Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PENELITIAN yang diterbitkan BMC Psychiatry menyatakan asupan gula yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan usus dengan mengganggu mikrobioma usus dan dikaitkan dengan depresi dan kecemasan.
Dikutip dari laman Eating Well, Rabu (6/3), survei itu melibatkan 18.439 laki-laki dan perempuan berusia di atas 20 tahun yang mewakili berbagai ras dan etnik, termasuk kulit putih non-Hispanik, kulit hitam non-Hispanik, dan Meksiko-Amerika.
Setiap peserta menyelesaikan Kuesioner Kesehatan Pasien-9 (PHQ-9), yang merupakan penilaian skrining cepat untuk depresi.
Baca juga : Apa itu Anxiety? Ini Penjelasan, Jenis, Gejala, Cara Mengatasi
Para peneliti juga mengumpulkan informasi tentang diet melalui dua wawancara mengingat makanan selama 24 jam, yang hanya menanyakan orang tersebut apa yang mereka makan selama 24 jam terakhir.
Setelah melakukan beberapa uji statistik pada data tersebut, para peneliti menemukan hubungan linier antara asupan gula dan depresi. Artinya, semakin banyak peserta yang mengonsumsi gula, semakin besar risiko depresi.
Secara khusus, mereka menemukan bahwa untuk setiap peningkatan 100 gram gula makanan per hari (sekitar 8 sendok makan atau 1/2 cangkir), risiko depresi meningkat sebesar 28%.
Baca juga : Kecemasan dan Depresi Tingkatkan Risiko Penyakit Kronis
Alasan lain yang mungkin diberikan oleh penulis penelitian adalah hubungan antara kesehatan usus dan depresi .
Asupan gula yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan usus dengan mengganggu mikrobioma usus. Adapun usus yang tidak sehat telah dikaitkan dengan depresi dan kecemasan.
Asupan gula yang berlebihan juga dapat membuat gula darah Anda melonjak dan kemudian turun drastis. Jadi, jika Anda bergantung pada minuman yang mengandung gula dan makanan berkarbohidrat olahan sepanjang hari, Anda akan berada dalam siklus naik turun yang konstan dan ini akan berdampak negatif pada suasana hati dan energi Anda. Anda tidak harus menderita diabetes untuk mengalami hal ini.
Baca juga : 1.038 Juta Penduduk Dunia Alami Obesitas
Pedoman Diet Amerika 2020-2025 menyarankan untuk membatasi asupan gula tambahan hingga kurang dari 10% dari total asupan kalori harian. Jika Anda mengonsumsi sekitar 2.000 kalori per hari, itu berarti tidak lebih dari 12 sendok teh atau 48 gram gula sehari.
American Heart Association bahkan memiliki pedoman yang lebih ketat, merekomendasikan agar perempuan mengonsumsi tidak lebih dari 6 sendok teh atau 25 gram gula tambahan per hari dan pria tetap di bawah 9 sendok teh atau 36 gram gula tambahan per hari.
Asupan gula tambahan yang berlebihan telah dikaitkan dengan beberapa penyakit , termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit hati berlemak non-alkohol, dan sindrom metabolik.
Hal ini bahkan dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena asam urat, suatu bentuk radang sendi di mana asam urat membentuk kristal seperti jarum yang sangat menyakitkan di persendian Anda.
Mengingat banyaknya penyakit yang berhubungan dengan asupan gula tambahan harian yang berlebihan dan fakta bahwa banyak makanan dengan kandungan gula tambahan yang tinggi hanya menawarkan sedikit nilai gizi, ada baiknya Anda meluangkan waktu dan upaya untuk mengurangi keseluruhan asupan gula tambahan Anda. (Ant/Z-1)
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Penelitian ini berawal dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang telah lama memanfaatkan sarang tawon angkut-angkut untuk menyembuhkan luka, terutama pada bekas khitan.
Perpanjangan kerja sama ini merupakan tonggak penting hubungan dan kolaborasi kedua perguruan tinggi yang telah berjalan selama 10 tahun.
Para peneliti dari Vesuvius Challenge berhasil menguraikan gulungan naskah PHerc. 172 yang terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius, mengungkap judul dan penulisnya.
Jika kita menyeduh kopi, butiran kopi bubuk akan terekspos air panas. Air panas ini akan mengekstraksi komponen yang dikandung kopi seperti aroma, minyak, dan bagian lainnya.
Konsumsi gula secara berlebihan dan tidak mengatur pola makan yang sehat juga bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit yang bisa mengancam kesehatan tubuh.
Saat dilakukan pemeriksaan di atas kapal, tim menemukan sebanyak 500 karung beras dengan total berat sekitar 5 ton serta 400 pak gula pasir seberat 14,6 ton.
Gula bisa berasal dari bahan alami (seperti buah, madu, dan tebu) atau buatan (seperti pemanis sintetis).
Pola hidup yang sering mengombinasikan nasi sebagai karbohidrat utama dengan sumber karbohidrat lainnya dari tepung-tepungan dapat meningkatkan risiko diabetes melitus.
Menurut peraturan tentang konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL), batas harian gula adalah 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan.
RAMADAN identik dengan mengonsumsi kurma karena tradisi mengonsumsi kurma. Ada beberapa jenis kurma yang dijual di pasaran yang dilapisi dengan gula.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved