi lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

“Gejala awal DBD sering disalah artikan sebagai flu atau infeksi virus ringan. Padahal, deteksi dini sangat krusial dalam mencegah kondisi berat seperti syok dengue yang dapat berujung pada kematian,” ujar Kharina dalam keterangan resmi. 

Ia juga mengingatkan anak-anak dan lansia merupakan kelompok yang paling rentan terhadap komplikasi DBD.

Dalam sesi tanya jawab, para peserta dikenalkan kembali dengan metode 3M Plus guna mengantisipasi meningkatnya penderita DBD. Metode 3M plus yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penyimpanan air, mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk, Plus tindakan tambahan seperti menabur larvasida, menggunakan kelambu, dan fogging.

Lebih dari 150 peserta hadir dalam seminar yang dimulai dari pukul 8 pagi ini, peserta yang berasal dari warga RW 01 Pasteur ini pun aktif mengikuti sesi tanya jawab.

"Dalam seminar ini banyak informasi baru yang saya dapat, terutama tentang gejala awal DBD dan cara pencegahannya di rumah. Biasanya kami cuma tahu soal , ternyata ada cara lain yang lebih efektif seperti 3M Plus," ujar Lilis Kartika, 42, warga Kelurahan Pasteur yang hadir sebagai peserta.

Komisaris Utama Holywings Group sekaligus Ketua Program CSR Holywings Peduli Andrew Susanto menyampaikan harapannya agar seminar ini menjadi pemicu terbentuknya kesadaran kolektif.

"Kami percaya bahwa edukasi merupakan langkah awal yang paling efektif dalam mencegah berbagai penyakit,” tuturnya

Tak hanya menghadirkan edukasi seputar demam berdarah dan cek kesehatan, acara tersebut juga dikemas secara interaktif melalui berbagai kegiatan menarik yang melibatkan partisipasi aktif peserta.

Tak kalah menarik, peserta juga mengikuti lomba estafet bola pingpong yakni mereka harus memindahkan bola dari gelas secara berkelompok. Permainan ini menjadi ajang kekompakan dan tawa bersama antarpeserta dari berbagai usia. Tim pemenang lomba ini mendapatkan voucher dari Holywings sebagai bentuk apresiasi. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya