Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BALITA yang menjadi perokok pasif, yaitu menghirup asap rokok secara langsung ataupun residu rokok yang tertempel pada benda-benda, rentan mengalami gangguan tumbuh kembang. Terdapat 10 aspek perkembangan neurologis balita yang terdampak rokok.
Dalam Asap Rokok Ganggu Tumbuh Kembang Anak yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat (21/6), praktisi kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama menjelaskan 10 aspek tersebut.
1. Motorik kasar.
Baca juga : Bunda, Ini Peran Penting Cuci Tangan untuk Cegah Anak Stunting
2. Motorik halus.
3. Kemampuan kognitif atau berpikir, IQ.
4. Bahasa.
Baca juga : Semangat Gotong Royong Jadikan Kalsel Tiga Besar Turunkan Stunting
5. Konsentrasi.
6. ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) atau autis.
7. Gangguan pendengaran.
8. Gangguan pemusatan konsentrasi.
Baca juga : Sulteng Fokus Penanganan Masalah Stunting
9. Gangguan beradaptasi terhadap lingkungan.
10. Perawakan lebih pendek serta badan lebih kurus.
Menurutnya, pada anak yang hipersensitif atau memiliki bakat asma, reaksi terhadap rokok dapat timbul dalam hitungan jam atau bahkan hari.
Baca juga : Gandeng LKNU Jabar, HaloPuan Sosialisasi Lawan Stunting di Bandung Barat
"Ada anak kita jadi langsung gampang batuk pilek, ISPA, padahal sudah divaksin influenza, divaksin macam-macam, PCV, pneumonia, tetapi tetap kena batuk pileknya sering. Imunitasnya lebih rendah juga. Nah, itu efek dari radikal bebas," katanya.
Adapun secara makro, yaitu pada perkembangan kognitif atau otak, enam bulan dapat terlihat efeknya. Rokok dapat pula mengakibatkan stunting pada anak.
Oleh karena itu, dia mengingatkan bagi orangtua atau anggota keluarga yang belum dapat menghentikan rokok untuk tidak membawa rokok, baik konvensional, herbal, ataupun elektrik, ke dalam rumah. "Kalau sampai rumah, langsung mandi bersih, sabunan, keramasan, karena sisa di baju kita itu juga terhirup dan itu anak-anak jadi third-hand smoker," ujarnya.
Dia juga mengingatkan orangtua untuk menciptakan rumah yang bebas dari asap rokok. Bahkan kalau bisa asbak tidak ada, agar anak-anak tidak meniru kebiasaan tersebut. (Ant/Z-2)
Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kasus meninggalnya balita bernama Raya di Sukabumi, Jawa Barat, yang tubuhnya dipenuhi cacing.
Meski dikatakan ada kepedulian, namun tak cukup, sangat telat, karena R sudah meninggal.
OCHA mencatat 11.877 balita di Gaza mengalami gizi buruk akut.
Fosil di Gran Dolina ungkap balita Homo antecessor dipenggal dan dimakan 850.000 tahun lalu, bukti kanibalisme tertua di Eropa.
Aksi kekerasan yang dilakukan di rumah pelaku, dan direkam sendiri menggunakan ponsel, lalu disebarkan sebagai bentuk intimidasi kepada istrinya yang tengah menggugat cerai.
Balita berumur kurang dari dua tahun menjadi kelompok paling berisiko terhadap dampak dari screen time (paparan waktu layar).
Satu tahun sejak diberlakukannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024, kekhawatiran terhadap dampaknya terus bergulir.
Tekanan terhadap sektor padat karya, khususnya industri hasil tembakau (IHT), kian nyata di tengah pelemahan ekonomi lokal dan dinamika global.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menanggapi usulan Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyediakan gerbong khusus untuk merokok
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perokok mentol cenderung lebih sulit berhenti karena sensasi dingin yang dihasilkan membuat rokok terasa lebih ringan.
Sensasi mentol yang dicampur dengan tembakau ternyata dapat menurunkan kepekaan reseptor di saluran pernapasan yang berfungsi mendeteksi iritasi akibat nikotin.
Bupati Klaten Desak Pencabutan Pasal Tembakau dalam PP 28/2024
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved