Sabtu 04 Februari 2023, 22:04 WIB

Semangat Gotong Royong Jadikan Kalsel Tiga Besar Turunkan Stunting

mediaindonesia.com | Humaniora
Semangat Gotong Royong Jadikan Kalsel Tiga Besar Turunkan Stunting

Antara/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi pelayanan posyandu sebagai salah satu upaya mencegah stunting.

 

KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan DR Diauddin menyampaikan provinsi itu berhasil masuk tiga besar penurunan angka kasus stunting di Indonesia karena semangat gotong royong dalam menanganinya.
"Dari Pemprov hingga pemerintah kabupaten/kota gotong royong menanganinya secara maksimal dan bersinergi," ujarnya di Banjarmasin, Sabtu.

Menurut Diauddin, meski setiap kabupaten/kota memiliki strategi masing-masing, namun melakukannya bersama-sama, hasilnya luar biasa dapat menurunkan 5,4 persen dalam setahun.

Berdasarkan laporan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dirilis pada tahun 2023, kasus stunting di provinsi Kalsel dari 30 persen menjadi 24,6 persen.

Kalsel masuk urutan tiga besar dalam penurunan kasus stunting di bawah Provinsi Sumatera Selatan turun dari 24,8 persen menjadi 18,6 persen dan urutan kedua Kalimantan Utara turun dari 27,5 persen menjadi 22,1 persen.

Dari catatan tahun 2022, angka balita stunting di Kalsel sebanyak 21.279 balita dari jumlah sasaran balita yang diukur sebanyak 215.230 balita.

Baca juga: Mulai Hari Ini Pemprov DKI Data Balita Stunting

Menurut Diauddin, pada tahun 2023, program prioritas dinas kesehatan hampir sama dengan tahun sebelumnya yakni penurunan angka stunting, penurunan angka kematian Ibu bayi dan penurunan angka kesakitan.

"Itu yang akan dilakukan dan kita masuk tiga provinsi dengan penurunan angka stunting tertinggi di Indonesia," ujarnya.

Dia optimis di 2023 penanganan stunting bisa lebih baik, karena itu akan mengevaluasi apa saja yang baik di tahun 2022 itu, akan dilanjutkan dan apa yang masih kurang di tahun 2022 untuk ditingkatkan.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Kalsel, Yuliani menuturkan untuk tahun 2023 akan tetap pada penguatan pemberian makanan tambahan, bagi ibu hamil dan balita serta penguatan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri.

"Untuk tablet penambah darah ini akan diperluas lagi hingga ke sekolah agama seperti pesantren, karena sebelumnya kurang terjamah sampai di sana," ujarnya.

Pihaknya juga tidak pernah berhenti mengedukasi akan pentingnya kesehatan dan makanan bergizi.

"Makanan tidak harus mahal dan tapi pengolahan yang higienis dan sanitasi baik," pungkasnya. (OL-17)

Baca Juga

Metro TV/Asrianto

Infrastruktur Jalan Rusak, Ibu Hamil Di Tutar Melahirkan Di Hutan

👤Asrianto 🕔Kamis 30 Maret 2023, 05:50 WIB
Seorang ibu hamil di Tutar, Polewali Mandar terpaksa melahirkan di tengah hutan saat ditandu ke Puskesmas setempat. Pasien ditandu karena...
Ist

Ajang Prestisius IHRS 2023 Kembali Diadakan pada 19-20 Juni di Bali

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 30 Maret 2023, 05:35 WIB
Tema IHRS 2023 dengan mengusung tema ‘Redefining Human Capital: Inspiring People to Take Action’ (Mendefinisikan Kembali Sumber...
AFP/Maddie Meyer / GETTY IMAGES NORTH AMERICA

Mulai Tahun Ini, Harvard Hadirkan Mata Kuliah Bahasa Indonesia

👤Meilani Teniwut 🕔Kamis 30 Maret 2023, 04:30 WIB
Mata kuliah bahasa Indonesia digelar untuk mengembangkan studi Asia Tenggara di...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya