Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
CALON Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) tingkat Nasional 2023 mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila (Diklat PIP) di Desa Bahagia, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Depok, Jawa Barat, Selasa (18/7).
Sebelumnya, 76 putera puteri daerah terpilih ini telah diterima Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. untuk selanjutnya digembleng, bukan hanya baris berbaris, melainkan dibekali pula dengan wawasan kebangsaan dan ideologi Pancasila.
Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan BPIP, Tonny Agung Arifianto, S.E., M.A.B. menuturkan, para Paskibraka adalah role model bagi generasi penerus bangsa yang diproyeksikan untuk menjadi pemimpin pada masa yang akan datang.
Baca juga: Siswa SMA Kebangsaan Terpilih Jadi Anggota Paskibraka Nasional 2023
Oleh sebab itu, para Capaska dibekali dengan materi-materi yang sangat penting soal kebangsaan dan ideologi Pancasila dengan narasumber, para tokoh di negeri ini.
“Paskibraka ini kita bekali betul, mulai dari sejarah bangsanya, pemahaman ideologi negaranya. Sehingga nantinya bisa memberikan pembelajaran kepada komunitas di tengah-tengah mereka," kata Tonny.
"Sehingga tidak cukup hanya baris berbaris saja karena kita siapkan mereka untuk menjadi Purnapaskibraka Duta Pancasila,” tutur Tonny.
Baca juga: Kepala BPIP Dorong Peran Pemuda Aktualisasikan Pancasila di Bumi Kartini
Salah satu narasumber, Wakil Ketua MPR RI, Dr. Ahmad Basarah, SH., MH., menuturkan, pengetahuan dan pemahaman tentang historisitas Pancasila dan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia sangat perlu bagi para Capaska.
Menurut Ahmad Basarah, hal tersebut merupakan dasar pengembangan diri para calon pemimpin bangsa masa depan ini.
“Sejarah adalah hal yang sangat penting. Pidato Bung Karno berjudul Jasmerah mengandung pesan, pelajari sejarah agar tidak tergelincir dalam perjuangan Anda pada masa yang akan datang," terangnya.
"Suatu bangsa akan bubar apabila mereka dibuat lupa dengan sejarahnya, bukan dengan pasukan perang yang besar”, ungkap Ahmad Basarah.
Baca juga: Yudi Latif Ingatkan Pentingnya Pembangunan Karakter Bangsa
Dengan berapi-api, ia juga memantik para Capaska untuk memahami sejarah panjang lahirnya NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
“NKRI lahir dari hasil perjuangan dan pengorbanan berupa darah, keringat, dan air mata, bukan datang dari langit begitu saja. Mulai dari Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Jepang adalah negara-negara yang pernah menjajah Indonesia. Belanda adalah negara terlama (menjajah) dengan politik devide et impera. Tahun 1908, melalui Budi Utomo, anak-anak muda Indonesia mulai berpikir untuk bebas dari penjajahan,” ungkapnya.
Pancasila Lahir dari Perenunga Batin dan Pemikiran Kritis
Lebih lanjut, Ahmad Basarah menjelaskan lahirnya Pancasila sebagai proses perenungan batin, pemikiran kritis, dan dialektika para founding fathers dan founding mothers menjadi dasar, ideologi, dan falsafah Bangsa Indonesia yang dinamis dan tidak bisa ditawar lagi.
Ia juga mengatakan bahwa Pancasila lahir dari proses yang panjang dari para pendiri bangsa, sejak perang Asia Timur Raya. BPUPK sidang pertama pada 29 Mei 1945.
Baca juga: Antisipasi Radikalisme, Kepala BPIP Minta Masyarakat Sinergi Bumikan Pancasila
Terdapat 66 orang peserta sidang BPUPK, dua orang perempuan. Soekarno menjadi pembicara terakhir (ke-40) pada sidang BPUPK pertama tanggal 1 Juni 1945. Soekarno mengungkapkan hasil pemikiran tentang dasar negara yang disebut Pancasila yang menyatukan kemajemukan Bangsa Indonesia.
"Oleh Ketua BPUPK, dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat yang merupakan dokter spesialis kandungan, peristiwa itu disebut dengan lahirnya Pancasila”, jelas Anggota DPR RI empat periode tersebut.
Para Paskibraka Miliki Tugas dan Tanggung Jawab Besar
Ia menambahkan, para Paskibraka memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar pada masa kini dan masa yang akan datang.
“Paskibraka bukan sekadar pembawa bendera, tetapi juga penjaga martabat Bangsa Indonesia. Sudah menjadi kewajiban BPIP dan Lemhanas menggembleng Ideologi Pancasila kepada pemuda penerus bangsa,” tuturnya.
Baca juga: BPIP Bekali Paskibraka 2022 untuk Jadi Pemimpin Berkarakter Pancasila
Selain Wakil Ketua MPR RI, para Capaska menerima pembekalan dari sejumlah tokoh, di antaranya, Sekretaris Dewan Pengarah BPIP, Mayjen. TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya dengan materi Pancasila, Pandangan Hidup Bangsa dan Revolusi Mental sebagai Pancasila dalam Tindakan.
Pancasila sebagai Kekuatan Pemersatu Bangsa
Sementara itu, Anggota Dewan Pengarah BPIP, Prof. Dr. Amin Abdullah dengan materi Pancasila sebagai Kekuatan Pemersatu Bangsa dan Falsafah Bangsa; Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP, sedangkan Prof. Dr. Ermaya Wiradinata, S.H., M.H., M.S. dengan materi Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Bangsa.
Ke-76 Capaska ini akan mengikuti pembekalan selama satu bulan sampai tanggal 15 Agustus 2023 sebelum dikukuhkan menjadi Paskibraka Indonesia oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo di Istana Merdeka. (RO/S-4)
Fundtastic kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi cerdas finansial dengan mendukung acara Graduation Sekolah Kanisius tahun ini.
Terdapat potensi tumpang tindih dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional antara sekolah rakyat, sekolah gratis, dan sekolah garuda
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya terhadap sektor pendidikan. Dalam pidato yang disampaikan di hadapan civitas akademika Unhan RI
Program ini diharapkan menjadi bagian dari solusi kolaboratif antara sektor swasta dan masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di wilayah pedesaan dan terluar.
Program revitalisasi tahun ini menargetkan 10.440 satuan pendidikan, meliputi jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SKB/PKBM, dan SLB di seluruh Indonesia.
SALAH satu program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ialah Wajib Belajar 13 Tahun.
Sepuluh pelatihan itu terbuka bagi siapa saja, tidak hanya untuk ASN Kemenag juga untuk guru sekolah, santri, mahasiswa, dan juga masyarakat umum.
Program Sinergi Mengajar terbukti mampu menjawab isu-isu ketenagakerjaan yang sebelumnya cukup dominan di area tersebut.
Karyawan dibekali pemahaman dan keterampilan dasar dalam memanfaatkan AI secara praktis dan bertanggung jawab.
PELATIHAN membuat makanan dan minuman Toffin Masterclass akan digelar mulai Juni hingga Agustus 2025. Tur lokakarya (roadshow workshop) ini akan berlangsung di 10 kota besar.
Konsentrasi pelatihan masih lebih banyak di kota besar, sementara tenaga kesehatan di daerah masih menghadapi keterbatasan akses dan distribusi yang tidak merata.
Perpani mendorong pengembangan SDM khususnya di bidang kepengawasan pertandingan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved