Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Tulang Anak Berusia 850.000 Tahun Ungkap Praktik Kanibalisme Manusia Purba di Spanyol

Thalatie K Yani
25/7/2025 12:12
Tulang Anak Berusia 850.000 Tahun Ungkap Praktik Kanibalisme Manusia Purba di Spanyol
Fosil di Gran Dolina ungkap balita Homo antecessor dipenggal dan dimakan 850.000 tahun lalu, bukti kanibalisme tertua di Eropa.(Maria D. Guillén / IPHES-CERCA)

SEKITAR 850.000 tahun lalu, seorang balita dipenggal dan dimakan oleh sesama manusia purba. Temuan ini terungkap dari tanda potongan di tulang leher yang ditemukan di gua Gran Dolina, situs arkeologi Atapuerca, Spanyol utara.

Analisis menunjukkan tulang tersebut milik anak berusia 2 hingga 5 tahun. “Kasus ini sangat mencolok, bukan hanya karena usia anak tersebut, tetapi juga presisi bekas potongannya,” kata Palmira Saladié, salah satu pimpinan penggalian Gran Dolina, dalam pernyataan pada Kamis (24/7). “Ini bukti langsung bahwa anak itu diperlakukan layaknya mangsa lainnya.”

Bulan ini, tim arkeolog mengevakuasi 10 kerangka Homo antecessor, kerabat manusia purba yang punah sekitar 770.000 tahun lalu. Banyak tulang menunjukkan bekas pemotongan dan patahan yang sengaja dibuat, mirip dengan perlakuan pada tulang hewan yang dimakan.

Homo antecessor hanya ditemukan di situs Atapuerca, sehingga posisi mereka dalam pohon keluarga manusia masih diperdebatkan. Ada yang berpendapat mereka leluhur Neanderthal dan Homo sapiens, ada pula yang menganggapnya cabang terpisah. Apa pun itu, mereka adalah kerabat manusia tertua yang diketahui di Eropa.

Gran Dolina sudah lama dikenal sebagai lokasi bukti kanibalisme manusia purba, dengan sekitar 30% tulang yang ditemukan memiliki bekas potongan dan bahkan gigitan manusia. “Permukaan fosil terawetkan dengan luar biasa. Bekas gigitan manusia pada tulang adalah bukti paling meyakinkan bahwa tubuh-tubuh ini benar-benar dikonsumsi,” jelas Saladié.

Para peneliti menduga kanibalisme ini bukan hanya untuk bertahan hidup, tetapi juga mungkin sebagai cara menguasai wilayah. “Apa yang kami dokumentasikan menunjukkan perilaku ini berlangsung terus-menerus, bukan sesuatu yang langka,” tambahnya.

Kerangka terbaru, termasuk balita yang dipenggal, berasal dari lapisan tanah berusia antara 850.000 hingga 780.000 tahun, menjadikannya bukti kanibalisme manusia purba tertua di Eropa. Ada bukti lebih tua di Kenya yang berusia 1,45 juta tahun, tetapi asal-usulnya masih diperdebatkan.

Gran Dolina sendiri belum sepenuhnya digali, sehingga para peneliti yakin masih banyak sisa-sisa misteri Homo antecessor yang menunggu untuk ditemukan.

“Setiap tahun kami menemukan bukti baru yang memaksa kita untuk meninjau ulang bagaimana mereka hidup, mati, dan memperlakukan orang mati hampir satu juta tahun lalu,” kata Saladié. (Live Science/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya