Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENELITIAN terbaru dalam bidang terapi kanker membuka jalan baru dengan memanfaatkan genetik dan cahaya sebagai senjata utama untuk menghancurkan sel kanker. Salah satu terobosan yang menarik perhatian dunia medis adalah teknologi gen yang dapat mengubah sinar (atau cahaya internal) menjadi pemicu kematian sel kanker secara selektif.
Artikel ini mengupas bagaimana sinar matahari atau cahaya digunakan untuk membunuh sel kanker melalui pendekatan genetika dan fototerapi.
Terapi gen berbasis cahaya menggabungkan rekayasa genetik dan aktivasi cahaya, baik alami seperti sinar matahari maupun buatan, untuk memicu proses apoptosis (bunuh diri sel kanker) tanpa merusak jaringan sehat.
Salah satu inovasi mutakhir adalah sistem mLumiOpto atau Mitochondrial Luminoptogenetics, yang menggunakan dua gen utama:
Gen ini menghasilkan cahaya biru internal dalam sel, seperti kunang-kunang.
Protein sensitif cahaya biru. Saat aktif, ia merusak mitokondria sel kanker dan memicu kematian sel.
Cahaya diproduksi dari dalam sel kanker itu sendiri — sehingga sistem ini tidak memerlukan sinar dari luar tubuh.
Selain pendekatan genetik, terapi lain seperti Photodynamic Therapy (PDT) secara langsung menggunakan sinar matahari atau cahaya buatan untuk mengaktifkan obat fotosensitizer.
Contoh zat aktif: Photofrin, Temoporfin, Motexafin lutetium.
Fitur | Terapi Gen Cahaya (mLumiOpto) | PDT (Fotodinamik) |
---|---|---|
Sumber Cahaya | Cahaya internal dari luciferase | Sinar matahari / cahaya buatan |
Target | Sel kanker spesifik | Sel kanker dengan fotosensitizer |
Efek Samping | Minimal | Rendah, lokal |
Status Riset | Praklinis (uji tikus) | Klinis terbatas |
Jenis Kanker | Glioblastoma, kanker payudara TNBC | Kulit, paru, esofagus, dll |
Teknologi seperti mLumiOpto menunjukkan harapan besar untuk masa depan terapi kanker yang lebih aman dan selektif. Di sisi lain, PDT sudah mulai digunakan secara klinis untuk beberapa jenis kanker permukaan.
Keuntungan teknologi ini meliputi:
Gen yang dapat mengubah sinar matahari atau cahaya menjadi pembunuh kanker merupakan inovasi medis yang berpotensi merevolusi pengobatan kanker. Baik melalui terapi gen seperti mLumiOpto maupun pendekatan fotodinamik, cahaya kini dipandang sebagai alat terapi yang cerdas, efektif, dan minim efek samping.
Dengan terus berkembangnya riset ini, masa depan pengobatan kanker mungkin akan lebih cerah — secara harfiah dan harapan hidup. (Z-10)
Genetik dapat memengaruhi bentuk wajah, rambut, sampai bentuk dan warna mata, namun jika berbicara terkait dengan tinggi badan.
Keseharian para Haenyeo menjadi penyelam bebas tanpa peralatan untuk mencari hasil laut di Pulau Jeju menjadi pembicaraan dunia.
Warna hitam ayam cemani berasal dari mutasi genetik yang disebut fibromelanosis, yaitu kondisi ketika pigmen melanin menyebar ke seluruh tubuh, termasuk kulit, bulu, bahkan organ dalam.
Pada anak autisme, orangtua kerap menjadi sosok yang disalahkan berbagai pihak terutama soal pola asuh.
Peneliti Universitas Calgary memperkenalkan metode berbasis perilaku untuk mengidentifikasi populasi karibu yang berisiko, berbeda dari pendekatan genetik yang biasa digunakan.
Para peneliti menganalisis data dari 88. 905 orang dewasa yang menggunakan sensor pada pergelangan tangan untuk memantau paparan cahaya selama seminggu
Mengapa luar angkasa tampak gelap meskipun Matahari bersinar terang dan miliaran bintang menghuni jagat raya? Pertanyaan ini menjadi topik menarik yang sering dicari di Google.
Tahukah kalian bagaimana komunikasi dilakukan manusia sebelum ada ponsel? Berikut penjelasannya.
Hujan Meteor Geminid atau Geminid Meteor Shower adalah salah satu fenomena astronomi yang paling dinanti setiap tahunnya.
Tahukah kamu, apa warna paling gelap di dunia? Warna ini begitu pekat hingga mampu menyerap hampir semua cahaya yang menyentuh permukaannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved