Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
MENGENALI gejala awal stroke dengan melihat tanda dari SEnyuman, GErakan, dan bicaRA atau SEGERA penting untuk menolong penderita mendapatkan penanganan medis secepatnya.
Dalam webinar untuk memperingati ulang tahun ke-103 Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), dikutip Minggu (6/11), dokter spesialis penyakit dalam Mohammad Kurniawan menjelaskan cara mengenai gejala awal stroke dengan SEGERA.
"SE-nya senyuman, saat tersenyum dia mulutnya mencong, ada satu sisi wajah yang tidak terbentuk lekukan. Kemudian GE adalah gerakan yang terganggu, satu sisi lebih lemah. Selanjutnya RA adalah gangguan bicara, bisa bicara jadi cadel atau pelo, pasien enggak ngerti pembicaraannya atau bisa jadi tidak lancar atau tidak nyambung," papar Kurniawan.
Baca juga: Terapkan Perilaku Hidup Sehat Bisa Bantu Mencegah Stroke
"Jika salah satu gejala tersebut kita temukan, segera bawa ke rumah sakit untuk bisa ditangani lebih lanjut," kata dokter yang bertugas di RSCM itu.
Apabila menjumpai pasien dengan gejala SEGERA seperti senyum mencong dan gerakan separuh badan yang lemah, ia mengatakan, penting untuk tidak memberikan apapun melalui mulut karena bisa menyebabkan pasien tersedak dan mengalami henti nafas.
"Karena bisa jadi kelumpuhan syarafnya mengenai syaraf menelan, jadi kalau kita berikan makanan atau minuman pasien bisa tersedak, makanan atau minuman bisa masuk ke paru-paru bisa mengakibatkan henti nafas atau minimal bisa mengakibatkan pneumonia atau infeksi di paru," katanya.
Kurniawan mengemukakan stroke adalah penyebab kematian kedua di dunia setelah penyakit jantung dan penyebab kematian nomor satu di Indonesia.
Namun, menurut dia, penanganan yang cepat dapat menyelamatkan penderita stroke dari ancaman kematian atau kecacatan.
"Karena itu penting sekali untuk kita tahu apa itu gejala stroke, tujuannya adalah agar kita bisa menyelamatkan siapapun yang terkena serangan stroke baik itu teman, saudara, atau siapapun yang kita jumpai," katanya.
Selain mengenali gejala dengan SEGERA, Kurniawan mengatakan, orang awam bisa memberikan pertolongan dengan segera mengontak ambulans apabila mendapati seseorang kesulitan bernafas atau mengalami gangguan kesadaran.
"Prinsipnya segera dibawa ke rumah sakit, itu saja. Kalau seandainya terdapat masalah, kita sebaiknya mengontak ambulans agar pasiennya dibawa dengan ambulans, dipasang oksigen, kemudian dipasang infus," katanya.
Dia juga mengemukakan pentingnya informasi mengenai rumah sakit yang memiliki dokter spesialis saraf dan layanan pemeriksaan menggunakan CT Scan dalam membantu penderita stroke.
"Saya kira lebih dari 50% rumah sakit di Jakarta punya CT Scan dan rumah sakit yang besar-besar itu letaknya tidak berjauhan, jadi segera arahkan pasien atau siapapun yang kita curiga terkena stroke untuk dibawa ke rumah sakit yang memiliki fasilitas CT Scan dan spesialis saraf," katanya.
Ia menjelaskan pula lebih dari 80% kasus stroke terjadi karena adanya sumbatan pembuluh darah sehingga obat ideal yang bisa diberikan adalah obat penghancur sumbatan atau trombolisis.
Menurut dia, obat tersebut harus diberikan dalam waktu kurang dari 4,5 jam sejak pasien mengalami gejala stroke.
"Pemberian trombolisis ini punya golden time atau waktu emas, dia harus diberikan dalam dalam waktu kurang dari 4,5 jam sejak pasien memiliki atau mendapatkan gejala stroke," katanya.
"Jadi, kita harus berkejaran dengan waktu karena setiap menit sangat berharga, jika terlambat akan berbahaya bagi pasien karena bisa menyebabkan pendarahan pada otak," pungkas Kurniawan. (Ant/OL-1)
Diabetes tipe 2 muncul ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan/atau tidak memproduksi insulin cukup untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal.
Indonesia mencatatkan angka kematian akibat tuberkulosis atau TB sebesar 134 ribu jiwa per tahun atau sekitar dua orang meninggal setiap lima menit.
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Selain menyebabkan ruam di kulit, cacar api juga dapat menimbulkan rasa sakit ekstrem seperti terasa tersengat listrik, rasa terbakar, atau tertusuk paku.
Saat ini, covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Stroke merupakan penyakit tidak menular yang sangat berbahaya. Selain dapat mengancam nyawa, stroke sering kali meninggalkan dampak berupa kecacatan jangka panjang
Data ini menunjukkan adanya pergeseran epidemiologi stroke, yang kini lebih banyak menyerang populasi muda, berbeda dari pola tradisional yang biasanya menyasar lansia di atas 60 tahun.
dulu strok identik dengan penyakit orang tua. Namun saat ini terdapat pola pergeseran epidemiologi strok ke arah usia produktif, bahkan dapat menyerang anak dan remaja.
Seorang pria bernama Derick Gant, 57 tahun, warga Toledo, Ohio, berhasil selamat dari stroke saat berolahraga berkat bantuan fitur keselamatan Apple Watch
Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti atau terganggu. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak dalam waktu singkat
DIREKTUR Medik dan Keperawatan RS PON dr Reza Aditya Arpandy terdapat pola makan yang dapat tingkatkan risiko stroke.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved