Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DALAM kehidupan sehari-hari, makanan dan minuman manis adalah menu yang sudah terbiasa disajikan. Pemanis adalah suatu senyawa kimia yang ditambahkan ke produk pangan, kebutuhan industri, dan makanan atau minuman kesehatan.
Meskipun sebagian orang tidak bisa lepas dari yang manis-manis, faktanya mengonsumsi terlalu banyak pemanis bukan hal yang baik untuk tubuh. Karena itu, lebih baik untuk mencari solusinya sebelum terlambat.
Dokter ppesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr.Evi Liliek Wulandari,Sp.PD, M.Kes, menyampaikan, diabetes merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang disebabkan adanya kelainan sekresi pada insulin atau terjadinya kelainan pada kerja insulin.
“Disarankan agar mejaga pola hidup sahat seperti menghindari makanan dan minuman tinggi kadar gula, berlemak dan tinggi garam,” kata Evi dalam wawancara dengan media,
Baca juga: Suplemen yang Tepat Bantu Penyandang Diabetes Kontrol Gula Darah
Sebenarnya ada beragam jenis pemanis, yang dibagi menjadi pemanis alami dan pemanis buatan.
Pertama. Pemanis alami. Sesuai dengan namanya, pemanis alami memang berasal dari bahan alami yang relatif aman bagi tubuh.
Anda bisa menemukan macam-macam pemanis alami di antaranya; madu, gula kelapa, ekstrak daun stevia, xylitol dari jagung, yacon syrup.
Umumnya pemanis alami memiliki kadar kalori dan indeks glikemik rendah. Tapi, sayangnya pemanis alami tidak selalu mudah didapatkan di pasaran.
Kedua. Pemanis Buatan. Selain pemanis alami, Anda pasti juga mengenal pemanis buatan yang lebih populer sebagai zat tambahan pada makanan dan minuman olahan.
(1) Sakarin. Sakarin adalah pemanis buatan dengan bentuk seperti bubuk kristal putih yang tidak mengandung kalori dan cenderung aman bagi penderita diabetes. Rasanya bisa mencapai 300 kali lebih manis dari gula pasir, sehingga meninggalkan rasa pahit.
(2) Aspartam. Aspartam termasuk pemanis buatan yang sering dipakai untuk makanan dan minuman cepat saji. Aspartam mudah rusak jika dipanaskan.
(3) Siklamat. Siklamat adalah pemanis yang banyak dipakai untuk membuat permen, makanan penutup, atau makanan dan minuman ringan. Rasa manisnya mencapai 40 kali dari gula pasir.
(4) Sorbitol. Tidak sama seperti jenis pemanis buatan lain, dalam hal ini sorbitol adalah salah satu jenis karbohidrat. Zat pemanis buatan ini punya nama lain yaitu D-sorbitol yang tidak sekadar menambahkan rasa manis, akan tetapi juga bisa menjaga level kelembapan makanan agar teksturnya sesuai keinginan.
(5). Sukralosa. Sukralosa adalah jenis pemanis buatan yang berasal dari sukrosa atau gula tebu, tapi tidak ada kandungan kalori dan tidak diserap tubuh.
Level manisnya bisa sampai 600 kali lebih manis dari gula pasir. Cukup gunakan sedikit saja, makanan atau minuman sudah terasa manis.
Keunggulan dari sukralosa adalah bisa tetap stabil ketika kena suhu sangat panas atau sangat dingin. Bahkan, sukralosa juga tidak merusak gigi, tidak berpengaruh ke kondisi genetik, dan relatif aman untuk penderita diabetes.
Keunggulan Thermolyte Sweetener
Thermolyte Sweetener adalah pemanis sebagai solusi pengganti gula yang manis, aman, dan sehat.
Di dalamnya mengandung sukralosa dengan rasa manis yang aman, bahkan untuk orang yang sedang diet. Komposisinya dibuat dari sukralosa, sorbitol, dan maltodextrin.
Cara penyajian 1 sachet Thermolyte Sweetener ini nilainya setara dengan 15 gram gula biasa.
Gunakan untuk kebutuhan sehari-hari sesuai kebutuhan. Thermolyte Sweetener bisa dikonsumsi oleh semua golongan usia tanpa efek samping.
Agar lebih awet lagi, simpan Thermolyte Sweetener di tempat yang sejuk, kering, dan terhindarkan dari panas matahari langsung.
Demikianlah penjelasan tentang macam-macam pemanis yang bisa anda ketahui efek sampingnya. Setelah mengetahui Thermolyte Sweetener yang aman, tentu ini adalah sebuah pilihan tepat untuk kesehatan Anda. (RO/OL-09)
Menjaga pola makan adalah hal mutlak bagi penderita diabetes. Pasalnya, makanan tertentu dapat memicu lonjakan gula darah yang berbahaya.
Nasi sering disalahkan sebagai penyebab naiknya berat badan dan gula darah. Padahal, jika dikonsumsi dengan bijak, nasi tetap bisa menjadi bagian dari pola hidup sehat. Simak faktanya.
Ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada Pratiwi Dinia Sari mengatakan menjaga keseimbangan pola makan sehat dan menerapkan gaya hidup sehat bisa dilakukan selama liburan.
Studi dalam Diabetes Care (2008) menunjukkan bahwa madu memiliki indeks glikemik (IG) sedang-tinggi, berkisar antara 58–65, tergantung jenis dan pengolahannya.
Masih banyak mitos dan kesalahpahaman seputar diabetes, salah satunya anggapan bahwa ini hanya menyerang orang tua atau hanya karena konsumsi gula berlebih.
Orang yang sudah didiagnosis mengalami diabetes dianjurkan rutin memeriksa kadar gula darah.
Pemanis buatan tidak diperbolehkan untuk digunakan pada produk pangan yang diperuntukkan bagi bayi, anak usia di bawah tiga tahun, serta ibu hamil dan menyusui.
Studi terbaru menunjukkan konsumsi minuman yang mengandung erythritol, dapat lebih dari dua kali lipat meningkatkan risiko pembekuan darah pada orang sehat.
Melansir dari situs resmi Universitas Airlangga (UNAIR), satu kaleng minuman bersoda rata-rata mengandung 15-18 sendok teh gula dan lebih dari 240 kalori
Mengonsumsi 2 liter atau lebih minuman dengan pemanis buatan dalam seminggu secara rutin, meningkatkan risiko gangguan jantung hingga 20%.
WORLD Health Organization (WHO) merilis aturan baru mengenai batasan konsumsi pemanis buatan atau aspartam sebanyak 40 mg per kg berat badan.
Zat itu ditemukan secara kebetulan pada tahun 1965 oleh seorang ahli kimia yang bekerja untuk perusahaan farmasi Searle yang mencoba mencari pengobatan untuk bisul.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved