Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN POM menyetujui Abemaciclib sebagai obat pertama untuk ditambahkan dengan terapi endokrin adjuvant untuk terapi kanker payudara stadium awal.
Abemaciclib dikombinasikan dengan terapi endokrin (tamoxifen atau aromatase inhibitor) untuk terapi adjuvant pada pasien dewasa dengan hormon reseptor positif (HR+), human epidermal growth factor receptor 2-negatif (HER2-), nodul positif, kanker payudara stadium awal dengan risiko kekambuhan yang tinggi.
Abemaciclib merupakan obat pertama berbentuk tablet oral dan satu-satunya yang disetujui untuk pasien kanker payudara yang diproduksi oleh Eli Lilly dan dikomersialilsai oleh ZP Therapeutics di Indonesia.
Baca juga : MMC Luncurkan Perawatan Kanker Payudara PinkCare Wellness
COO ZP Therapeutics Aylie Wijaya mengatakan, Abemaciclib telah mendapatkan persetujuan dari BPOM untuk pasien kanker payudara stadium awal.
"Pada HR+ HER2- kanker payudara stadium awal yang menggambarkan Langkah penting untuk pasien yang membutuhkan opsi terapi baru. Sebelumnya, kami sudah mendapatkan approval untuk stadium lanjut," kata Aylie, Minggu (18/6).
Baca juga : Kemajuan dan Harapan Baru dalam Memerangi Berbagai Jenis Kanker
Obat itu bekerja di dalam sel untuk memblokir aktivitas Cyclin-dependent kinase (CDK) 4/6 dan membantu menghentikan pertumbuhan sel kanker, sehingga pada akhirnya sel kanker akan mati.
"Kami berharap dengan ini bisa memberikan pilihan terapi oleh dokter di Indonesia untuk pasien yang lebih luas,” ucap Aylie.
Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) Djumhana Atmakusuma mengatakan persetujuan BPOM untuk abemaciclib yang dikombinasikan dengan terapi endokrin stadium awal berpotensi untuk menjadi standar baru dalam pengobatan kanker payudara.
"Perempuan dan laki-laki yang hidup dengan resiko kanker payudara stadium awal HR+ HER2 akan melakukan semua yang mereka bisa untuk mengurangi risiko penyakit ini datang kembali, dengan harapan dapat hidup bebas dari kanker," ujar Djumhana.
Diperkirakan 90 persen dari semua kanker payudara terdeteksi pada stadium dini. Kemudian terdapat 2,3 juta kasus baru yang mengindikasikan bahwa 1 dari setiap 8 kanker yang didiagnosis pada tahun 2020 adalah kanker payudara. (Z-5)
Studi klinis yang diterbitkan dalam jurnal New England Journal of Medicine menemukan obat diabetes mampu melambatkan perkembangan masalah motorik terkait penyakit Parkinson.
Meskipun obat-obatan dapat menjadi solusi dalam pengelolaan kondisi tersebut, banyak orang mencari alternatif alami untuk mengontrol atau bahkan mengurangi risiko berbagai penyakit.
Salah satu saran, masyarakat juga perlu mewaspadai jika memperoleh skincare yang bertekstur terlalu kental atau lengket.
Penelitian terbaru menunjukkan obat untuk mengatasi diabetes dan obesitas, dapat meningkatkan risiko kelumpuhan lambung (gastroparesis).
Obat antinyeri seperti ibuprofen dan allopurinol adalah obat yang sangat merusak ginjal.
Pengidap migrain jangan mengonsumsi obat selama lebih dari 15 hari dalam sebulan karena bisa menyebabkan medication-overuse headache(MOH) atau sakit kepala akibat dosis obat berlebihan.
Pengobatan dengan cara ini biasa dilakukan untuk penderita kanker. Dengan menjalani keoterapi maka kanker atau benjolan tersebut bisa mengecil.
Mengonsumsi makanan bergizi, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, protein, dan nutrisi lainnya, serta rutin melakukan aktivitas fisik dapat meringankan gejala menopause.
Bahkan tumor itu juga akan menyebar ke seluruh tubuh termasuk payudara. Tumor tersebut akan menyebabkan berupa benjolan yang nantinya bisa berakibat fatal.
Sel kanker juga akan menyebar ke bagian hati, tulang hingga paru-paru. Bahkan, penyebarannya pun bisa mencapai ke otak.
Bagi masyarakat yang memiliki keturunan kanker payudara, disarankan untuk melakukan pemeriksaan gen.
Payudara kalian akan tumbuh tidak normal dari biasanya, bahkan pertumbuhannya pun tidak biasa. Sel kanker tersebut akan membelah dan berkembang dengan cepat pada jaringan yang ada
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved