Minggu 26 Maret 2023, 08:15 WIB

Langkah Awal Tangani Obesitas Anak, Mengubah Pola Makan

Basuki Eka Purnama | Humaniora
Langkah Awal Tangani Obesitas Anak, Mengubah Pola Makan

Medcom
Ilustasi

 

MENGUBAH pola makan menjadi langkah pertama menangani anak yang terkena obesitas, sebelum memintanya berolahraga sesuai usia. Hal itu dikatakan Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso.

"Sebab, pola makan ini jauh lebih besar daripada pola geraknya. Kalau anak obesitas susah kalau langsung disuruh olahraga berat. Jalan kaki saja berat dia badannya," kata Piprim, dikutip Minggu (26/3).

Untuk pola makan, orangtua bisa berhenti memberi anak makanan rendah nutrisi seperti junk food kemudian menggantinya dengan makanan alami atau real food. 

Baca juga: Minyak Jelantah Berpotensi Tingkatkan Risiko Kanker dan Obesitas

Piprim mengatakan anak-anak sebaiknya dikenyangkan dengan sumber protein hewani, misalkan nasi dengan banyak lauk berupa dadar telur, ikan atau ayam. 

Jumlah protein yang ditingkatkan ini guna mencegah anak-anak menyantap karbohidrat cepat serap misalnya dari camilan-camilan rendah nutrisi.

"Anak jadi lapar terus dan kebanyakan kalori karena pilihan jenis makanannya keliru (makan junk food), terlalu sering diberi makanan yang indeks glikemik tinggi atau tinggi karbohidrat, gula dan tepung," kata dia.

Baca juga: Hisobi Minta Batas IMT Obesitas Indonesia Jadi di Atas 25

Dampaknya, gula darah anak cepat naik kemudian cepat turun. Saat gula darahnya naik seperti roller coaster lalu turun menukik, anak akan merasa lapar lagi kemudian meminta makan kembali.

Piprim mengakui, upaya untuk memutus pola makan anak yang gemar menyantap junk food dan minuman manis tidak mudah dan ini membutuhkan dukungan orangtua.

"Mungkin minuman manisnya diganti dengan pemanis nonkalori seperti stevia, yang sangat manis tetapi tidak ada kalorinya, bisa jadi alternatif pemanis untuk anak-anak yang obesitas. Bahkan anak yang tidak obes pun boleh juga pemanisnya pakai stevia," saran dia.

Sementara itu, Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI Muhammad Faizi berpesan agar orangtua mencegah anak terkena obesitas sedini mungkin. 

Kalaupun anak terlanjur obesitas, sambung dia, maka memodifikasi pola makan anak dan pola hidupnya bisa dilakukan sehingga bisa mengurangi dampak dari obesitas.

Kriteria anak obesitas bisa diukur melalui kurva pertumbuhan yang memperhitungkan penambahan tinggi badan. Ini berbeda dari orang dewasa yang berpegang salah satunya pada nilai indeks massa tubuh (IMT). (Ant/Z-1)

Baca Juga

Freepik

3 Tips Bangun Chemistry Lewat Chat Saat Kencan Pertama

👤Gana Buana 🕔Sabtu 03 Juni 2023, 08:30 WIB
Kencan online atau online dating sebetulnya bukan lah hal baru di dunia kencan. Komunikasi dan kesan pertama tentu dimulai dari percakapan...
Ist

Hobi Bekal Mi Goreng Pakai Nasi? Begini Saran dari Ahli Gizi

👤Gana buana 🕔Sabtu 03 Juni 2023, 08:00 WIB
Ahli gizi dari RSCM Fitri Hudayani menyarankan, orang-orang untuk menambahkan bahan lain jika ingin membawa bekal nasi...
Freepik

Polisi Baru Tangkap 5 Pemerkosa ABG di Parigi Moutong, 5 Pelaku Masih Buron

👤Zubaedah Hanum 🕔Jumat 02 Juni 2023, 22:25 WIB
SEORANG gadis remaja, 15, diperkosa 10 orang di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Baru lima dari 10 pelaku yang...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya