Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Sistem Ekskresi pada Manusia, Organ-Organ, dan Gangguannya 

Wisnu Arto Subari
24/12/2023 15:05
Sistem Ekskresi pada Manusia, Organ-Organ, dan Gangguannya 
Ilustrasi ginjal.(Freepik.)

SISTEM ekskresi adalah sistem organ yang berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa atau sampah dari metabolisme yang ada dalam tubuh kita. Nah kalau kita bandingkan dengan dua sistem pengeluaran lain.

Sistem ekskresi berbeda dengan sekresi dan defekasi. Sekresi adalah pengeluaran zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh. Contohnya enzim, hormon, air liur. Defekasi adalah pengeluaran zat sisa pencernaan makanan atau dalam bentuk feses. Jadi buang air besar bukan termasuk ekskresi.

Apa saja sih organ-organ ekskresi? Organ-organ ekskresi hanya ada empat yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Nah biar gampang menghafalnya yaitu singkatan ginjal kupahat. 

Baca juga : Bagian-Bagian Telinga Manusia serta Proses Mendengar pada Hewan

Kepanjangan ginjal kupahat ialah ginjal, kulit, paru-paru, hati. Yuk kita bahas satu per satu organ-organ dalam sistem ekskresi. Ini dilansir dari kanal Sigma Smart Study di Youtube tentang Sistem Ekskresi pada Manusia: IPA Kelas 8 SMP.

Organ-organ dalam sistem ekskresi

1. Ginjal. 

Baca juga : Lapisanan Struktur Kulit Manusia dan Fungsinya

Kita memiliki sepasang ginjal di rongga perut di bagian pinggang. Ginjal memiliki beberapa fungsi.

Berikut fungsi ginjal.

a. Untuk menyaring darah.

Baca juga : Proses Penyelidikan Ilmiah IPA dan Hasil Kumpulan Pengetahuannya

b. Menjaga tekanan osmosis. 

c. Menjaga PH darah 

d. Menghasilkan urine. 

Baca juga : Mengenal Hormon pada Manusia, Ciri-ciri Ketidakseimbangan Hormon

Ginjal memiliki bagian-bagian. Berikut rinciannya. 

a. Korteks. 

Baca juga : Manfaat Daun Jeruk bagi Kesehatan, bisa Mencegah Penuaan Dini

b. Medula atau sumsum ginjal. 

c. Rongga pelvis renalis untuk mengumpulkan urine.

d. Keluar dari ginjal ada saluran yang disebut ureter.

Baca juga : Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar dan Lengkung

Di bagian korteks terdapat jutaan nefron atau unit penyaring yang akan menghasilkan urine.

Nefron ginjal memiliki bagian-bagian juga.

Baca juga : Fungsi Sitoplasma pada Sel Hewan dan Tumbuhan

a. Glomerulus. 

b. Kapsula Bowman sebagai tempat proses filtrasi.

c. Tubulus Kontortus Proksimal yang melengkung di Lengkung Henle.

Baca juga : Cahaya dan Sifatnya: Merambat Lurus, Dipantulkan, Dibiaskan, Gelombang Elektromagnetik

d. Tubulus Kontortus Distal.

e. Urine yang terbentuk akan dikumpulkan di Tubulus Pengumpul atau Tubulus Kolektivus untuk disalurkan ke ureter. 

Selanjutnya kita akan bahas tahapan-tahapan pembentukan urine. Pembentukan urine memiliki tiga tahap.

Baca juga : Pemanfaatan Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Teknologi

a. Filtrasi. 

Filtrasi adalah penyaringan darah dari protein dan sel-sel darah. Jadi, protein dan sel darah tidak boleh keluar bersama urine. 

Baca juga : Memahami Getaran, Gelombang, Bunyi, Rumus, dan Contoh Soal

Proses ini terjadi di glomerulus dan menghasilkan urine primer. Urine primer masuk tahap kedua. 

b. Reabsorpsi atau penyerapan.

Reabsorpsi kembali glukosa dan asam amino atau zat-zat lain yang masih dibutuhkan tubuh. Proses ini terjadi di Tubulus Kontortus Proksimal. 

Baca juga : Mekanisme Pengangkutan Air dari Akar Menuju Daun pada Tumbuhan

Hasilnya ialah urine sekunder. Urine sekunder akan masuk tahap ketiga.

c. Augmentasi. 

Augmentasi yaitu pengeluaran zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh seperti urea dari hati, amonia, kreatin, garam berlebih, vitamin berlebih, dan racun seperti yang merokok racun nikotinnya dikeluarkan atau yang makan obat racun-racun berlebihnya juga dikeluarkan. 

Baca juga : 12 Contoh Simbiosis Komensalisme dan Penjelasannya

Proses itu terjadi di Tubulus Kontortus Distal dan menghasilkan urine jadi atau urine sesungguhnya.

2. Kulit.

Baca juga : Pengertian Spora, Ciri, dan 3 Contoh Tumbuhannya

Selanjutnya organ ekskresi yang kedua ialah kulit. Kulit merupakan lapisan terluar dalam tubuh kita yang terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, serta hipodermis atau yang biasa disebut dengan subkutan.

Yuk kita bahas satu per satu.

a. Epidermis.

Baca juga : Kista Ginjal Dipastikan Jinak, bukan Kanker

Lapisan terluar kulit ini terbagi menjadi dua lapisan yaitu lapisan tanduk dan lapisan malpighi.

Lapisan tanduk adalah lapisan paling luar yang tersusun atas sel-sel kulit mati yang selalu mengelupas.

Lapisan malpighi adalah lapisan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah dan berpigmen. 

Baca juga : Pascaoperasi, Tingkat Risiko Kambuh Pasien Kanker Ginjal Mencapai 40 Persen

b. Dermis.

Lapisan dermis yang terdiri dari kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, dan ujung-ujung saraf. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat. 

Kelenjar minyak menghasilkan minyak. Ini untuk melembapkan rambut-rambut.

Baca juga : Nyeri Pinggang Akibat Kanker Ginjal Atau Batu Ginjal Sulit Dibedakan

Pembuluh darah mengalirkan darah ke seluruh sel-sel. Ujung-ujung saraf berfungsi menerima rangsang berupa panas, dingin, nyeri, sentuhan, dan tekanan.

Nah, sistem ekskresi terdapat di lapisan dermis ya. 

c. Hipodermis.

Baca juga : Pasien Gagal Ginjal Boleh Berolahraga, Asal...

Selanjutnya lapisan kulit terbawah ialah hipodermis atau subkutan. Di lapisan ini terdapat jaringan lemak atau adiposa yang berfungsi menjaga tubuh agar tetap hangat. Fungsi kedua ialah menyimpan cadangan makanan.

Jadi, ketika kita sedang kedinginan, lemak yang ada di lapisan kulit ini akan menjaga tubuh tetap hangat. 

Nah, fungsi kulit dalam sistem ekskresi ialah mengeluarkan keringat berisi garam, urea, dan air. Selain untuk ekskresi, pengeluaran keringat juga berfungsi menjaga suhu tubuh. 

Baca juga : Pasien Gagal Ginjal Kerap Acuhkan Perawatan Pascatransplantasi

Ketika suhu tubuh kita meningkat, pembuluh darah akan melebar dan menghantarkan panas ke kelenjar keringat sehingga kelenjar keringat mengeluarkan keringat melalui pori-pori kulit. 

Keringat yang keluar tersebut akan berfungsi menurunkan suhu tubuh. Selain itu, keringat mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme.

Kelenjar keringat berada di lapisan dermis dan bermuara di pori-pori kulit.

Baca juga : Ini Beda Bercak Putih Kusta dengan Panu

3. Paru-paru.

Organ ekskresi yang ketiga yaitu paru-paru. Paru-paru seperti yang kita ketahui bersama ialah alat respirasi atau alat untuk bernapas.

Baca juga : Pergi ke Alam Terbuka Bisa Bersihkan Paru dari Polutan

Par-paru terdapat di rongga dada sepasang. Fungsinya menghirup oksigen. 

Nah, oksigen itu kita butuhkan untuk menghasilkan energi. Selain menghasilkan energi, ternyata paru-paru juga melepaskan zat sisa yaitu karbondioksida dan uap air. 

Reaksi respirasi adalah glukosa + O2 (oksigen) akan menghasilkan CO2 (karbondioksida), uap air (H2O), serta energi. 

Baca juga : Mekanisme Pernapasan dan Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia

Energi akan digunakan untuk kita beraktivitas. Karbondioksida dan uap air dikeluarkan oleh paru-paru.

4. Hati.

Baca juga : Mengenal Organ-Organ Pernapasan Manusia dalam Sistem Respirasi

Organ ekskresi yang terakhir ialah hati. Hati ialah kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. 

Hati memiliki banyak fungsi.

a. Menawarkan racun. 

Baca juga : Mempelajari Sistem Transportasi pada Tubuh Manusia

b. Merombak sel-sel darah merah. 

c. Merombak protein berlebih.

d. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen.

Baca juga : Belajar Sistem Transportasi pada Tumbuhan

e. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.

Namun, yang merupakan fungsi ekskresi dari hati ialah merombak sel darah merah tua dan merombak protein berlebih. 

Sel darah merah yang dirombak akan melepaskan hemoglobin. Lalu hemoglobin dipecah menghasilkan
bilirubin. 

Baca juga : Termometer dan Skala Suhu dalam Celsius, Fahrenheit, Reamur, Kelvin

Bilirubin akan dipecah lagi menjadi urobilin dan sterkobilin. Keduanya merupakan pigmen pewarna. 

Urobilin ialah pewarna urine. Sterkobilin ialah pewarna feses. Jadi, apapun makanan kita urine kita tetap berwarna kuning dan feses selalu berwarna kuning kecokelatan.

Protein berlebih dalam tubuh kita akan diuraikan oleh hati membentuk urea. Urea itu akan disalurkan ke ginjal dan kulit untuk dibuang bersama urine dan keringat.

Baca juga : Awas, Psoriasis Bisa Dipicu Stres dan Cuaca

Nah itu tadi fungsi-fungsi ekskresi pada organ hati. Mudah-mudahan bisa kalian pahami.

Gangguan pada sistem ekskresi

Selanjutnya kita belajar mengenai gangguan-gangguan pada sistem ekskresi. Apa saja gangguan pada
sistem ekskresi? 

1. Batu ginjal. 

Baca juga : 4 Cara Adaptasi pada Hewan dan Contohnya

Batu ginjal yaitu tumpukan kalsium yang mengeras di medula ginjal. 

2. Nefritis. 

Nefritis merupakan peradangan pada nefron akibat infeksi bakteri Streptococcus. 

Baca juga : Mengenal Tingkat Organisasi Kehidupan dari Tingkatan Atom hingga Biosfer

3. Albuminuria. 

Albuminuria saat urine mengandung protein akibat kerusakan glomerulus sehingga filtrasi terganggu. 

4. Poliuria. 

Baca juga : Pengertian Adaptasi Morfologi pada Hewan dan Contohnya

Poliuria ialah kekurangan hormon ADH sehingga urine menjadi sangat banyak. 

5. Hematuria. 

Hematuria menyebabkan urine mengandung sel-sel darah. 

Baca juga : Mengenal Makhluk Hidup Kelompok Protista, Monera, dan Jamur

Orang-orang yang mengalami gagal ginjal atau ginjal yang rusak total biasanya harus melakukan hemodialisis atau cuci darah.

Selanjutnya gangguan sistem ekskresi pada organ lain.

6. Panu, scabies (kudis), kurap. 

Gangguan ini tampak di kulit yang disebabkan oleh jamur. Ini menimbulkan gatal-gatal.

7. Pneumonia.

Pneumonia disebabkan infeksi bakteri pneumonia di paru-paru.

8. TBC. 

TBCdisebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

9. Sirosis. 

Sirosis ialah pembengkakan hati. 

10. Hepatitis.

Hepatitis disebabkan virus hepatitis di dalam hati. 

Cara menjaga organ ekskresi tetap sehat 

Bagaimana cara menjaga agar organ ekskresi kita tetap sehat? Berikut tipsnya. 

1. Tidak boleh menahan buang air kecil terlalu lama. 

2. Harus banyak minum air putih. 

3. Menjaga selalu kebersihan kulit. 

4. Menjaga ventilasi udara untuk menjaga kesehatan paru-paru. 

5. Rutin berolahraga. 

6. Menjaga pola istirahat.

7. Makan makanan yang bergizi.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, bukan hanya organ-organ ekskresi tetapi juga organ-organ tubuh kita lain juga akan tetap terjaga sehat. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya