Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Pusat Layanan Penyakit Hati Dibuka di Indonesia

Basuki Eka Purnama
20/10/2024 13:37
Pusat Layanan Penyakit Hati Dibuka di Indonesia
Acara peresmian Mandaya Advanced Liver Center(MI/HO)

PUSAT penanganan penyakit hati komprehensif ini dapat menangani berbagai penyakit hati, dari yang ringan hingga kasus-kasus berat yang kompleks, seperti kanker hati, dibuka di Indonesia. 

Dilengkapi dengan peralatan medis, teknologi dan metode terkini seperti USG Liver Fusion & MRI PDFF, TACE (Transcatheter arterial chemoembolization), RF (Radiofrequency Ablation), MWA (Microwave Ablation) , EUS (Endoscopic Ultrasound), dan ERCP (Endoscopic retrograde cholangiopancreatography), Mandaya Advanced Liver Center dijalankan oleh 25 dokter spesialis, subspesialis, hingga profresor yang ahli dalam bidang hepatologi atau hati. 

Beberapa penyakit yang dapat ditangani di pusat liver Mandaya antara lain fatty liver, hepatitis, abses hati, fibrosis, sirosis, nodul hati hingga kanker hati

Acara peluncuran ini diadakan di Royal Event Hall Mandaya Royal Hospital Puri dan diikuti berbagai masyarakat umum maupun komunitas yang antusias menanyakan berbagai hal terkait penyakit hati yang dialami kepada para narasumber yang hadir, yaitu Prof Toar J.M. Lalisang, Hendra Koncoro, serta Sugianto. Acara ditutup dengan diskusi yang dipandu oleh Ocsyavina.

Benedictus Widaja, dalam pemaparannya mengenai pusat layanan liver Mandaya menyebutkan, saat ini, jumlah pengidap penyakit hati cukup tinggi, terbukti dari 20%-30% masyarakat memiliki perlemakan hati atau fatty liver dan kanker hati merupakan kanker dengan angka kematian tertinggi keempat di Indonesia. 

Sayangnya, dengan banyaknya angka kejadian penyakit hati tersebut, masih belum banyak rumah sakit yang membuka pusat layanan hati yang komprehensif.

“Banyak orang yang masih meremehkan penyakit hati, misal ketahuan nilai SGPT/SGOT-nya tinggi lalu tidak ditindaklanjuti. Hal ini sangat berbahaya karena bisa jadi terkena fatty liver yang apabila berlanjut bisa menjadi fibrosis, sirosis, hingga kanker hati. Padahal fatty liver dan fibrosis hati dapat ditangani oleh dokter spesialis menggunakan obat-obatan. Untuk pasien dengan nodul hati jangan juga khawatir karena di Mandaya ini sudah lengkap semua teknologinya dari nodul liver ukuran dibawah 2cm, 2-5cm hingga 5cm keatas kita sudah ada dokter spesialis dan teknologinya, jadi tenang aja” ujar Presiden Direktur Mandaya Hospital Group Ben Widaja. 

"Mandaya memiliki pusat layanan penyakit hati yang tidak hanya lengkap secara fasilitas, tapi juga menyeluruh dari segi spesialisasi dokter. Kita dibantu oleh tim dokter spesialis yang lengkap seperti penyakit dalam konsultan hepatologi hati, radiologi konsultan intervensi, spesialis bedah konsultan digestive dan hati yang akan membantu pasien mendapatkan penanganan di setiap tahap perkembangan penyakit livernya,” lanjutnya. 

Ben menyebutkan untuk tahap awal, pemeriksaan dapat dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam subpsesialis gastroenetrohepatologi , sementara itu untuk kondisi yang sudah memerlukan tindakan, pasien dapat diarahkan untuk melakukan konsultasi ke dokter spesialis bedah digestif maupun radiologi intervensi. 

Pada kasus kanker hati tahap akhir, ketika penyebaran sudah terjadi secara sistemik, maka pengobatan dapat dilakukan oleh dokter subspesialis hematologi dan onkologi medik maupun bagian radioterapi onkologi. Hal ini sejalan dengan visi Mandaya untuk menciptakan tim dokter multidisplin. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya