Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Peringatan Hari Hepatitis Sedunia dan Ini Cara Menjaga Hati

Muhammad Ghifari A
28/7/2025 09:47
Peringatan Hari Hepatitis Sedunia dan Ini Cara Menjaga Hati
Logo Hari Hepatitis Sedunia adalah simbol global untuk mendorong kesadaran yang lebih baik, tindakan, dan dukungan untuk mencegah dan mengobati virus hepatitis.(Wikipedia)

SETIAP 28 Juli, dunia memperingati Hari Hepatitis Sedunia. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya hepatitis, penyakit peradangan pada organ hati yang dapat berujung pada komplikasi serius. 

Hati, sebagai organ vital dalam metabolisme tubuh—memproduksi empedu, menetralisir racun, mengaktifkan enzim, dan mengurai zat—memainkan peranan krusial bagi kesehatan kita. Oleh karena itu, menjaganya tetap sehat adalah keharusan.

Mengenal Hepatitis dan Gejalanya

Hepatitis adalah kondisi peradangan atau pembengkakan pada organ hati. Penyakit ini berbahaya karena dapat menular dan menyebabkan gangguan pada organ tubuh lainnya. Sayangnya, pada tahap awal, hepatitis seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas hingga kerusakan hati sudah cukup parah.

Beberapa gejala awal yang mungkin dirasakan penderita hepatitis meliputi:

  • Mual dan muntah
  • Gejala mirip flu
  • Warna urine gelap
  • Feses pucat
  • Mata dan kulit menguning (jaundice)
  • Nyeri pada perut
  • Hilang nafsu makan
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Penyebab dan Jenis Hepatitis

Hepatitis terbagi menjadi dua jenis utama: hepatitis akut dan hepatitis kronis. Hepatitis akut terjadi tiba-tiba dan berlangsung singkat, maksimal enam bulan. 

Sementara itu, hepatitis kronis berkembang perlahan dan menetap lebih dari enam bulan.

Penyebab hepatitis bisa karena infeksi virus maupun non-virus. Penyebab nonvirus meliputi:

  • Kebiasaan minum alkohol berlebihan
  • Paparan zat beracun
  • Konsumsi obat-obatan secara berlebihan
  • Penyakit autoimun
  • Infeksi cacing hati

Jika disebabkan oleh virus, hepatitis dapat menular dari satu orang ke orang lain.

Pentingnya Hari Hepatitis Sedunia

Tanggal 28 Juli dipilih sebagai Hari Hepatitis Sedunia untuk menghormati Baruch Blumberg, ilmuwan peraih Hadiah Nobel asal Amerika Serikat (AS) yang lahir pada tanggal tersebut. Beliau adalah penemu virus hepatitis B (HBV) serta pengembang vaksin dan tes diagnostik untuk HBV.

Dalam peringatan Hari Hepatitis Sedunia, pemerintah menekankan pentingnya peningkatan pemahaman masyarakat mengenai virus hepatitis, cara penularannya, upaya pencegahan dan pengobatannya. Hal ini bertujuan untuk mengajak masyarakat dan semua pihak bersatu dalam memerangi hepatitis.

Mencegah Hepatitis Melalui Imunisasi

Imunisasi merupakan salah satu cara efektif untuk merangsang pembentukan antibodi yang dapat melawan virus hepatitis dalam tubuh. 

Vaksinasi ini umumnya diberikan sejak bayi, namun remaja dan dewasa juga bisa mendapatkan vaksin hepatitis sesuai dosis dan jadwal yang direkomendasikan dokter. Saat ini, vaksin tersedia untuk hepatitis A dan B, namun belum ada untuk hepatitis C.

Vaksin Hepatitis A

Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV) yang menular melalui makanan dan minuman terkontaminasi. Pemberian vaksin hepatitis A biasanya dilakukan dua kali dengan rentang waktu 6-12 bulan, terutama untuk:

  • Anak balita: Dosis pertama saat anak berusia 1 tahun, dosis kedua 6-12 bulan kemudian.
  • Kelompok rentan: Perawat hewan, ilmuwan peneliti, tenaga kesehatan, penderita HIV, dan penderita penyakit hati kronis.

Vaksinasi perlu ditunda jika Anda mengalami sakit parah atau reaksi alergi serius pada dosis pertama. Namun, jika sakitnya ringan (misalnya batuk pilek tanpa demam), imunisasi masih bisa dilakukan. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum imunisasi.

Vaksin Hepatitis B

Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV) yang menular melalui cairan tubuh, seperti hubungan seksual, transfusi darah, atau dari ibu hamil ke janin. Vaksin hepatitis B melindungi dari penyakit hati parah, termasuk kanker hati dan sirosis.

Pemberian vaksin hepatitis B dilakukan dalam tiga suntikan:

  • Suntikan pertama: Dalam waktu 24 jam setelah bayi lahir.
  • Dosis kedua: 1-2 bulan setelah dosis pertama.
  • Dosis ketiga: Antara usia 6 hingga 18 bulan.

Anak-anak, remaja, dan dewasa yang belum pernah divaksin juga masih bisa mendapatkan vaksin hepatitis B. Vaksin ini sangat dianjurkan bagi:

  • Memiliki pasangan penderita hepatitis B.
  • Sering berganti-ganti pasangan.
  • Dalam pengobatan penyakit menular seksual.
  • Korban kekerasan seksual.
  • Memiliki kebiasaan berbagi jarum suntik atau alat suntik narkoba.
  • Satu rumah dengan orang yang terinfeksi HBV.
  • Perawat atau tenaga kesehatan yang berisiko terpapar cairan tubuh.
  • Orang yang bepergian ke daerah dengan tingkat infeksi hepatitis B tinggi.
  • Penderita penyakit hati kronis, dialisis ginjal, infeksi HIV, infeksi hepatitis C, dan diabetes.

Pengobatan Hepatitis

Pengobatan hepatitis disesuaikan dengan jenisnya. Hepatitis A, B, dan E akut umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus dan dapat sembuh sendiri. Pengobatan yang diberikan biasanya hanya untuk meredakan gejala seperti demam, mual, muntah, dan sakit perut. Namun, untuk hepatitis kronis seperti hepatitis B kronis, C, dan D, penderitanya tidak dapat sembuh sepenuhnya.

Penting untuk berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan hepatitis karena fungsi hati penderita sedang terganggu. Beberapa obat yang umumnya diberikan meliputi:

  • Obat Interferon: Diberikan melalui suntikan mingguan selama enam bulan untuk menghentikan penyebaran virus dan mencegah kerusakan hati yang lebih parah.
  • Obat Imunosupresan: Untuk penderita autoimun, biasanya golongan kortikosteroid seperti prednisone dan budesonide.
  • Obat Antivirus: Untuk hepatitis kronis (B dan C), seperti entecavir, ribavirin, atau tenofovir, bertujuan menghambat perkembangan virus.
  • Obat Cacing Hati: Disesuaikan dengan jenis cacing hati yang menginfeksi, misalnya praziquantel atau albendazole untuk clonorchiasis, dan triclablendazole atau nitazoxanide untuk fascioliasis.
  • Transplantasi Hati: Dilakukan jika kerusakan hati sudah sangat parah dan membutuhkan penggantian dengan hati sehat dari pendonor.

Mencegah Hepatitis dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Selain imunisasi, pencegahan hepatitis juga dapat dilakukan dengan menerapkan PHBS, seperti:

  • Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, setelah buang air, dan setelah beraktivitas.
  • Mencuci bersih bahan makanan yang akan dimasak, serta buah dan sayur yang akan dikonsumsi langsung. Hindari mengonsumsi makanan mentah dari sumber yang tidak jelas.
  • Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, terutama sumber air.
  • Mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan beristirahat cukup.
  • Menghindari berbagi penggunaan barang-barang pribadi, seperti alat cukur, sikat gigi, dan jarum suntik.
  • Menghindari konsumsi alkohol dan penggunaan narkoba atau obat-obatan secara berlebihan.
  • Menghindari hubungan seksual tidak aman, seperti berganti-ganti pasangan atau tidak menggunakan kondom.

Upaya pencegahan hepatitis harus dimulai dari diri sendiri. Namun, kita tidak bisa melakukannya sendiri. Diperlukan kesadaran dan upaya bersama untuk melawan hepatitis, demi menjaga hati diri sendiri dan orang-orang yang kita cintai. (Kemenkes/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya