Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PAKAR kesehatan anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Banten Novitria Dwinanda mengatakan anak dengan obesitas tidak hanya ditandai pipi tembam, tetapi juga leher yang hitam dan tidak bisa dihilangkan.
"Anak dengan obesitas, lehernya hitam. Itu bukan dakian. Mau disikat kayak apa juga tidak akan hilang," ujar dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah itu di Jakarta, Selasa (8/8).
Novitria menuturkan warna hitam di leher menggambarkan adanya resistensi insulin atau metabolisme insulin yang sudah tidak baik. Dia menyarankan agar orangtua yang menemukan ada garis hitam pada leher anak untuk segera memeriksakan kadar gula darah sang anak.
Baca juga: Orangtua Diingatkan untuk Menerapkan Makan Terjadwal pada Anak
Menurut Kementerian Kesehatan, warna hitam pada leher ini disebut sebagai Acanthosis Nigricans (AN) atau kelainan kulit pada anak dan remaja gemuk.
Anak dengan AN dikatakan memiliki kemungkinan sebanyak 1,6 hingga 4,2 kali lebih besar mengalami hiperinsulinemia atau kondisi terlalu banyak insulin dalam tubuh, dibandingkan anak yang tidak mengalami kelainan sama.
Hubungan ini yang memperkuat bahwa AN berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2.
Baca juga: Ini Pentingnya Asupan Nutrisi pada 1.000 HPK Anak
Selain leher hitam, tanda lain anak mengalami obesitas yakni memiliki leher yang pendek, perut buncit, kakinya agak bengkok, kerap merasa mudah mual, kembung, hiperkolesterol, perlemakan hati, siklus menstruasi terganggu (pada anak perempuan) dan mengalami mikropenis atau ukuran penis lebih kecil dari normal (pada anak laki-laki).
"Obesitas itu berdampak hingga metabolisme. Dia bisa mengalami hipertensi, diabetes melitus tipe 2. Dia masih usia di bawah 10 tahun sudah mengalami itu nanti 30 tahun lagi bagaimana," kata Novitria.
Demi menghindari anak terkena obesitas, ada sejumlah hal yang bisa orangtua terapkan pada anak antara lain memastikan agar anak mereka tidak makan sambil menonton televisi, membatasi penggunaan gawai, memperbanyak aktivitas di luar ruangan.
Selain itu, membiasakan makan dengan keluarga, membiasakan selalu sarapan sehat, membiasakan membawa bekal makanan sehat dan air putih dari rumah.
Kemudian, membatasi makanan siap saji dan pangan olahan, jajanan dan makanan selingan yang manis, asin dan berlemak, mengonsumsi aneka ragam pangan dan menghindari minuman ringan dan bersoda. (Ant/Z-1)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved