Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) 2017-2018 Yudi Latif mengingatkan pentingnya pembangunan karakter bangsa. Karena, karakter bangsa dapat menjadi dasar tolak ukur kemajuan suatu negara.
Dengan karakter yang kuat, sebuah negara bisa tetap eksis meskipun terus dihadapkan dengan tren dan teknologi yang dapat berubah dengan sangat cepat dari waktu ke waktu.
Pembina Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) itu menambahkan, pembahasan terkait karakter bangsa tentu tidak bisa terlepas dari salah satu buah pikir Bung Karno yang juga salah satu butir dari Trisakti, yaitu berkepribadian dalam budaya. Sebuah konsepsi yang menitikberatkan implementasi pada pembangunan karanter bangsa yang kuat dan tangguh.
“Bung Karno pernah mengatakan, besar kecilnya suatu bangsa bukan ditentukan seberapa luas wilayahnya dan banyak jumlah penduduknya. Tapi ditentukan oleh kuantitas dan kualitas tekad yang merupakan pancaran dari karakter itu sendiri,” kata Yudi dalam siniar Bung Karno Series di kanal Youtube BKN PDI Perjuangan yang diunggah pada Kamis (15/6).
Yudi berkisah, berkaitan dengan karakter, Bung Karno pernah mendapatkan kesan yang menarik saat diwisuda dari Institut Teknologi Bandung.
Kala itu, sambung Yudi, sang rektor berpesan bahwa ijazah yang diterima bisa saja hilang dan robek, namun yang menentukan hidup kelak bukan secarik ijazah ini tapi karakter.
Menyadari pentingnya karakter dalam kehidupan, pernah membuat Bung Karno juga menyatakan yang lebih besar dari seorang Gandhi adalah jiwa dan karakter Gandhi itu sendiri.
Yudi beranalogi, manusia atau bangsa yang sehat itu seperti pohon. Terdiri dari akar yang kuat, batang pohon yang menjulang tinggi, ranting yang tersusun rapi, berdaun lebat, serta berbuah ranum.
Akar pohon itu bisa disamakan dengan karakter. “Kita boleh pintar dan cerdas namun jika akarnya lemah, akan mudah roboh jika diterpa angin kencang,” tegasnya.
“Kalau kamu atau bangsamu kehilangan nilai mata uang, tidak ada yang hilang dari dirimu. Kalau kamu kehilangan kesehatan, kamu akan kehilangan sesuatu dari dirimu. Tapi kalau kamu atau bangsamu kehilangan karakter, apapun yang kamu miliki jadi tidak ada artinya,” urainya.
Yudi menambahkan, pada masa digitalisasi, justru hal-hal yang tidak bisa didigitalisasi menjadi sangat penting, bahkan sangat menentukan. “Karena pada akhirnya yang menjadi pembeda adalah the man behind the gun atau karakter dari orang yang menjalankan suatu program canggih tersebut,” simpulnya. (X-7)
JIKA kita mengikuti berita-berita dari luar negeri, khususnya mengenai perlakuan Israel terhadap Palestina, hati kita sebagai pendukung historis Palestina menjadi kesal dan mendongkol.
Guntur Soekarno, putra sulung Soekarno menghadirkan rangkaian peringatan Bulan Bung Karno selama bulan Juni 2025 dengan menggelar pameran foto bertajuk Gelegar Foto Nusantara (GFN)
KETUA Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri berziarah ke makam ayahnya Presiden Pertama RI Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (4/4).
Telusuri biografi Ir. Soekarno: arsitek kemerdekaan, orator ulung, dan Bapak Bangsa Indonesia. Kisah inspiratif sang proklamator!
Jejak Soekarno yang sudah dikunjungi perlu dibuatkan dokumentasi dalam wujud video dan buku serta bisa dipublikasikan.
Saat tiba di Central Lawns, Presiden Prabowo dan Presiden Murmu menaiki panggung utama untuk mendengarkan lagu kebangsaan India yang menjadi awal rangkaian acara.
Tumbuhkan adab Islami di sekolah! Pelajari cara efektif membentuk karakter siswa berakhlak mulia. Tips praktis & inspiratif untuk guru & orang tua. Klik sekarang!
Cegah perkelahian pelajar! Tips ampuh mengatasi bullying, meningkatkan toleransi, dan menciptakan lingkungan sekolah aman & harmonis. Baca selengkapnya!
Kegiatan tersebut sebagai implementasi dari pendidikan karakter yang tertuang dalam program 7 poe atikan di lingkungan Dinas Pendidikan Purwakarta.
Mereka melakukan aktivitas kesehariannya, seperti bersekolah dan berkumpul bersama keluarga.
Kegiatan penguatan pendidikan karakter bagi 30 siswa itu berlangsung sejak 5 Mei 2025. Selama dua pekan mereka digembleng berbagai materi.
Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq mengajak semua pihak untuk menguatkan pendidikan karakter mulia di tengah tantangan dan permasalahan anak dan kaum remaja dewasa ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved