Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PROKLAMASI kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 menjadi momen paling bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Namun, tidak banyak yang tahu proklamasi semula direncanakan berlangsung di Lapangan Ikada, bukan di rumah Soekarno.
Kala itu, wacana tentang lokasi proklamasi menjadi perdebatan di antara para tokoh pergerakan. Sukarni, salah satu tokoh pemuda, mengusulkan agar rakyat Jakarta dan sekitarnya berkumpul di Lapangan Ikada pada pagi hari untuk mendengarkan proklamasi. Namun, Soekarno menolak saran tersebut, menyatakan cara tersebut berisiko dan dapat memicu kekacauan.
Dikutip dari catatan Soebardjo yang dimuat dalam laman Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia setneg.go.id, Soekarno mengungkapkan alasan penolakan tersebut. Ia menyatakan Lapangan Ikada adalah tempat umum yang tidak terorganisasi dengan baik, sehingga berpotensi memicu kesalahpahaman bahkan bentrokan antara rakyat dan penguasa militer yang saat itu masih bersenjata. “Tidak,” kata Soekarno.
Sebagai solusinya, Soekarno mengusulkan agar pembacaan proklamasi dilakukan di rumahnya, Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Halaman rumah dinilai cukup aman dan dapat menampung undangan serta tokoh-tokoh yang terlibat dalam momen penting tersebut.
“Lebih baik dilakukan di tempat kediaman saya di Pegangsaan Timur. Pekarangan di depan rumah cukup luas untuk ratusan orang. Untuk apa kita harus memancing-mancing insiden?” tambahnya.
Soekarno menambahkan, “Saya minta saudara sekalian untuk hadir di Pegangsaan Timur 56 sekitar pukul 10.00 pagi.”
Keputusan untuk memindahkan lokasi proklamasi ini terbukti tepat. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akhirnya dibacakan Soekarno di halaman rumahnya pada pagi hari tersebut, dengan dihadiri sekitar 500 orang. Momen tersebut menjadi saksi bisu lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemindahan lokasi dari Lapangan Ikada ke rumah Soekarno mencerminkan kebijakan yang matang dalam menghadapi situasi yang sangat kritis saat itu. Tanpa kerusuhan, Indonesia akhirnya bisa meraih kemerdekaannya dan memulai babak baru dalam sejarahnya. (setneg.go.id/Z-2)
Simak rangkaian acara resmi HUT ke-80 RI tahun 2025, mulai dari Doa Kebangsaan, Upacara 17 Agustus, hingga Pesta Rakyat dan Merdeka Run 8.0K.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos., bersama Ketua TP PKK Provinsi Papua Barat Daya, Ny. Orpa Susana Kambu, S.Pd.l
Menjelang peringatan HUT ke-80 RI, pemerintah tengah memfinalisasi daftar penerima tanda kehormatan yang akan diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Menurut saya dalam logika kita berpikir berbangsa dan bernegara tidak etis, banyak kritik dan saran dituangkan dalam sesuatu yang lebih baik,"
PENJUAL bendera yang mulai marak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan mengeluh minim pembeli. Lantaran sejumlah warga malah mencari bendera One Piece jelang HUT ke-80 RI
Rayakan HUT ke-80 RI dengan semangat! Berikut 15 ide lomba 17 Agustus seru dan kreatif yang bisa digelar di lingkungan rumah atau komunitas.
Jelajahi asal-usul Bendera Merah Putih, dari panji Kerajaan Majapahit hingga simbol kemerdekaan Indonesia yang dijahit Fatmawati.
Simak perjalanan desain logo peringatan kemerdekaan RI dari tahun 2015 hingga 2025 berikut ini.
Pemerintah resmi umumkan tema dan logo HUT ke-80 RI tahun 2025: “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Simbol perjuangan menuju 2045.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved