Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENELITIAN terbaru menunjukkan bahwa otak perempuan cenderung mengalami penuaan lebih cepat dibandingkan laki-laki, terutama akibat stres dan perubahan gaya hidup selama pandemi Covid-19.
Penuaan otak menjadi salah satu dampak yang dihadapi setelah berakhirnya lockdown beberapa tahun lalu.
Studi yang dilakukan oleh Institute for Learning and Brain Sciences di University of Washington, Seattle, mengungkapkan bahwa perempuan lebih rentan mengalami penuaan otak akibat terbatasnya interaksi sosial selama lockdown.
Baca juga : Waduh Studi Ungkap Penggunaan Alkohol di Kalangan Perempuan Meningkat Selama Pandemi
Perempuan, yang cenderung menggunakan obrolan sebagai sarana berbagi emosi, kehilangan momen penting ini selama masa isolasi.
Penelitian ini melibatkan 160 anak berusia 12 hingga 16 tahun yang menjalani uji MRI pada tahun 2021 dan 2022. Hasil menunjukkan bahwa lockdown menyebabkan penuaan otak dini, baik pada anak laki-laki maupun perempuan.
Namun, otak perempuan tampak lebih tua sekitar 4,2 tahun, sedangkan otak anak laki-laki hanya lebih tua sekitar 1,4 tahun.
Baca juga : Korea Selatan Alami Krisis Demografi, Banyak Warga Ogah Menikah dan Punya Anak
Penuaan otak pada perempuan tidak hanya mempengaruhi fungsi kognitif, tetapi juga berdampak pada ekspresi wajah dan pengendalian emosi, yang penting dalam kognisi sosial.
Sementara itu, penuaan otak pada laki-laki cenderung terbatas pada perubahan fisik pada wajah.
Direktur Institute for Learning and Brain Sciences Patricia Kuhl menyatakan bahwa meskipun dampak penuh dari perubahan ini belum sepenuhnya dipahami, ada kekhawatiran bahwa hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan potensi belajar para remaja perempuan.
Kuhl juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendukung kesehatan mental anak-anak mereka selama masa-masa ini. Meskipun lockdown sudah berakhir, dampaknya masih terasa, terutama bagi remaja perempuan.
"Temuan ini adalah pengingat akan kerapuhan remaja. Mereka membutuhkan dukungan untuk berbicara terbuka, agar stres yang berbahaya bagi kesehatan mental mereka dapat dikurangi," ujar Kuhl. (The Guardian/Z-10)
Menstruasi yang normal dan teratur adalah tanda bahwa reproduksi perempuan dalam kondisi baik, dan tubuh secara keseluruhan dalam keadaan sehat.
Seiring dengan pertambahan usia pada perempuan serta kehamilan mampu menyebabkan penurunan kekuatan otot panggul dalam menopang organ-organ vital.
Perjuangan perempuan Indonesia hari ini ialah kelanjutan dari jejak-jejak lokal yang pernah berjaya, tapi kini dibingkai dalam ideologi negara, yaitu Pancasila.
BRInita merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan BRI Peduli yang berfokus pada tiga pilar utama: pendidikan, pemberdayaan UMKM, dan pelestarian lingkungan.
POTENSI perempuan di sejumlah sektor harus mampu ditingkatkan melalui berbagai upaya pemberdayaan sebagai bagian dari langkah mengakselerasi pembangunan nasional.
Pada tahun ini, peringatan Hari Aksi Kesehatan Perempuan Internasional mengangkat tema Dalam Solidaritas Kita Melawan: Perjuangan Kita, Hak Kita.
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Penggunaan skincare saja tidak cukup mencegah dan mengatasi sejumlah permasalahan kulit seperti bekas jerawat, penuaan dini, hiperpigmentasi, dan lainnya.
Selain atmosfernya yang menarik, Social Garden juga terkenal dengan koktail yang disajikan dengan keahlian.
Pola gaya hidup lebih penting untuk dikendalikan daripada hanya mengendalikan faktor genetik karena anak akan mengikuti kebiasaan aktivitas dan apa yang dikonsumsi orangtua.
Kesadaran akan pentingnya keseimbangan hidup kini mendorong masyarakat untuk menjalani gaya hidup yang lebih terstruktur dan berkelanjuta
Kebiasaan duduk dan rebahan terlalu lama ternyata tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan fisik, tetapi juga berisiko menyebabkan penyusutan otak
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved