Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KITA pasti suka bercermin, terutama saat ingin pergi. Dengan cermin, kita bisa melihat diri sendiri sudah dalam keadaan rapi atau belum. Bahkan, cermin ada di mana-mana sekarang, seperti kaca spion kendaraan, kaca mal, dan lainnya.
Ada beberapa bentuk cermin. Ada cermin datar yang biasa kita pakai setiap hari untuk bercermin. Ada juga cermin lengkung yang terdiri dari cermin cekung dan cermin cembung.
Jika seberkas cahaya mengenai cermin datar, cahaya tersebut dipantulkan secara teratur. Peristiwa pemantulan cahaya pada cermin datar menyebabkan pembentukan bayangan benda oleh cermin.
Baca juga : Cahaya dan Sifatnya: Merambat Lurus, Dipantulkan, Dibiaskan, Gelombang Elektromagnetik
Bagaimana pembentukan bayangan pada cermin datar dan lengkung itu? Berikut penjelasannya sebagaimana dilansir dari dari buku Ilmu Pengetahuan Alam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2.
Pada saat menentukan bayangan pada cermin datar melalui diagram sinar, titik bayangan adalah titik potong berkas sinar-sinar pantul. Bayangan bersifat nyata apabila titik potongnya diperoleh dari perpotongan sinar-sinar pantul yang konvergen (mengumpul).
Baca juga : Pemanfaatan Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Teknologi
Sebaliknya, bayangan bersifat maya apabila titik potongnya merupakan hasil perpanjangan sinar-sinar pantul yang divergen (menyebar).
s = Jarak benda terhadap cermin.
Baca juga : Bagian-Bagian Telinga Manusia serta Proses Mendengar pada Hewan
s' = Jarak bayangan terhadap cermin.
Bayangan pada cermin datar bersifat maya. Titik bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar-sinar pantul yang digambarkan oleh garis putus-putus.
Untuk melukis pembentukan bayangan pada cermin datar dengan diagram sinar, ikutilah langkah-langkah berikut.
Baca juga : Memahami Getaran, Gelombang, Bunyi, Rumus, dan Contoh Soal
1. Lukis suatu sinar dari benda menuju cermin dan dipantulkan ke mata. Sesuai hukum pemantulan cahaya, yaitu sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul.
2. Lukis sinar kedua sebagaimana langkah pertama.
3. Lukis perpanjangan sinar-sinar pantul tersebut di belakang cermin sehingga berpotongan. Perpotongan sinar-sinar pantul tersebut merupakan bayangan benda.
Baca juga : Sistem Ekskresi pada Manusia, Organ-Organ, dan Gangguannya
4. Jika diukur dari cermin, jarak benda terhadap cermin (s) harus sama dengan jarak bayangan terhadap cermin (s').
Kaca yang dipasang pada spion merupakan salah satu contoh dari cermin lengkung. Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya melengkung.
Baca juga : Mengenal Makhluk Hidup Kelompok Protista, Monera, dan Jamur
Ada dua jenis cermin lengkung sederhana yaitu cermin silinder dan cermin bola. Kali ini, kita
mempelajari cermin bola. Kelengkungannya merupakan bagian dari kelengkungan bola, khususnya tentang cermin cekung dan cembung.
Cermin cekung dan cembung irisan permukaannya berbentuk bola. Cermin yang irisan permukaan bola bagian mengilapnya terdapat di dalam disebut cermin cekung. Sedangkan cermin yang irisan permukaan bola bagian mengkilapnya terdapat di luar disebut cermin cembung.
Agar dapat memahami unsur-unsur pada cermin cekung dan cembung, perhatikan gambar di bawah ini.
Baca juga : Proses Penyelidikan Ilmiah IPA dan Hasil Kumpulan Pengetahuannya
Bagian M adalah titik pusat kelengkungan cermin, yaitu titik pusat bola. Titik tengah cermin adalah O. Sumbu utama yaitu, OM, garis yang menghubungkan titik M dan O. Sudut POM adalah sudut buka cermin jika titik P dan M adalah ujung-ujung cermin. Berdasarkan gambar di atas, kita dapat menentukan unsur-unsur cermin lengkung.
a) Pusat kelengkungan cermin.
Pusat kelengkungan cermin merupakan titik di pusat bola yang diiris menjadi cermin. Pusat kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan M.
Baca juga : Mengenal Sifat Bayangan Cermin Cekung, Datar dan Cembung
b) Vertex.
Vertex merupakan titik di permukaan cermin saat sumbu utama bertemu dengan cermin dan disimbolkan dengan O.
c) Titik api (fokus).
Baca juga : Fungsi Sitoplasma pada Sel Hewan dan Tumbuhan
Titik api adalah titik bertemunya sinar-sinar pantul yang datangnya sejajar dengan sumbu utama (terletak antara vertex dan pusat) dan disimbolkan dengan F.
d) Jari-jari kelengkungan cermin.
Jari-jari kelengkungan cermin ialah jarak dari vertex (O) ke pusat kelengkungan cermin (M). Jari-jari kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan R.
Baca juga : Berhitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat serta Sifat-sifatnya
e) Jarak fokus.
Jarak fokus cermin ialah jarak dari vertex ke titik api dan disimbolkan dengan f. (Z-2)
Baca juga : Mikrometer Sekrup: Pengertian, Cara Menghitung, Bagian, dan Fungsi
Mengapa luar angkasa tampak gelap meskipun Matahari bersinar terang dan miliaran bintang menghuni jagat raya? Pertanyaan ini menjadi topik menarik yang sering dicari di Google.
Tahukah kalian bagaimana komunikasi dilakukan manusia sebelum ada ponsel? Berikut penjelasannya.
Hujan Meteor Geminid atau Geminid Meteor Shower adalah salah satu fenomena astronomi yang paling dinanti setiap tahunnya.
Pada cermin cembung juga berlaku hukum-hukum pemantulan, yaitu besarnya sudut datang sama dengan besarnya sudut pantul. Lebih detail berikut penjelasannya.
Pada cermin cekung, garis normal adalah garis yang menghubungkan titik pusat lengkung cermin M dengan titik jatuhnya sinar. Bagaimana rinciannya? Berikut detailnya.
Sudah siap mempelajari lensa cekung dan cembung. Langsung saja kita simak penjelasannya.
Cermin juga memiliki sifat masing-masing loh, nggak kalah dengan manusia. Ada tiga sifat dari cermin yakni cembung, cekung dan datar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved