Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
WAKA BPIP Dr Drs Karjono Atmoharsono SH MHum, mengajak berfikir Kritis dan Kreatif serta menekankan pentingnya Pembangunan Karakter Moral bagi pemimpin bangsa, saat sebagai keynote speaker dalam Forum Mahasiswa Kedinasan Indonesia, dalam acara Kaderisasi Nasional yang diselenggarakan di Politeknik Statistika, Sabtu (3/6).
Karjono juga memperkenalkan 'Salam Pancasila' yang digagas oleh Presiden ke-5 Republik Indonesia sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP Prof Dr (HC) Hj Megawati Soekarnoputri. Salam Pancasila diadopsi dari pekik 'Merdeka' yang ditetapkan oleh Ir Soekarno melalui maklumat pada tanggal 31 Agustus 1945, dan Salam Pancasila merupakan salam mempersatukan kebangsaan
Waka BPIP juga menjelaskan lagu Indonesia Raya tiga stanza yang dianggap baru bagi mahasiswa. Berdasarkan UU 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, dalam Pasal 61, apabila lagu Indonesia Raya dinyanyikan lengkap tiga stanza, maka bait ketiga pada stanza ketiga dinyanyikan dua kali.
“Lagu Indonesia Raya tiga stanza ini pertama kali dinyanyikan pada tanggal 28 Oktober 1928, pada saat sumpah pemuda,” ujar Karjono.
Baca juga: 1 Juni Hari Lahir Pancasila, Terus Menjaga Eksistensi Pancasila di Era Globalisasi
Bung Karno dalam pidatonya mengatakan, "Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, dan beri aku sepuluh orang pemuda, niscaya akan aku guncang dunia."
Dengan ajaran Bung Karno ini, Karjono mengingatkan mahasiswa (pemuda) agar berfikir Kritis dan Kreatif serta memiliki semangat dan, karakter moral yang baik sebagai pewaris kepemimpinan bangsa.
Ketua IKA UT Jakarta ini juga menjelaskan, Berfikir Kritis dan kreatif artinya bersifat tidak lekas percaya, bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan dan tajam dalam penganalisisan serta memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan kecerdasan dan imajinasi.
Karjono juga menekankan pentingnya memiliki daya ungkit dalam mencapai tujuan. Di Universitas Pertahanan, berbagai agama diajarkan dalam mata kuliah keagamaan kepada mahasiswa sehingga diperoleh ilmu sejati, menumbuhkan toleransi dan menjunjung tinggi kerukunan umat beragama.
Baca juga: Gelar Gladi Bersih Harlah Pancasila, Kepala BPIP Ajak Masyarakat Ikut Upacara Bendera
pada kesempatan yang sama, Karjono menanyakan kepada para Mahasiwa Kedinasan di Seluruh Indonesia yang diwakili 120 orang mahasiswa, siapa yang beranggapa bahwa Pancasila bisa diubah. Karjono mengapresiasi karena,117 orang menyatakan tidak setuju, dan hanya 3 orang yang setuju.
Disisi lain survei dari Setara Institute, sekitar 83,3 % pelajar SMA beranggapan Pancasila dapat diubah. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang serius terkait pentingnya Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Hal ini disebabkan oleh penghapusan Tap MPR II/1978, Lembaga BP7 dibubarkan pada era reformasi dan penggantian UU Sisdiknas menghilangkan mata ajar Pancasila.
Pancasila mulai dihidupkan kembali di era Ketua MPR RI Taufik Kiemas, dengan empat Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Saat ini telah lahir PP 4/2022 tentang Standar Pendidikan Nasional, di mana dalam PP tersebut terdapat ketentuan wajib mata ajar Pancasila mulai dari PAUD hingga pendidikan tinggi.
Dalam acara Forum Mahasiswa Kedinasan Indonesia ini, turut hadir Rektor Universitas Pertahanan, Prof Dr Ir Amarulla Octavian, Direktur Politeknik Statistika STIS Dr Erni Tri Astuti MMath, Wakil Direktur III Politeknik Statistika STIS Yunarso Anang PhD dan Plt Asisten Deputi Manajemen Talenta dan Peningkatan Kapasitas SDMA - KemenPANRB, Agus Yudi Wicaksono SSTP MPP. (RO/S-3)
Cari tahu cita-cita & tujuan bangsa Indonesia! Temukan secara rinci di mana rumusan ideal tersebut termuat. Klik sekarang untuk wawasan lengkapnya! klik disini
Tindak pidana terhadap ideologi negara dalam KUHP Pasal 188–190 perlu diatur lebih lanjut, khususnya terkait tindak pidana terorisme.
Meski banyak negara komunis runtuh setelah Perang Dingin, lima negara masih mempertahankan ideologi ini dalam sistem pemerintahan mereka.
Diklat bagi Pengajar PIP ini merupakan jawaban terhadap tuntutan masyarakat untuk menyelenggarakan Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila, seperti yang pernah dilakukan pada era terdahulu.
Kemerdekaan Indonesia yang diraih pada tahun 1945 merupakan kontribusi para kiai dan para santri, baik K.H. Hasyim Asy'ari, K.H. Wahid Hasyim.
Bangsa Indonesia harus memahami sejarah perjuangan dan perjalanan bangsanya agar dapat memaknai dan menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara yang hakiki.
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Gerakan Nasional Waktu Bermain Anak dan Penguatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai ketegangan antara identitas agama dan tenun pluralitas, sebuah pertanyaan fundamental layak kita ajukan kembali.
KEPALA BPIP Yudian Wahyudi menyebut kehadiran nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Natuna bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebagai kekuatan hidup yang terwujud di NKRI
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menegaskan pentingnya peran pengajar dalam menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila secara holistik.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan Magelang Kebangsaan Fun Run 2025 bukan sekadarperlombaan lari, tetapi Jadi Simbol Persatuan dan Semangat Pancasila
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved