Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Atrial Fibrilasi Tingkatkan Risiko Stroke Iskemik Hingga 5 Kali Lipat

 Gana Buana
15/8/2024 16:02
Atrial Fibrilasi Tingkatkan Risiko Stroke Iskemik Hingga 5 Kali Lipat
Penyebab stroke iskemik(Dok. Freepik)

Atrial fibrilasi, gangguan irama jantung yang sering terjadi, diketahui dapat meningkatkan risiko stroke iskemik hingga lima kali lipat.

Guru besar di bidang aritmia dari Universitas Indonesia Yoga Yuniadi menjelaskan bahwa kelainan ini menjadi penyebab utama terbentuknya gumpalan darah atau cardio emboli yang bisa mengakibatkan stroke iskemik.

Baca juga : Anda Kesemutan di Satu Sisi? Waspada, Bisa Jadi Gejala Stroke

Menurut Yoga, kondisi ini terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di serambi kiri jantung, yang kemudian dapat menyumbat pembuluh darah besar, terutama di pangkal pembuluh darah otak.

“Mortalitas 30 hari, mortalitas 1 tahun, dan tingkat ketergantungan yang berat setelah 1 tahun pada stroke yang terkait dengan atrial fibrilasi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan stroke yang tidak disebabkan oleh atrial fibrilasi,” ungkapnya dikutip dari Antara, Kamis (15/8).

Lebih lanjut, Yoga menekankan pentingnya pengendalian faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, obesitas, gangguan tidur, dan konsumsi alkohol berlebihan, yang dapat memicu atrial fibrilasi dan berujung pada stroke iskemik.

Baca juga : Deteksi Dini Stroke dan Kelainan Pembuluh Darah di Otak Mudahkan Penanganan

Ia juga menyoroti bahwa individu berusia 40 hingga 60 tahun berada pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami atrial fibrilasi, sehingga deteksi dini menjadi sangat penting.

“Seseorang harus mulai mengenali gejala atrial fibrilasi, seperti dengan meraba nadi sendiri atau menggunakan smartwatch untuk mendeteksi denyut jantung,” tambahnya.

Penanganan atrial fibrilasi, terutama setelah stroke terjadi, mencakup tindakan ablasi untuk mencegah pembentukan gumpalan darah lebih lanjut yang dapat memperparah kondisi pasien.

Baca juga : Gejala Minim Kista Duktus Koledokus, Bernarkan Berbahaya dan Bisa Mengancam Nyawa?

Yoga menegaskan bahwa tindakan ini penting untuk mencegah komplikasi serius yang bisa menyebabkan disabilitas permanen, seperti ketidakmampuan menelan atau bergerak, meskipun stroke sudah berlalu.

Dengan demikian, pencegahan dan pengelolaan faktor risiko atrial fibrilasi menjadi krusial untuk mengurangi kemungkinan terjadinya stroke iskemik dan dampak fatal yang menyertainya.

Deteksi dini dan penanganan segera menjadi kunci dalam mengurangi beban penyakit ini di masyarakat. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya