Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETIKA mendengar kata kanker, mungkin terlintas di benak banyak orang adalah kanker paru-paru yang cenderung disebabkan oleh rokok. Namun tahukah Anda, bahwa di Indonesia, kanker hati menempati posisi keempat sebagai penyebab kematian tertinggi akibat kanker.
Saking mematikannya kanker hati dijuluki sebagai The Silent Killer atau pembunuh senyap. Alasan disebut seperti itu karena kanker hati tidak memiliki tanda perburukan penyakit yang cepat seperti kanker lainnya dan juga tidak dapat dideteksi dengan mudah.
Meski kanker hati ini mematikan, sayangnya masih banyak masyarakat yang kurang menyadari bahaya dari penyakit ini.
Banyak yang menunda deteksi dini dan kurangnya edukasi mengenai faktor risiko kanker ini. Hal tersebut menjadi penyebab utama mengapa kanker hati sering kali ditemukan pada stadium lanjut.
Kanker hati atau hepatocellular carcinoma (HCC), adalah salah satu kanker yang paling mematikan di dunia.
Berdasarkan data dari Global Cancer Observatory (Globocan) pada 2020, tercatat ada sekitar 21.392 kasus kematian akibat kanker hati di Indonesia.
Data dari Globocan juga menyatakan bahwa kanker ini menempati urutan keempat dalam daftar penyebab kematian tertinggi, di bawah kanker paru-paru, usus besar, dan lambung.
Hepatitis B dan C kerap menjadi penyebab utama kanker hati, di mana infeksi kronis virus ini mengakibatkan peradangan yang berujung pada sirosis dan akhirnya kanker.
Hepatitis dapat menyebar melalui kontak dengan darah, seperti melalui transfusi darah yang tidak aman, penggunaan jarum suntik secara bergantian, atau hubungan seksual tanpa pelindung.
Selain itu, konsumsi alkohol berlebihan dan obesitas juga dikenal sebagai faktor risiko penting dalam berkembangnya kanker hati.
Mengapa masyarakat Indonesia abai terhadap penyakit kanker hati
Salah satu alasan mengapa kanker hati sering diabaikan adalah karena gejalanya yang sering kali tidak muncul hingga kanker berada pada stadium lanjut. Banyak penderita tidak menyadari bahwa mereka memiliki penyakit ini sampai kondisi mereka sudah parah.
Gejala yang bisa muncul seperti perut yang membesar, rasa sakit di bagian kanan atas perut, atau kulit yang menguning (jaundice) kerap kali disalahartikan sebagai masalah kesehatan lain yang tidak serius.
Selanjutnya, bisa disebabkan minimnya edukasi mengenai hepatitis dan pentingnya vaksinasi juga menjadi faktor penting.
Masyarakat sering kali tidak tahu bahwa hepatitis B dapat dicegah melalui vaksinasi, atau bahwa hepatitis C kini bisa diobati dengan terapi antivirus yang efektif.
Banyak orang juga mengabaikan risiko konsumsi alkohol berlebihan dan kegemukan sebagai faktor risiko kanker hati.
Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai risiko kanker hati sangat penting untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit ini. Pemeriksaan rutin, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat hepatitis atau konsumsi alkohol yang tinggi, bisa membantu mendeteksi kanker hati lebih awal dan meningkatkan peluang kesembuhan.
Selain itu, edukasi mengenai pentingnya vaksinasi hepatitis B dan praktik kesehatan yang aman juga harus diperluas ke masyarakat.
Kanker hati adalah penyakit yang bisa dicegah. Dengan pengobatan yang tepat dan perubahan gaya hidup, risiko terkena kanker ini bisa dikurangi secara signifikan. Kini saatnya untuk lebih peduli pada kesehatan hati dan tidak lagi mengabaikan ancaman dari penyakit ini. (Z-1)
Jangan semuanya dipikir, karena otak dan fisik kita tidak akan kuat untuk memikirkan semua hal, karena ujungnya akan mengarah ke penyakit liver atau sirosis.
SGPT dan SGOT memiliki fungsi yang sama dalam sistem pencernaan, yaitu membantu mencerna protein dalam tubuh. Kadar kedua enzim ini dapat diketahui melalui tes darah.
Perlu ikhtiar dengan berdoa memohon kepada Allah yang membolak-balikkan hati manusia agar orang yang kita cintai bisa mencintai kita.
Hati juga bekerja sama dengan organ dan sistem tubuh lain seperti kelenjar getah bening, kandung empedu, dan sistem saraf untuk memastikan berbagai mekanisme tubuh tetap berfungsi dengan baik.
Zat curcumin, yang ada dalam temulawak, berperan sebagai hematoprotektor yang dapat mengurangi atau mencegah efek samping kerusakan hati akibat inflamasi dari obat.
Organ-organ ekskresi hanya ada empat yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Nah biar gampang menghafalnya yaitu singkatan ginjal kupahat.
Kanker adalah penyakit progresif yang semakin lama semakin memburuk, sementara penyakit maag hilang dan timbul.
Karsinoma sel hati (hepatoseluler karsinoma) adalah salah satu jenis kanker hati yang paling umum dengan prognosis/kemungkinan terjadinya penyakit yang sangat tinggi.
Data Globocan tahun 2020 mengungkapkan, penderita kanker hati di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 21.392 kasus dengan kematian sebanyak 20.920 kasus.
Mayoritas penderita kanker hati primer di dunia memiliki penyakit hati kronis seperti sirosis hati yaitu terbentuknya jaringan parut di hati akibat penyakit kronis.
Hepatitis akut misterius yang menjangkiti Indonesia saat ini memiliki kemiripan gejala dan cara penularan dengan hepatitis A.
Hepatitis A adalah peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. Meski jarang menjadi fatal, hepatitis A bisa menyebabkan gagal fungsi hati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved