Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KESEJAHTERAAN dosen masih jauh dari kata layak. Hal itu yang diutarakan oleh Anggota Tim Riset Kesejahteraan Dosen sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Kanti Pertiwi. Pernyataan tersebut tentu bukan hanya sekadar tong kosong saja.
Berdasarkan riset mereka terhadap 1.000 orang dosen, terdapat tiga temuan penting terkait kesejahteraan dosen. Pertama, upah dosen dikatakan masih jauh dari kata layak.
"Rentang gaji paling banyak dari para dosen ini mencapai Rp2 juta sampai Rp5 juta per bulan dan beberapa dari mereka mendapat penghasilan tambahan dengan menjadi pejabat struktural di kampus masing-masing. Hanya 9% dari mereka yang mendapatkan gaji di atas Rp5 juta," ungkapnya dalam Diskusi Membangun Solidaritas Akademisi di Tengah Birokratisasi Perguruan Tinggi: Sebuah Utopia secara virtual, Senin (1/5).
Baca juga: Saya Buruh Migran Sulsel Meninggal dan Dikubur di Arab
Kanti menambahkan, dengan tuntutan pendidikan minimal S2 bahkan diharapkan S3, para dosen ini dikatakan telah menghabiskan sumber daya yang tidak sedikit untuk sekolah dan berhenti dari pekerjaan rutinnya.
"Ketika kembali ke universitas, mereka hanya diberi kompensasi sedemikian. Ini menjadi pertanyaan apakah negara menghargai jerih payah dosen," tegas Kanti.
Baca juga: Aturan Jabatan Fungsional ASN Mudahkan Penilaian Dosen
Poin kedua, periode awal karir dosen dikatakan menjadi masa krisis. Hal ini dikarenakan dosen hanya menerima gaji pokok sebesar Rp2 juta sampai Rp5 juta.
Menurut Kanti hal ini sangat mengkhawatirkan karena di usia yang produktif ditambah dengan biaya untuk keluarga, cicilan, dan lainnya, penghasilan sedemikian dapat dikatakan sangat kurang sehingga mereka terpaksa harus mencari penghasilan lain.
"Poin terakhir, ada ketimpangan di antara para dosen di mana dosen baru ini penghasilannya kurang tapi ketimpaan banyak pekerjaan yang menguras waktu dan beban," ujarnya. (Des/Z-7)
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan.
Pendamping dari perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan yang mendorong peningkatan layanan pendidikan di satuan-satuan PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Konferensi ini beraspirasi untuk memberikan kontribusi berarti terhadap pengembangan kebijakan berbasis bukti dan tindakan transformatif
Kondisi kesejahteraan guru secara umum, saat ini masih terbilang rendah dan belum sebanding dengan pengabdian yang mereka berikan.
BUPATI Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan upaya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam memberdayakan masyarakat telah membantu memitigasi berbagai kerentanan hidup
PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) membagikan lebih dari 2.000 paket makanan berbuka puasa (takjil) kepada tenaga kerja bongkar muat (TKBM), sopir truk dan masyarakat sekitar
Sebanyak 1.300 anak yatim menerima santunan dari Yayasan Agung Podomoro Land (YAPL) bersama PT Agung Podomoro Land Tbk
Kebijakan ini menunjukkan komitmen Presiden Peabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan senantiasa membersamai para guru.
PENYESUAIAN/penundaan jadwal pengangkatan calon aparatur sipil negara (CASN) dari jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya berpotensi merembet pada pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved