Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D mendorong peran pemuda dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila khususnya di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang merupakan tanah kelahiran pahlawan Nasional R.A Kartini.
"Saya mengajak generasi muda bersama-sama untuk terus bergerak dalam upaya melestarikan dan membumikan Pancasila dalam tindakan.” ujar Yudian saat membuka seminar bersama Pemkab Jepara bekerja sama dengan GP Ansor Jepara, Rabu, (7/6).
Yudian bahkan menekankan kepada pemuda di Jepara untuk mengikuti jejak salah satu pahlawan Nasional perempuan tersebut dalam mewujudkan pendidikan yang berlandaskan Pancasila.
Baca juga: Antisipasi Radikalisme, Kepala BPIP Minta Masyarakat Sinergi Bumikan Pancasila
Generasi Z yang berjumlah 75,49 juta jiwa atau 27,94% dari total seluruh penduduk Indonesia, membutuhkan pendampingan kita terutama dalam pendidikan yang berkarakter Pancasila.
"Generasi muda yang sedang tumbuh di masa kini merupakan calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini," tegasnya.
Tidak hanya itu, dalam mewujudkan Pendidikan masa kini yang berkarakter Pancasila, Yudian mendorong para Pemuda untuk menguasai ragam ilmu pengetahuan baik agama, eksakta maupun teknologi dan bahasa asing.
"Karena ilmu-ilmu inilah yang memajukan peradaban manusia," ujar Yudian.
Pemuda Jaga Persatuan dan Hargai Perbedaan
Tidak hanya itu dirinya berpesan kepada para pemuda untuk menjaga persatuan, menghargai perbedaan serta jangan mudah diadu domba.
Baca juga: Kepala BPIP Tegaskan Peranan Budaya dan Ulama di Harlah Pancasila di Ciamis
"Saya berpesan kepada kita semua agar senantiasa menjaga persatuan, jangan mau diadu domba, jangan mau dipecah-belah, jangan dengarkan hasutan bahwa Pancasila bertentangan dengan agama Islam, karena senyatanya justru Pancasila sejalan dengan ajaran-ajaran Islam," papar Yudian.
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir. Prakoso, M.M melaporkan kegiatan tersebut diikuti ratusan peserta perwakilan organisasi kepemudaan dan mahasiswa se-Kabupaten Jepara.
Pembinaan Ideologi Pancasila dengan tema "Aktualisasi Pancasila dalam Pandangan Pemuda" ini diharapkan tidak hanya seremonial, melainkan diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kami harapkan Pembinaan ini dapat diimplementasikan di lingkungannya bapak ibu sekalian", ujarnya.
Baca juga: Waka BPIP Ajak Mahasiswa Kedinasan Indonesia Berfikir Kritis dan Kreatif
Berkembangnya teknologi dengan pesat, para pemuda di Jepara juga dapat memanfaatkannya untuk membumikan Pancasila melalui media digital.
Dalam kesempatan yang sama Penjabat Bupati Jepara, Edy Supriyanta, ATD., S.H., M.M, bersyukur dan berterimakasih kepada BPIP karena telah memberikan pembinaan kepada generasi muda di Jepara.
"Harapan saya momentum ini dapat dimanfaatkan oleh anak-anak muda Jepara sebagai calon pemimpin bangsa", ucapnya.
Ia juga mengaku situasi dan kondisi Kabupaten Jepara saat ini aman dan tentram dibawah naungan Pancasila.
"Pak Kepala perlu saya laporkan situasi Kabupaten Jepara saat ini kondisinya bagus, meskipun banyak perbedaan tetapi rukun", ujarnya.
Ia menuturkan keragaman merupakan satu kesatuan yang sangat penting dalam mewujudkan Indonesia yang maju, damai dan sejahtera.
Tidak kalah penting, Kabupaten Jepara bahkan akan membuat Peraturan Daerah tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai pondasi memperkuat Ideologi Pancasila.
Baca juga: 1 Juni Hari Lahir Pancasila, Terus Menjaga Eksistensi Pancasila di Era Globalisasi
"Dengan hal itu generasi penerus bangsa ini selain harus mengamalkan juga mengenal dan bangga dengan budaya Indonesia yang beragam," tutupnya.
Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Jepara Ainul Mahfud mengapresiasi kegiatan kolaborasi ini sebagai upaya gotong royong untuk membumikan Pancasila.
Di bulan Bung Karno ini ia berharap menjadi renungan generasi muda dalam memperjuangkan Bangsa dan Negara dengan Ideologi Pancasila.
Pihaknya bahkan akan terus berkomitmen menjaga sebagai benteng Pancasila di tengah gempuran Ideologi lain.
"Kami nyatakan akan terus menjaga Ideologi Pancasila dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang ingin mengganti dengan Ideologi lain," tegasnya.
Dalam seminar ini juga menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Aktivis Kepemudaan Jepara Syamsul Anwar, Akademisi Mayadima Rohma Masfiroh; Rektor IAIN Kudus Abdurrohman Kasdi; Ketua Bidang Iptek dan Kajian Strategi PC Ansor. (RO/S-4)
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan Magelang Kebangsaan Fun Run 2025 bukan sekadarperlombaan lari, tetapi Jadi Simbol Persatuan dan Semangat Pancasila
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
Salah satu alasan di balik usulan penyempurnaan konstitusi, yakni terkait dengan pemantapan ideologi Pancasila.
MOMEN Mei-Juni penting untuk disegarkan kembali.
Reformasi KUHAP harus lepas dari warisan kolonial dan menjadikan Pancasila sebagai asas utama hukum acara pidana.
Sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa, demokrasi Indonesia dibangun di atas kesepakatan kebangsaan—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Cari tahu cita-cita & tujuan bangsa Indonesia! Temukan secara rinci di mana rumusan ideal tersebut termuat. Klik sekarang untuk wawasan lengkapnya! klik disini
Tindak pidana terhadap ideologi negara dalam KUHP Pasal 188–190 perlu diatur lebih lanjut, khususnya terkait tindak pidana terorisme.
Meski banyak negara komunis runtuh setelah Perang Dingin, lima negara masih mempertahankan ideologi ini dalam sistem pemerintahan mereka.
Diklat bagi Pengajar PIP ini merupakan jawaban terhadap tuntutan masyarakat untuk menyelenggarakan Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila, seperti yang pernah dilakukan pada era terdahulu.
Kemerdekaan Indonesia yang diraih pada tahun 1945 merupakan kontribusi para kiai dan para santri, baik K.H. Hasyim Asy'ari, K.H. Wahid Hasyim.
Bangsa Indonesia harus memahami sejarah perjuangan dan perjalanan bangsanya agar dapat memaknai dan menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara yang hakiki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved