Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
DOKTER spesialis obstetri dan ginekologi Boy Abidin menyatakan bahwa menikahi Warga Negara Asing (WNA) tidak menjamin dapat memperbaiki keturunan dalam keluarga, terutama dalam hal tinggi badan.
"Mungkin (kalau menikah) dengan bule genetiknya diharapkan bagus, tapi tidak diberikan nutrisi atau kecukupan gizi yang baik, tidak distimulasikan dengan baik dan segala macam ya anaknya akan biasa-biasa saja, itu poinnya," kata Boy, dikutip Kamis (3/7).
Menanggapi adanya tren menikah dengan WNA di berbagai platform media sosial, Boy menekankan hal terpenting dalam membangun keturunan berkualitas dan sehat dimulai dari sejak masa perencanaan kehamilan dan rajin merawat kesehatan diri bagi calon orangtua.
Dokter lulusan Universitas Padjajaran itu mengatakan faktor genetik memang memiliki peran besar untuk menghasilkan keturunan yang berkualitas.
Genetik dapat memengaruhi bentuk wajah, rambut, sampai bentuk dan warna mata, namun jika berbicara terkait dengan tinggi badan, terdapat faktor lain yang dapat memengaruhinya seperti asupan mikronutrien dan gizi anak sejak dalam kandungan.
"Orangtua yang tinggi badannya biasa-biasa saja tidak menutup kemungkinan kalau anak itu disiapkan, diberikan nutrisi yang baik, dia akan menghasilkan atau jadi anak dengan kualitas yang jauh lebih baik, maaf ya, dari kedua orang tuanya," ucap Boy.
Menurutnya, bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat saat ini sudah memiliki kandungan gizi yang jauh lebih baik dan kompleks dari zaman dulu.
"Mungkin kalau dulu orangtua kita makannya ubi begitu ya, sekarang makannya singkong, makannya keju begitu ya, jadi artinya dia sudah
ada perbaikan," katanya.
Hal ini menjadi salah satu alasan, yang menurut Boy, menjadi penyebab generasi masa kini memiliki postur tubuh yang jauh lebih tinggi dan kecerdasan yang lebih baik. (Ant/Z-1)
Sebuah studi baru mengungkap pria telah mengalami peningkatan ukuran tubuh lebih cepat dibandingkan perempuan selama abad terakhir.
SELAIN mengonsumsi makanan yang kaya kalsium, protein, dan vitamin D untuk mendukung pertumbuhan tulang, olahraga yang rutin juga bisa membantu menambah tinggi badan.
Bila berdasarkan gender, anak laki-laki dapat tumbuh tinggi sampai usia 20 tahun, sedangkan anak perempuan sampai dengan 18 tahun.
DOKTER dan Ahli Gizi Masyarakat, Tan Shot Yen menyebutkan tidak ada urgensi bagi Indonesia untuk menjadikan tinggi badan sebagai salah satu indikator dalam mengukur pertumbuhan anak.
Indonesia berada di urutan keempat negara dengan penduduk terpendek di dunia.
Keseharian para Haenyeo menjadi penyelam bebas tanpa peralatan untuk mencari hasil laut di Pulau Jeju menjadi pembicaraan dunia.
Warna hitam ayam cemani berasal dari mutasi genetik yang disebut fibromelanosis, yaitu kondisi ketika pigmen melanin menyebar ke seluruh tubuh, termasuk kulit, bulu, bahkan organ dalam.
Pada anak autisme, orangtua kerap menjadi sosok yang disalahkan berbagai pihak terutama soal pola asuh.
Peneliti Universitas Calgary memperkenalkan metode berbasis perilaku untuk mengidentifikasi populasi karibu yang berisiko, berbeda dari pendekatan genetik yang biasa digunakan.
Primata, khususnya kera besar Afrika, merupakan kelompok hewan yang memiliki hubungan evolusi yang sangat dekat dengan manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved