Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGGUNAAN microwave memang menjadi cara yang mudah dan praktis untuk memasak dan menghangatkan makanan. Saat memasak dan menghangatkan makanan, tak jarang orang menggunakan wadah plastik berlabel microwave safe.
Akan tetapi, apakah menggunakan wadah plastik berlabel microwave safe aman saat menghangatkan makanan di microwave?
Seorang dokter yang kerap membagikan edukasi seputar kesehatan di platform media sosialnya, dr. Gerry Adrian Wiryanto mengatakan meski wadah plastik berlabel microwave safe, bukan berarti wadah plastik tersebut boleh dipakai untuk memanaskan makanan di dalam microwave.
"Dia (wadah plastik) dibilang microwave safe karena artinya wadah ini tidak akan rusak dengan pemanasan di dalam microwave," kata dr Gerry melalui Instagram pribadinya @gerryadryanw, Senin (14/4).
"Tapi makanan kamu yang rusak. Karena begitu dia kena panas, plastik yang ada di dalam wadah ini akan masuk ke dalam makanan kamu dan kamu bisa menelan miliaran partikel beracun," sambungnya.
Penelitian menunjukkan, lanjut dr Gerry, bahwa memanaskan plastik dalam microwave melepaskan 4,2 juta - 1,2 miliar mikroplastik, nanoplastik ke dalam makanan.
"Nah, partikel plastik ini tidak hanya lewat gitu aja. Mereka akan numpuk di liver, di hati, ginjal, jantung, bahkan di otak. Begitu masuk ke dalam tubuh, mikroplastik itu akan memicu peradangan," jelas dr Gerry.
"Dia akan mengganggu hormon kamu. Dia akan meningkatkan resiko penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, bahkan kanker. Dan penelitian terbaru, dia itu menunjukkan hubungan antara mikroplastik dengan penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal kronis, masalah kesuburan. Jadi, kamu jadi susah punya anak," lanjutnya.
Risiko-risiko tersebut akan meningkat setiap kali kamu memanaskan makanan di dalam plastik saat menggunakan microwave. Oleh sebab itu, dr Gerry menyarankan untuk jangan pernah memanaskan makanan di dalam wadah berlabelkan microwave oven safe.
"Gunakan wadah kaca atau ceramik untuk manasin makanan di dalam microwave jadi lebih aman," pungkas dr Gerry. (Nas/M-3)
Momentum ibadah kurban menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.
PERINGATAN Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 di Temanggung, Jawa Tengah, tahun ini dipastikan bebas sampah plastik
Sampah plastik bukan sekadar masalah lingkungan. Ini adalah masalah sistemik yang butuh solusi lintas sektor.
JURU Kampanye Isu Plastik dan Perkotaan Greenpeace Indonesia Ibar Akbar mengatakan upaya dalam mengurangi sampah plastik oleh Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) perlu didukung
Moorlife juga terus memperkuat posisinya lewat inovasi dengan memanfaatkan peluang di pasar dengan meluncurkan produk terbarunya yaitu Moorlife NexG.
Plastik mengandung beberapa zat-zat kimia berbahaya, seperti Bispehenol-A (BPA) dan PVC (Polyvinyl chloride). Zat ini tidak larut, sukar terurai, dan dapat berpindah saat terkena panas.
Data 2023 mengungkapkan biaya yang harus dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan untuk penanganan kanker mencapai Rp5,97 triliun.
Arief menyebut perusahaan-perusahaan makanan minuman terus berusaha untuk mengelola sampah plastik. Salah satu upayanya adalah membentuk industri daur ulang.
Sidak ini dilakukan untuk memastikan para ASN di Bali tidak lagi membawa botol plastik atau bungkusan makanan lainnya yang terbuat dari plastik ke kantor.
ECOTON mengingatkan pemerintah agar pada program makan siang bergizi gratis harus bebas dari kemasan plastik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved