Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Awas, Psoriasis Bisa Dipicu Stres dan Cuaca

Basuki Eka Purnama
10/8/2023 07:00
Awas, Psoriasis Bisa Dipicu Stres dan Cuaca
Ilustrasi(Freepik)

STRES serta cuaca dingin dan kering bisa memicu munculnya psoriasis atau peradangan kulit yang kadang disalahpahami sebagai eksim atau alergi. Hal itu dikatakan Ketua Bidang Sosial Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Adhimukti T Sampurna.

Adhimukti atau biasa disapa Adhi menjelaskan psoriasis merupakan peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit bersisik, menebal, mudah terkelupas, dan kadang juga terasa gatal.

Umumnya, gangguan kulit yang sebagian besar disebabkan oleh faktor keturunan atau genetik ini dapat muncul di kulit bagian lutut, siku, lengan bawah, dan kulit kepala. 

Baca juga : Ini Beda Bercak Putih Kusta dengan Panu

"Saat ini yang masih banyak (menjadi faktor penyebab) karena keturunan," kata Adhi, dikutip Kamis (10/8).

Meski demikian, menurut Adhi, hingga saat ini, penyebab psoriasis masih belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi psoriasis dapat terjadi karena keturunan atau keluarga dengan riwayat psoriasis sebelumnya.

Bahkan, orang tanpa riwayat keluarga dengan psoriasis juga dapat mengalami kondisi tersebut jika memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh. Psoriasis juga dapat dipicu oleh faktor lainnya, yakni stres atau cuaca terlalu dingin dan kering.

Baca juga : Manfaat Daun Jeruk bagi Kesehatan, bisa Mencegah Penuaan Dini

"Stres ini bisa secara batin atau secara fisik. Biasanya, ada proses yang cukup berat sebelum psoriasis terjadi," ujar Adhi.

Adhi juga mengatakan sinar matahari dapat menjadi pemicu munculnya gangguan psoriasis pada kulit. Hal itu karena sinar matahari dapat menyebabkan kulit terbakar (sunburn), sehingga kulit menjadi kering dan terluka dan rentan mengalami psoriasis.

Gejala psoriasis

Gejala psoriasis tergantung pada jenisnya. Namun, kondisi tersebut umumnya ditandai dengan kulit yang bersisik, menebal, dan terasa gatal.

Baca juga : Sistem Ekskresi pada Manusia, Organ-Organ, dan Gangguannya 

Gejala psoriasis dapat terjadi selama beberapa minggu, kemudian hilang untuk sementara waktu sampai akhirnya muncul kembali.

Selain itu, gejala psoriasis juga dapat muncul di kuku jari. Kuku orang dengan kondisi psoriasis dapat memunculkan bintik-bintik putih hingga kuku menjadi menebal.

Jika psoriasis muncul di kulit kepala, gejala yang dapat muncul adalah kulit kepala kering, bersisik dan berwarna kemerahan. Selain itu, pada kulit kepala dapat muncul ketombe dan terkelupasnya kulit kepala, terasa gatal dan nyeri, hingga rambut rontok.

Baca juga : Erha Kembali Gelar Erha A3 for Psoriasis

Cara penanganan psoriasis

Adhi mengatakan psoriasis bukanlah gangguan kulit yang menular. Oleh karena itu, kontak langsung dengan ruam di kulit penderita tidak akan menyebabkan seseorang tertular psoriasis.

Untuk pengobatan psoriasis, hal tersebut tergantung dari tingkat keparahannya dan efektivitas perawatan sebelumnya. 

Jika psoriasis dirasa masih belum terlalu parah, penggunaan pelembab atau petroleum jelly dapat diaplikasikan untuk meredakannya.

Baca juga : Jeli Petroleum Disebut Bisa Bantu Atasi Gangguan Psoriasis

Selain pelembab dan petroleum jelly, obat oles dengan resep dokter juga dapat digunakan untuk meredakan gatal dan peradangan serta mengurangi gejala kulit bersisik. 

Jika pelembab dan obat oles tidak cukup ampuh mengatasi psoriasis, biasanya dokter akan menyarankan alternatif lain berupa obat minum, terapi cahaya dengan menggunakan sinar ultraviolet (UV)A atau UVB, dan suntikan.

"Ada yang obatnya diminum, ada yang dioles, ada juga yang suntikan. Nanti akan disesuaikan dengan apa yang cocok (untuk penderita psoriasis)," pungkas Adhi. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya