Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KETUA Komite Advokasi Percepatan Penurunan Stunting, Kesehatan Ibu dan Anak dan SDG’s PB IDI, Prof Agussalim Bukhari menjelaskan pengolahan susu ikan tergantung bagaimana canggihnya pengolahannya. Jika pengolahan sederhana, tentunya jauh berbeda dengan pengolahan yang canggih.
Susu ikan yang dimaksud merupakan produk dari ikan yang sudah diolah menjadi suatu produk ultraproses.
"Jadi kalau pengolahannya canggih, kandungan proteinnya bisa lebih tinggi juga karena dia bisa dibuat dalam bentuk terhidrolisa konsentrat. Jadi kandungan protein tentu akan menjadi lebih tinggi. Ada banyak teknik pengolahan susu, ada pasteurisasi misalnya mungkin sekitar 70 derajat saja selama setengah jam," kata Prof Agussalim, Senin (16/9).
Baca juga : Apa Itu Susu Ikan, Yeay or Nay?
Jika dibandingkan Ultra High Temperature (UHT) semakin tinggi suhu tentunya makin banyak gizi yang rusak. Sehingga produk susu dengan pemanasan tinggi biasanya minimal 50% vitamin-vitamin akan rusak. Oleh karenanya biasanya susu difortifikasi, ditambahkan lagi vitaminnya untuk memperbaiki.
"Tapi proteinnya biasanya aman. Jadi protein itu dengan pengolahan yang baik biasanya itu kan tidak rusak. Cuma yang concern itu terutama adalah vitamin. Mineral juga lebih resistant sedikit, lebih tahan daripada vitamin," ujarnya.
Selain itu semua produk juga harus steril. Jika tidak steril bisa ditemukan kuman atau berjamur sebabkan bisa diare.
Baca juga : IDI Makassar Sesalkan Pj Wali Kota Longgarkan Pembatasan
Selain itu ia menegaskan susu sapi degan susu ikan 100% tidak sama. Tapi bahwa sebagai sumber protein, dua-duanya tentu baik karena sumber protein itu ada banyak.
"Tidak boleh kita mengharapkan dari susu sapi saja. Apalagi susu juga harganya menjadi mahal sekarang dan kalau di luar negeri itu untuk memelihara sapi yang berkualitas itu luar biasa perawatannya," ungkapnya.
"Termasuk rumputnya saja harus sangat sehat dan lain sebagainya. Itu yang membuat harganya menjadi mahal. Sedangkan untuk ikan kan lebih mudah, tinggal kita tangkap saja di perairan kita," lanjutnya.
Dari segi kualitas keduanya sumber protein yang baik ditambah vitamin dan mineral yang sama.
"Satu keunggulan yang saya kira di media juga sudah ditulis bahwa kalau dari ikan kan semua orang sudah tahu umumnya ya bahwa mengandung omega 3," pungkasnya. (H-2)
DISKUSI mengenai susu ikan sebagai sumber protein masih belum usai.
Susu ikan yang banyak dibicarakan sebenarnya adalah hidrolisat protein ikan (HPI) yang dapat larut dalam air.
BELUM ada keputusan dari pemerintah terkait produk susu ikan Surikan masuk dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung presiden terpilih Prabowo Subianto.
Prof. Nila F Moeloek menyarankan masyarakat agar lebih sering mengonsumsi ikan secara langsung bukan lagi pangan olahan seperti produk hidrolisat protein ikan atau susu ikan
FOUNDER Berikan Protein, Yogie Arie, menjelaskan produk hidrolisat protein ikan atau yang saat ini disebut sebagai susu ikan diharapkan bisa membantu permasalahan gizi anak.
Ekstrak protein ikan atau yang saat ini disebut sebagai susu ikan justru hanya menambah industri baru bukan menyasar ke inti masalah.
AHLI gizi menyebut kalau ada tiga kandungan gizi dalam keju yang mampu meningkatkan kesehatan mental manusia.
Usai liburan, banyak orang merasa bersalah karena pola makan tersebut dan berujung pada niat untuk detoks atau diet ketat untuk menurunkan berat badan.
Ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada Pratiwi Dinia Sari mengatakan menjaga keseimbangan pola makan sehat dan menerapkan gaya hidup sehat bisa dilakukan selama liburan.
. Untuk menjaga keamanan makanan yang disiapkan sebelumnya, penting untuk menyimpannya di wadah tertutup yang bersih dan kedap udara
Cara penyimpanan makan juga memiliki potensi untuk merusak kandungan nutrisi atau gizi yang terdapat dalam makanan yang nantinya hendak dikonsumsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved