Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Indonesia Berkomitmen Entaskan Pneumonia pada Anak dalam Forum Global   

Eni Kartinah
03/5/2023 16:19
Indonesia Berkomitmen Entaskan Pneumonia pada Anak dalam Forum Global   
Delegasi Indonesia yang menghadiri 2nd Global Forum on Childhood Pneumonia di Kota Madrid, Spanyol, bar-baru ini.(Ist)

PEMERINTAH Indonesia terus berkomitmen untuk memastikan setiap anak di Indonesia mendapatkan haknya untuk bertahan hidup dan berkembang.

Meskipun telah mencapai Sustainable Development Goals (SDG) 3.2, pemerintah Indonesia akan terus menurunkan tingkat mortalitas anak dengan mendorong tingkat cakupan imunisasi PCV, DTP, dan campak hingga di atas 90% di setiap wilayah.

Pemerintah Indonesia juga memperkenalkan imunisasi rotavirus untuk mengurangi kematian akibat diare.

Baca juga: Indonesia Jadi Contoh Negara yang Berhasil Turunkan Angka Kematian Bayi di Konferensi Tingkat Global

Demikian intisari dari komitmen yang diungkapkan oleh perwakilan delegasi dari Indonesia, dalam helatan 2nd Global Forum on Childhood Pneumonia yang diadakan di Kota Madrid, Spanyol, baru-baru ini.

Forum Global kedua di Kota Madrid, merupakan forum lanjutan dari komitmen global yang telah dihasilkan oleh Forum global pertama yang telah diadakan di Barcelona pada tahun 2020 lalu.

Kurangi Kematian Anak Akibat Pneumonia

Forum kedua ini bertujuan untuk mulai mengalihkan perhatian politik pemerintah negara-negara dengan beban pneumonia anak yang tinggi dari Covid-19 ke komitmen aksi untuk mengurangi kematian akibat penyakit pneumonia pada anak.

Baca juga: Kenali Tanda Anak Kena Pneumonia

Menghadiri forum tersebut, delegasi dari pemerintah Indonesia diwakili Amich Alhumami, Ph.D. (Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Sosial, dan Kebudayaan Bappenas), Pungkas Bahjuri Ali, Ph.D. (Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas),  dr. Prima Yosephine (Direktur Pengelolaan Imunisasi, Kemenkes).

Selain itu, ada Dewi Amila Solikha, M.Sc (Koordinator Sumber Daya Kesehatan, Bappenas),  dr. Alfinella Izhar Iswandi, MPH (Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda, Kemenkes),  dr. Gertrudis Tandy, MKM (Ketua Tim Kerja Imunisasi Tambahan dan Khusus, Kemenkes), dan dr. Muhammad Yusuf, MKM (PMO Ditjen Kesmas, Kemenkes).

Baca juga: Yuk, Kenali Penyebab dan Gejala Pneumonia

Serta turut didampingi oleh delegasi dari mitra pemerintah Indonesia, antara lain dr. Atiek Anartati (Country Director, Clinton Health Access Initiative), Dr. Widyaretna Buenastuti (Director, Inke Maris & Associates), dan dr. Mrunal Shetye (Chief of Health UNICEF Indonesia).

Selain itu, ada pula Prof. Cissy Kartasasmita, (Direktur Pusat Penelitian Kolaborasi Infeksi Saluran Pernapasan Akut, Fakultas Kedokteran,Unpad), Neily Zakiyah, Ph.D. (Peneliti dan Health Economist, Unpad), dan Ruzka Radwamina Taruc, MS (Chief Investigator, Revitalising Informal Settlements and their Environments/RISE, Unhas).

Selain delegasi-delegasi  dari Indonesia, forum yang didukung oleh Yayasan ”la Caixa” dan Yayasan Bill & Melinda Gates bekerja sama dengan UNICEF dan organisasi yang menjadi tuan rumah bersama Forum Global sebelumnya dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah Spanyol, berbagai pejabat kementerian kesehatan terkemuka dari negara-negara dengan beban pneumonia anak yang tinggi.

Tak hanya, forum juga dihadiri donor pemerintah, yayasan, LSM, perusahaan, dan lembaga akademis yang berkumpul secara langsung untuk terus memperkuat perjuangan mengurangi angka kematian akibat pneumonia anak.

Indonesia Sukses Turunkan Angka Kematian Balita

Amich Alhumami, Ph.D. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Sosial, dan Kebudayaan Bappenas mengungkapkan, “Pemerintah Indonesia telah berhasil mencapai target SDGs 3.2 yaitu menurunkan Angka Kematian Balita (AKBa) menjadi 19,83 per 1.000 kelahiran hidup."

Sementara target SDGs untuk AKBa sebesar 25 per 1.000 kelahiran hidup.

Baca juga: Kemenkes Gunakan PREVNAR 13 untuk Imunisasi PCV

Sejak tahun 2022, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk melaksanakan Transformasi Sistem Kesehatan, yang didalamnya termasuk upaya khusus yang akan dilakukan untuk menjangkau populasi besar anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi.

Selain itu, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan produksi vaksin dalam negeri untuk meningkatkan akses setiap anak terhadap imunisasi.

"Belajar dari masa lalu, kita harus mendorong upaya kita untuk memberikan respon yang lebih baik dalam mengakomodir perkembangan yang dinamis, terutama dalam menurunkan angka kematian anak,” ungkap Amich dalam sesi Lesson Learned from Indonesia: “How to Achieve SDGs 3.2”.

Baca juga: Gaya Hidup Buruk Tingkatkan Risiko Terkena Pneumonia

Senada dengan hal tersebut, dr. Prima Yosephine, Direktur Pengelolaan Imunisasi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia turut menyampaikan pada sesi terpisah, “Indonesia berhasil melaksanakan percepatan introduksi imunisasi PCV secara nasional dari target tahun 2024 menjadi tahun 2022 di bulan September.'

"Selain komitmen pada imunisasi, pemerintah Indonesia juga telah melakukan berbagai intervensi untuk mengendalikan etiologi dan faktor risiko pneumonia pada anak," jelasnya.

Intervensi Melalui Pemberian ASI Eksklusif

"Intervensi tersebut meliputi promosi pemberian ASI eksklusif, penurunan angka berat badan lahir rendah, perbaikan status gizi anak, pengendalian polusi dalam ruangan dan perbaikan perumahan, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat," jelas dr.Prima.

"Selain itu, peningkatan akses kesehatan untuk mencapai Universal Health Coverage, dan peningkatan kualitas dan cakupan manajemen kasus pneumonia di semua fasilitas kesehatan,” tuturnya.

Baca juga: Pneumonia Juga Mengancam Ibu hamil

Pihaknya menambahkan, bahwa berbagai komitmen tersebut turut tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020 – 2024.

Pada Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Pneumonia dan Diare Anak 2023 – 2030 (yang akan diluncurkan pada tahun 2023), untuk menurunkan angka kematian anak akibat Pneumonia dan Diare.

Dalam tahun-tahun mendatang, Pemerintah Indonesia meyakini dapat memberikan kontribusi yang lebih baik untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).

“Setiap anak berhak untuk hidup sehat, produktif dan bahagia. Kami berharap, melalui terselenggaranya forum ini, kita dapat saling belajar bagaimana menurunkan angka kematian anak," jelas Amich.

"Pada saat yang sama mendorong kita semua untuk berjuang dan meningkatkan upaya penurunan angka kematian anak dan siap menghadapi segala tantangan yang ada di depan,” tutup Amich. (Nik/S-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya