Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Osteoporosis 

Ernest Narus
20/10/2024 10:13
Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Osteoporosis 
Banyak mitos tentang osteoporosis namun tidak semuanya benar. Simak mitos dan fakta berikut ini.(freepik)

OSTEOPOROSIS adalah kondisi di mana kepadatan tulang berkurang, sehingga tulang menjadi rapuh dan lebih mudah patah. 

Ketika osteoporosis tidak terdeteksi dan dilakukan perawatan lebih awal, tulang akan menjadi semakin lemah dan rapuh. Ini akan meningkatkan risiko patah tulang yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan membutuhkan biaya pengobatan yang tinggi. Bahkan, patah tulang akibat osteoporosis dapat menjadi penyebab kematian.

Osteoporosis disebabkan menurunnya kemampuan tubuh untuk meregenerasi tulang. Hal ini berdampak pada berkurangnya kepadatan tulang. 

Penurunan kemampuan regenerasi ini biasanya akan dimulai saat seseorang memasuki usia 35 tahun. Kekurangan asupan kalsium yang dibutuhkan oleh tulang menjadi penyebab utama kasus osteoporosis.

Meski osteoporosis ini sudah sangat umum terjadi di masyarakat, beberapa orang masih salah kaprah menanggapinya.

Bahkan, banyak yang percaya dengan mitos yang justru menyesatkan dan membahayakan semua orang. Sehingga penting untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak. 

Mitos dan fakta terkait osteoporosis.

Mitos 1: Osteoporosis Hanya Dialami Perempuan Lanjut Usia

Meskipun perempuan pascamenopause memiliki risiko lebih tinggi, osteoporosis juga dapat dialami oleh pria dan orang yang lebih muda. Faktor-faktor seperti genetika, gaya hidup, dan kondisi medis tertentu juga dapat mempengaruhi risiko osteoporosis pada siapa saja.

Mitos 2: Jika Tidak Ada Gejala, Tidak Perlu Khawatir tentang Osteoporosis

Osteoporosis sering disebut sebagai "penyakit diam-diam" karena tulang dapat melemah secara signifikan tanpa gejala. Biasanya, gejala baru muncul setelah terjadi patah tulang, sehingga deteksi dini melalui pemeriksaan kepadatan tulang sangat penting.

Mitos 3: Minum Susu Saja Sudah Cukup untuk Mencegah Osteoporosis

Susu memang kaya akan kalsium, tetapi pencegahan osteoporosis memerlukan lebih dari sekadar asupan kalsium. Vitamin D, olahraga yang melibatkan beban, dan gaya hidup sehat secara keseluruhan juga penting untuk menjaga kekuatan tulang.

Mitos 4: Osteoporosis Adalah Bagian Normal dari Penuaan dan Tidak Bisa Dicegah

Meskipun risiko osteoporosis meningkat seiring bertambahnya usia, ada banyak cara untuk mencegah atau memperlambat perkembangannya, seperti olahraga rutin, pola makan yang kaya kalsium dan vitamin D, serta menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.

Mitos 5: Patah Tulang Karena Osteoporosis Tidak Dapat Disembuhkan

Patah tulang akibat osteoporosis dapat diobati dengan penanganan medis yang tepat. Selain itu, ada berbagai terapi dan obat yang dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang di masa depan.

Mitos 6: Osteoporosis tidak dapat diobati

Osteoporosis adalah kondisi yang kronik. Meskipun tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, osteoporosis bisa dikelola dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup. Pemberian obat osteoporosis dapat meningkatkan kepadatan tulang dan membantu mencegah terjadinya patah tulang.

Memahami perbedaan antara mitos dan fakta mengenai osteoporosis dapat membantu dalam pencegahan dan pengelolaan kondisi ini secara lebih efektif. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya