Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DOKTER spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Farid Agung Rahmadi mengemukakan balita berumur kurang dari dua tahun menjadi kelompok paling berisiko terhadap dampak dari screen time (paparan waktu layar).
Dalam sebuah seminar media, dikutip Jumat (6/6), Farid menjelaskan screen time adalah durasi atau lamanya waktu individu menonton layar elektronik seperti televisi, komputer, laptop, atau ponsel yang sekarang ini mudah sekali untuk digunakan.
"Pada saat itu otak seorang anak sedang tumbuh dan berkembang hebat karena ada plastisitas otak yang paling hebat di umur itu, ada sinaptogenesis," kata Farid.
Dokter yang tergabung dengan Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang dan Pediatrik Sosial IDAI itu mengatakan bahwa paparan screen
time mengurangi kuantitas dan kualitas interaksi anak dengan orang tua sehingga mempengaruhi perilaku bermain bayi.
Pada perilaku bermain bayi, terdapat karakteristik kuantitas dan kualitas. Ketika paparan waktu layar mendominasi, maka durasi episode bermain menjadi lebih pendek.
"Kompleksitas bermain dan fokus perhatiannya menjadi kurang karena tersita sekali dengan adanya screen time. Jadi, pengalaman-pengalaman berinteraksi dengan orang lain menjadi sangat kurang," ucap Farid.
Ia menyampaikan bahwa jenis dan durasi media yang dikonsumsi anak-anak mengalami perubahan signifikan, pada zaman dulu televisi menjadi media layar utama dengan durasi rata-rata screen time 1 jam 20 menit.
Namun, kata Farid, gawai pribadi menggantikan televisi sebagai media dominan dalam kehidupan anak mulai tahun 2011.
Dia mencontohkan tren screen time di Kanada pada 2011, yang berjumlah 39%, naik menjadi 80% dalam kurun waktu dua tahun ketika anak terpapar gawai pribadi. Durasi paparan layar pun menjadi lebih panjang, dari 1 jam 20 menit menjadi total 4 jam untuk paparan layar dari gawai dan televisi. (Ant/Z-1)
Antara 25%–50% anak mengalami masalah tidur saat masa tumbuh kembang, yang dapat berdampak signifikan terhadap fungsi kognitif, perilaku, dan kesehatan fisik maupun mental.
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Orangtua korban baru mengetahui selama ini baby sitternya suka memukul dan menganiaya anaknya.
Orangtua bisa mengajarkan anak yang sudah berusia di atas 2 tahun untuk membuang ingusnya sendiri.
MEMBELI sepatu untuk balita bisa menjadi hal yang menantang. Tak jarang, sepatu balita yang dibelikan orangtuanya kebesaran atau kekecilan.
KEHIDUPAN masyarakat modern semakin tergantung dengan sejumlah gawai seperti telepon seluler (ponsel) tetapi juga ramah lingkungan.
Kebiasaan bermain dan melihat konten menggunakan gawai bisa membuat anak susah memusatkan perhatian dan menyebabkan penurunan kemampuan sensorik anak.
Melatonin merupakan hormon yang bikin mengantuk hingga seseorang akhirnya bisa tertidur.
Kondisi ini dikenal sebagai gadget neck, yaitu nyeri yang muncul karena posisi kepala menunduk terlalu lama, seperti saat menatap layar ponsel atau laptop.
Autisme virtual menyebabkan anak mengalami kesulitan komunikasi sosial, perilaku repetitif, dan perilaku yang tidak lazim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved