Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
DEPARTEMEN Sosial Lingkungan Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Vokasi Universitas Indonesia (UI) 2024 menggagas suatu kegiatan untuk membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Anak-anak tersebut memiliki keterbatasan untuk memperoleh pendidikan formal.
Kegiatan pengajaran nonformal berupa pengenalan dan pendalaman materi literasi serta numerasi ini bertajuk Rumah Cita-Cita. Tujuannya untuk membantu mencerdaskan anak-anak Indonesia yang memiliki keterbatasan dalam bidang pendidikan.
Kegiatan yang sudah berlangsung selama empat hari ini masih disambut riang oleh anak-anak. Salah satu murid Rumah Cita-cita, Mailan Wulan Dari, 15, mengaku sangat senang belajar bersama dan bertemu kakak-kakak dari Rumah Cita-cita. Perempuan yang bercita-cita menjadi Chief Executive Officer (CEO) ini mengungkap proses belajar tak pernah membosankan.
Baca juga : Rumah Cita-cita Sebar Ilmu di Kampung Pemulung Pondok Labu
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya," ucapnya saat ditemui Media Indonesia dalam kegiatan belajar bersama Rumah Cita-cita di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (1/8).
"Aku paling suka pas kelompok (belajar) aku menang dan dapat juara 1 bikin yel-yel," lanjutnya seraya tersenyum.
Konsep belajar memang dibuat semenyenangkan mungkin yakni dengan selingan aktivitas menarik seperti senam atau yel-yel. Sekitar 30 murid ikut serta dalam kegiatan belajar mengajar, usianya pun beragam mulai dari 6 tahun ke atas, kebanyakan dari mereka tidak mendapat akses sekolah.
Baca juga : Olahraga Bantu Anak Tahan Lama Belajar
Untuk menarik lebih banyak anak-anak ikut serta dalam kegiatan, para pengajar pun datang mengetok ke rumah-rumah, mengajak langsung anak-anak untuk belajar bersama.
"(Orangtua) anak-anaknya senang dan mereka punya harapan. Enggak mau lihat anak-anak mereka nganggur, main-main," ungkap Ketua Rumah Cita-cita Pelangi Janisa Christy Sirait.
Salah satu pengajar Rumah Cita-cita, Olaya Shabira Thalib, mengaku tidak bosan untuk terus mengajak anak-anak belajar bersama. Ia bersama tim terus memberikan semangat dan menumbuhkan kecintaan anak-anak untuk mau belajar. Pun dengan Wakil Penanggung Jawab Pengajar Rumah Cita-cita Syifa Aulia Fahimah yang tak lelah menyebarkan semangat positif kepada rekan pengajar.
Baca juga : Staf Sudin Perpustakaan Jaksel Mendongeng untuk Anak-anak
Pada kesempatan tersebut, Rumah Cita-cita berkolaborasi dengan PT Perta Daya Gas, Usaha Patungan PT Pertamina Gas dan PLN (Perusahaan Listrik Negara) Indonesia Power.
Sekretaris Perusahaan dan Hukum PT Perta Daya Gas Ucok Charles Kairupan menyatakan dukungannya pada kegiatan yang memberikan dampak positif ini.
"Apa yang kami berikan memang dibutuhkan oleh mereka (anak-anak) seperti meja dan alat tulis. Kami inginnya bukan hanya senang-senang tetapi juga sarana prasarana belajar yang bisa menjadi manfaat jangka panjang," ungkap Ucok.
Selain memberikan meja dan alat tulis, masing-masing anak juga mendapatkan makanan ringan dan susu.(M-3)
KPAI mempertanyakan keamanan ruang publik bagi anak setelah seorang anak berusia 5 tahun tersengat listrik hingga meninggal di Taman Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Perlu pembuatan sistem pencegahan banjir yang cukup besar seperti waduk atau embung
SEORANG guru ngaji di Tebet, Jakarta Selatan ditangkap oleh kepolisian terkait kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur.
Deretan menu yang telah dikurasi hadir pada restoran tersebut, mulai dari hidangan utama, sampai aneka cake dan pastry
Proses selanjutnya atas peristiwa tersebut akan ditangani oleh Polda Metro Jaya.
Kejadian itu bermula dari laporan masyarakat yang menyebut ada pesta seks sesama jenis di hotel bintang empat tersebut.
Anak-anak yang belum bisa berkomunikasi dengan baik perlu selalu didampingi saat bermain sendiri maupun bersama teman-temannya.
Sebelum anak dilepas bermain di luar, orangtua diminta memulai dengan pengawasan hingga pemantauan di awal.
Ringgo Agus Rahman mengaku belum ada hal yang dapat ia banggakan pada anak-anaknya untuk ditinggalkan.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved