Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PENELITIAN yang diterbitkan BMC Psychiatry menyatakan asupan gula yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan usus dengan mengganggu mikrobioma usus dan dikaitkan dengan depresi dan kecemasan.
Dikutip dari laman Eating Well, Rabu (6/3), survei itu melibatkan 18.439 laki-laki dan perempuan berusia di atas 20 tahun yang mewakili berbagai ras dan etnik, termasuk kulit putih non-Hispanik, kulit hitam non-Hispanik, dan Meksiko-Amerika.
Setiap peserta menyelesaikan Kuesioner Kesehatan Pasien-9 (PHQ-9), yang merupakan penilaian skrining cepat untuk depresi.
Baca juga : Apa itu Anxiety? Ini Penjelasan, Jenis, Gejala, Cara Mengatasi
Para peneliti juga mengumpulkan informasi tentang diet melalui dua wawancara mengingat makanan selama 24 jam, yang hanya menanyakan orang tersebut apa yang mereka makan selama 24 jam terakhir.
Setelah melakukan beberapa uji statistik pada data tersebut, para peneliti menemukan hubungan linier antara asupan gula dan depresi. Artinya, semakin banyak peserta yang mengonsumsi gula, semakin besar risiko depresi.
Secara khusus, mereka menemukan bahwa untuk setiap peningkatan 100 gram gula makanan per hari (sekitar 8 sendok makan atau 1/2 cangkir), risiko depresi meningkat sebesar 28%.
Baca juga : Kecemasan dan Depresi Tingkatkan Risiko Penyakit Kronis
Alasan lain yang mungkin diberikan oleh penulis penelitian adalah hubungan antara kesehatan usus dan depresi .
Asupan gula yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan usus dengan mengganggu mikrobioma usus. Adapun usus yang tidak sehat telah dikaitkan dengan depresi dan kecemasan.
Asupan gula yang berlebihan juga dapat membuat gula darah Anda melonjak dan kemudian turun drastis. Jadi, jika Anda bergantung pada minuman yang mengandung gula dan makanan berkarbohidrat olahan sepanjang hari, Anda akan berada dalam siklus naik turun yang konstan dan ini akan berdampak negatif pada suasana hati dan energi Anda. Anda tidak harus menderita diabetes untuk mengalami hal ini.
Baca juga : 1.038 Juta Penduduk Dunia Alami Obesitas
Pedoman Diet Amerika 2020-2025 menyarankan untuk membatasi asupan gula tambahan hingga kurang dari 10% dari total asupan kalori harian. Jika Anda mengonsumsi sekitar 2.000 kalori per hari, itu berarti tidak lebih dari 12 sendok teh atau 48 gram gula sehari.
American Heart Association bahkan memiliki pedoman yang lebih ketat, merekomendasikan agar perempuan mengonsumsi tidak lebih dari 6 sendok teh atau 25 gram gula tambahan per hari dan pria tetap di bawah 9 sendok teh atau 36 gram gula tambahan per hari.
Asupan gula tambahan yang berlebihan telah dikaitkan dengan beberapa penyakit , termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit hati berlemak non-alkohol, dan sindrom metabolik.
Hal ini bahkan dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena asam urat, suatu bentuk radang sendi di mana asam urat membentuk kristal seperti jarum yang sangat menyakitkan di persendian Anda.
Mengingat banyaknya penyakit yang berhubungan dengan asupan gula tambahan harian yang berlebihan dan fakta bahwa banyak makanan dengan kandungan gula tambahan yang tinggi hanya menawarkan sedikit nilai gizi, ada baiknya Anda meluangkan waktu dan upaya untuk mengurangi keseluruhan asupan gula tambahan Anda. (Ant/Z-1)
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
KELELAWAR vampir punya cara yang sangat aneh untuk mendapatkan energi. Hal itu diungkapkan para ilmuwan setelah menempatkan mereka di atas treadmill.
Pola makan nabati yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal.
Ahli biologi, Joan Robert, berpendapat bahwa tubuh akan menghasilkan hormon melatonin ketika kita tidur dalam keadaan lampu dimatikan.
BAB terlalu sering atau terlalu jarang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mendasar.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Secara kimia, gula dapat terdiri dari satu atau beberapa molekul gula yang disebut monosakarida seperti glukosa dan fruktosa atau disakarida seperti sukrosa
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
Kenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula agar terhindar dari risiko diabetes dan gangguan metabolisme.
Dalam istilah ilmiah, gula merupakan sakarida, terutama glukosa, fruktosa, dan sukrosa, yang mudah diserap dan digunakan oleh tubuh.
Konsumsi gula secara berlebihan dan tidak mengatur pola makan yang sehat juga bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit yang bisa mengancam kesehatan tubuh.
Saat dilakukan pemeriksaan di atas kapal, tim menemukan sebanyak 500 karung beras dengan total berat sekitar 5 ton serta 400 pak gula pasir seberat 14,6 ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved