Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENELITIAN menunjukkan terapi intensif selama tiga minggu lebih efektif dibandingkan dengan terapi tradisional selama satu tahun penuh untuk bayi, anak-anak, dan remaja berkebutuhan khusus.
Terkait hal itu, Wings Therapy Center secara otentik menerapkan kerangka kerja Model Terapi Intensif (IMOT). Sejak didirikan pada 2017, pusat terapi ini telah berhasil merehabilitasi lebih dari 6.000 orang berkebutuhan khusus, mencapai tingkat keberhasilan sebesar 70% melalui model terapi intensif yang inovatif dan terapinya yang unik.
Kerangka kerja IMOT, yang dikembangkan pada 1994 oleh Pusat Rehabilitasi Euromed Polandia, telah menunjukkan keampuhan yang luar biasa dalam berbagai bentuk terapi fisik dan okupasi, terutama Suit Therapy.
Baca juga : Kesehatan Mental Terganggu, Remaja Merasa tidak Didukung Orangtua
Terapi ini memanfaatkan prinsip-prinsip neuroplastisitas dan pembelajaran motorik dengan melakukan pengulangan berkali-kali terhadap latihan-latihan baru dan menantang dalam kerangka waktu yang singkat. Model perawatan ini semakin banyak digunakan di seluruh dunia karena terbukti memberikan manfaat dan hasil luar biasa yang diakui oleh pasien, terapis, dan dokter.
Serupa dengan bootcamp, terapis IMOT bekerja satu per satu dengan pasien selama periode tiga minggu hingga tiga bulan.
Pasien menjalani sesi terapi lima hari seminggu, dengan durasi satu hingga empat jam setiap hari, tergantung pada usia, kondisi, dan tingkat kemampuan anak. Berbeda dengan pendekatan tradisional yang biasanya hanya melibatkan satu atau dua sesi dalam seminggu. Kerangka kerja ini menekankan pada tiga pilar: Intensitas, Frekuensi, dan Durasi.
Baca juga : Judi Online Mengancam Kualitas Bonus Demografi
Hal lain yang juga penting untuk keberhasilan Model Terapi Intensif adalah keahlian, pengetahuan, dan pelatihan pada terapis.
Di WINGS, para terapis membuat program yang disesuaikan untuk setiap pasien. Untuk itulah para terapis di WINGS dilatih secara ketat dalam berbagai prosedur, termasuk di antaranya Intervensi Gerakan Dinamis, Terapi Jasmani, Kebugaran untuk Autisme, dan TREXO.
Program yang diterapkan kepada pasien adalah program yang telah disesuaikan setelah konsultasi mendalam dan penilaian terhadap diagnosis anak, riwayat medis, dan kemampuan saat ini. Program akan berkembang seiring dengan kemajuan anak atau remaja
Baca juga : Orangtua Harus Tahu Cara Mengatasi Migrain pada Anak
"Kami memahami bahwa pendekatan satu untuk semua tidak akan berhasil. Itulah mengapa kami berkomitmen untuk terus memperluas pengetahuan dan keahlian kami. Dalam model IMOT, kami telah memperkenalkan berbagai solusi inovatif, seperti Terapi Getaran dan Task-Specific Electrical Stimulation (TASES), untuk mendukung anak-anak dan remaja. Kami selalu mencari terobosan-terobosan terapi yang berpotensi mengubah kehidupan anak-anak kita," kata CEO dan Pendiri Wings Therapy Center Julia Justin, .
"IMOT benar-benar merupakan pengubah hidup untuk merehabilitasi populasi berkebutuhan khusus, terutama ketika diimplementasikan secara otentik oleh tim terapis yang sangat terlatih dan berdedikasi."
"Keberhasilan program intensif kami yang terkenal dibangun di atas kolaborasi interdisipliner para terapis kami. Anak-anak dari segala usia, mulai dari usia empat bulan hingga dewasa muda dan seterusnya, dapat mengambil manfaat dari program terapi intensif kami, yang memanfaatkan berbagai prosedur seperti Neurosuit, Unit Terapi Multifungsi (SpiderCage), Intervensi Gerakan Dinamis, Program Olahraga Adaptif, dan lain-lain," tutup Julia. (Z-1)
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Melalui pembaruan fitur Pelibatan Keluarga, TikTok berupaya agar orangtua dan wali dapat lebih terlibat dalam mendampingi pengalaman digital anak remaja mereka
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Keterlibatan remaja sejak awal menjadi fondasi utama Gerakan RAW termasuk dalam merumuskan nama, nilai, dan arah strategis yang mencerminkan suara dan kebutuhan mereka.
Kasus diabetes pada anak muda makin meningkat akibat pola makan buruk dan gaya hidup pasif. Kenali penyebab, dampak, dan cara pencegahannya sejak dini.
Banyak orang tua lupa memeriksakan kesehatan remaja secara rutin. Padahal, masa remaja rentan terhadap masalah pubertas
3 masalah mental remaja: identitas diri, emosi, dan sosial. Peran orang tua krusial dalam masa tumbuh kembang usia 10–18 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved