Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER Spesialis Bedah dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Ridho Ardhi Syaiful, mengatakan konsumsi alkohol menjadi salah satu faktor utama yang dapat mempercepat kerusakan hati.
Seseorang yang terbiasa minum 1-2 botol alkohol setiap hari berisiko tinggi mengalami gangguan hati yang berujung pada sirosis dan ketika hati mengalami sirosis, bentuknya menjadi tidak normal dengan permukaan yang penuh luka, menyebabkan fungsi hati terus menurun.
"Jadi, orang yang minum alkohol 1-2 botol sehari, berisiko untuk jadi keganasan hati, hatinya beresiko rusak," kata Ridho, dikutip Jumat (7/2).
Tidak hanya itu, pola hidup yang tidak sehat seperti konsumsi makanan berlemak tinggi dan minim aktivitas fisik juga dapat memperparah kondisi ini.
Banyak orang yang tanpa sadar mengalami perlemakan hati akibat gaya hidup yang kurang sehat, yang kemudian berisiko berkembang menjadi keganasan hati.
Sayangnya, banyak kasus kanker hati baru terdeteksi secara kebetulan, misalnya saat seseorang menjalani pemeriksaan kesehatan rutin dan ditemukan massa mencurigakan di hati melalui USG.
Jika sudah ditemukan nodul atau benjolan, langkah berikutnya adalah pemeriksaan lebih lanjut dengan CT scan atau MRI untuk memastikan apakah sel tersebut bersifat ganas.
"Kalau seandainya ada masalah pada hati dan hati tidak bisa kompensasi lagi, dia turun semua fungsinya. Dia jadi kuning, diabetesnya jadi pucat, kemudian berat badan tiba-tiba turun, karena dia tidak bisa memproduksi protein tubuh, imunitasnya turun, cepat mudah sakit, perutnya buncit," ungkap Ridho.
Di negara-negara maju seperti Jepang, pendekatan dalam mendeteksi kanker hati lebih agresif, dengan kombinasi berbagai metode skrining untuk menemukan tanda-tanda awal sebelum penyakit berkembang lebih lanjut.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol, menjaga pola makan sehat, dan rutin berolahraga adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan hati.
Bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti Hepatitis atau perlemakan hati, pemantauan rutin sangat dianjurkan untuk mendeteksi adanya gangguan sejak dini.
Adapun, hati, sebagai organ terbesar dalam tubuh, memiliki peran vital dalam detoksifikasi, sistem imun, hingga proses pembekuan darah.
Jika fungsinya terganggu, berbagai gangguan kesehatan akan muncul, seperti kulit menguning, tubuh mudah lelah, berat badan turun drastis, hingga perut yang membuncit akibat penumpukan cairan.
Kanker hati sendiri terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu Hepatocellular Carcinoma (HCC) dan Intrahepatic Cholangiocarcinoma (ICC), yang berasal dari sel-sel hati itu sendiri.
Sayangnya, kanker hati sering kali baru ditemukan ketika kondisinya sudah memburuk. (Ant/Z-1)
Saat memasak dan menghangatkan makanan, tak jarang orang menggunakan wadah plastik berlabel microwave safe.
Hati adalah organ penting yang berfungsi menyaring racun dalam tubuh. Untuk menjaga kesehatannya, konsumsi makanan bernutrisi sangat diperlukan.
Aktris Amerika Serikat, Michelle Trachtenberg, meninggal dunia pada usia 39 tahun. Ia ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di apartemen pribadinya di New York City oleh ibunya
Berdasarkan data dari Global Cancer Observatory (Globocan) pada 2020, tercatat ada sekitar 21.392 kasus kematian akibat kanker hati di Indonesia.
Saat ini, jumlah pengidap penyakit hati cukup tinggi, terbukti dari 20%-30%. Kanker hati merupakan kanker dengan angka kematian tertinggi keempat di Indonesia.
Fatty liver terjadi akibat akumulasi lemak berlebih di dalam hati, yang dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk tingginya kadar kolesterol.
Perlemakan hati atau fatty liver disease adalah kondisi medis yang terjadi akibat penumpukan lemak berlebih di dalam hati. Kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas
Saat ini, vaksin Hepatitis B telah diberikan kepada bayi yang baru lahir untuk mencegah risiko penyakit kanker hati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved