Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
HEPATITIS dan kanker hati merupakan dua kondisi yang berdampak pada fungsi organ hati. Karena kedua kondisi tersebut menyerang organ yang sama, seringkali sulit untuk membedakan antara keduanya.
Selain gejala yang terlihat mirip, hepatitis dapat berkembang menjadi kanker hati. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali perbedaan di antara keduanya, serta memahami bagaimana hepatitis dapat berkembang menjadi kanker hati.
Hepatitis adalah peradangan pada organ hati yang umumnya dipicu oleh infeksi virus. Sementara itu, kanker hati atau yang dikenal dengan istilah hepatoma, merupakan tumor ganas yang berkembang dari sel-sel hati (hepatosit). Karena kedua kondisi ini mempengaruhi organ hati, tidak mengherankan jika gejalanya terlihat mirip.
Berikut adalah tanda-tanda dan gejala yang umum terjadi pada kanker hati dan hepatitis:
Infeksi virus merupakan penyebab utama terjadinya hepatitis. Terkait penyebab kanker hati, dikenal lima jenis hepatitis yang berbeda, yakni Hepatitis A, B, C, D, dan E.
Virus penyebab hepatitis dapat menular melalui berbagai cara, seperti kontak fisik, cairan tubuh, maupun makanan yang terinfeksi.
Sedangkan penyebab kanker hati merupakan akibat dari mutasi atau kelainan pada DNA sel-sel dalam tubuh. Mutasi ini bisa membuat sel-sel tersebut berkembang biak secara tidak terkendali. Sel-sel yang abnormal ini kemudian membentuk tumor.
Cara penyembuhan pada DNA sel masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu hal ini, salah satunya adalah adanya hepatitis kronis.
Sebenarnya, tidak semua kasus peradangan hati akan berkembang menjadi kanker. Hanya peradangan kronis tertentu yang dapat memicu peningkatan risiko kanker hati.
Hepatitis B dan C merupakan dua jenis yang paling berperan sebagai faktor risiko utama kanker hati, sementara jenis hepatitis lainnya umumnya tidak menimbulkan risiko serupa.
Namun, hepatitis C kronis hanya akan berisiko berkembang menjadi kanker hati jika sebelumnya telah menyebabkan sirosis hati. Berbeda dengan hepatitis B yang masih berisiko meskipun tidak ada riwayat sirosis.
Sirosis hati merupakan kondisi ketika jaringan hati yang normal tergantikan oleh jaringan parut atau fibrosis. Ketika terjadi sirosis, sel-sel hati akan mengalami kerusakan dan lambat laun kehilangan fungsinya. Untuk mengurangi risiko kanker hati, pasien dengan hepatitis C kronis harus mendapatkan perawatan antivirus.
Dengan kata lain, jika seseorang terinfeksi hepatitis tipe A atau B dan tidak mendapatkan perawatan yang memadai, maka risiko berkembangnya menjadi kanker hati bisa meningkat.
Hepatitis dalam jangka waktu lama dapat merusak organ hati pada orang yang mengidapnya. Selain dapat menular kepada orang lain melalui kontak fisik, hepatitis juga dapat menjadi pemicu kanker hati.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan hepatitis B dan C berpotensi berubah menjadi kanker hati, antara lain:
Perbedaan lain antara hepatitis dan kanker hati terletak pada cara pengobatannya. Pasien akan menerima perawatan yang berbeda-beda berdasarkan tingkat keparahan penyakit. Pada pasien yang menderita kanker hati, biasanya penanganannya juga disesuaikan dengan stadium penyakitnya.
Jenis pengobatan untuk kanker hati meliputi kemoterapi, radioterapi, dan bahkan transplantasi hati. Sementara itu, pengobatan bagi penderita hepatitis biasanya melibatkan penggunaan obat antivirus dan suntikan interferon, sesuai dengan petunjuk dari dokter.
Pemberian vaksin menjadi upaya pencegahan untuk menurunkan risiko kanker hati akibat infeksi hepatitis. Untuk mencegah hepatitis, pasien bisa melakukan vaksinasi.
Namun, saat ini vaksin hanya tersedia untuk hepatitis A dan B, sedangkan untuk hepatitis C belum ada. Selain itu, menjalani gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang tidak membebani hati sangatlah penting untuk dilakukan.
Selanjutnya, sangat disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan umum untuk mengetahui apakah ada risiko yang mengarah ke hepatitis atau bahkan kanker hati. Karena, banyak penyakit ini biasanya terdeteksi melalui pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara teratur. (RS Mitra Keluarga/Z-2)
KANKER hati merupakan salah satu penyakit yang membahayakan organ hati dan perlu diperhatikan secara serius, mengingat hati termasuk organ yang memiliki peran penting bagi tubuh.
Data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2022 mencatat kematian akibat kanker hati di Indonesia mencapai 23.383 kasus, meningkat dibandingkan 2020 yang mencatat 19.721 kematian.
Kanker hati kini jadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker secara global. Tepatnya peringkat 6 berdasarkan data WHO.
Fatty liver terjadi akibat akumulasi lemak berlebih di dalam hati, yang dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk tingginya kadar kolesterol.
Seseorang yang terbiasa minum 1-2 botol alkohol setiap hari berisiko tinggi mengalami gangguan hati yang berujung pada sirosis menyebabkan fungsi hati terus menurun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved