Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Rentan Dialami Milenial, Overthinking dan Kecemasan Picu GERD Psikosomatik

Indrastuti
09/8/2024 18:41
Rentan Dialami Milenial, Overthinking dan Kecemasan Picu GERD Psikosomatik
Ilustrasi(freepik.com)

SERING kali tekanan dunia usaha, kerja dan permasalahan rumah tangga menyebabkan kecemasan yang bisa menjadi penyebab asam lambung
Kurangnya kesadaran atas kondisi kesehatan mental memicu timbulnya gangguan-gangguan psikologis yang tanpa disadari membuat seseorang terjebak dalam suatu permasalahan psikologis. Banyak orang menganggap ini sepenuhnya sebagai masalah biologis atau fisik. Namun, seringkali ada aspek fisiologis yang jarang terlihat.

Biasanya orang mencari pendekatan dari sisi biologis dan psikologis untuk mengendalikan masalah fisik yang reaktif. Namun, fenomena ini sebenarnya bisa dipengaruhi dalam kategori yang berbeda, yaitu fenomena fisiologis tubuh. 

“Ketika seseorang mengalami ketakutan dan kecemasan, tubuh menciptakan hormon kortisol yang bersifat asam. Kortisol ini dapat menyerang lambung dan menciptakan permasalahan asam lambung yang sering kita kenali dengan GERD psikosomatik,” jelas Caezarro Rey Abishur yang menyebut diri pakar menghilangkan trauma nomer 1 di indonesia. 

Baca juga : 4 Tips Menjaga Gangguan Lambung di Tengah Tren Makanan Viral!

Jika penyebabnya adalah fisiologis, berobat ke dokter mungkin akan mmebantu mengurangi gejalanya tetapi tidak menyelesaikan dari akar masalahnya. Begitu juga dengan pendekatan melalui jalur psikologis (pikiran) bisa memakan waktu yang cukup panjang jika tidak disertai pemahaman tentang fenomena fisiologis.

Memahami struktur psikologis, fisiologis, dan biologis dalam diri manusia dapat membantu menentukan treatment yang tepat. Jika berobat ke ranah biologis dan psikologis belum memberikan hasil seperti yang diharapkan, mungkin perlu pendekatan fisiologis untuk menelusuri perasaan dan emosi yang terpendam. Mengeliminasi ketakutan reaktif tubuh ini bisa mengembalikan kondisi tubuh ke titik normal.

Sebetulnya jawaban sederhananya, ketika manusia berserah penuh (complete surrender) dan menghadapi semuanya dengan ketenangan dan kedamaian, tubuh akan memproduksi hormon serotonin, oksitosin, yang positif dan sifatnya basa. Ini dapat menghilangkan asam dalam tubuh dan menyelesaikan fenomena GERD psikosomatik dari akarnya.

Baca juga : Ini Tips Bagi Penderita Asam Lambung untuk Menjaga Kesehatan Selama Berpuasa

“Namun tentunya untuk berserah penuh, bukanlah hal yang mudah, karena ketakutan dan kecemasan akan masa depan adalah pola reaktifitas trauma dalam tubuh,” ujar pria yang akrab disapa Coach Rheo ini.

Pendekatan fisiologis berbeda dari pandangan biologis dan psikologis, hal ini banyak memberikan dampak positif untuk membantu klien dengan masalah GERD psikosomatik melalui jalur alternatif yang selama ini sudah kita coba namun dirasa belum maksimal.

“Dengan melengkapi aspek psikologis, biologis, dan fisiologis, kita dapat menyentuh persoalan GERD Psikosomatik secara lebih menyeluruh, sampai ke akarnya. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya