Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim memberi pernyataan mengenai shadow organization di Kemendikbud Ristek, yang berisikan 400 orang setara Direktur Jenderal.
Jawaban itu diberikan langsung oleh Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi 10 DPR RI, Senin (26/9).
“Saya ada kesalahan dalam pengucapan, dan mungkin translasi dalam penggunaan shadow organization. Yang saya maksudkan adalah mirroring organization terhadap kementerian kami. Artinya, setiap Dirjen yang ada, dapat menggunakan layanan yang ada dari tim ini, untuk dapat menunjang implementasi kebijakannya melalui teknologi,” ujar Nadiem.
Baca juga: DPR Minta Penjelasan Terkait Tim Bayangan Nadiem
Lebih lanjut, Nadiem mengungkapkan bahwa tim yang terdiri dari 400 orang tersebut merupakan vendor yang bekerja dan berada di bawah kontrak langsung BUMN.
“Jadi, inovasinya itu bukan meluncurkan produk, tapi cara kerja birokrasi kami. Bahwa, di Kemendikbud kami memperlakukan mereka tidak seperti vendor. Walaupun secara kontekstual, mereka adalah vendor yang bekerja dari rumah, dan memiliki kontrak langsung di bawah PT Telkom Indonesia,” tutur Nadiem.
Bahkan, Nadiem mengungkapkan bahwa Pemerintah daerah dan Kementerian yang ada, nantinya juga dapat menggunakan sistem yang sama, sehingga dapat menunjang kinerja dan kebijakan, terutama di bidang teknologi.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, melangsungkan sebuah pidato pada acara United Nations Transforming Education Summit di markas besar PBB, New York, Amerika Serikat, Sabtu (17/09).
Dalam pidatonya, Nadiem mengungkapkan bahwa Kemendikbud Ristek kini memiliki 400 orang yang bekerja untuk Kemendikbud, bahkan beberapa memiliki wewenang yang setara dengan Dirjen.
“Kami sekarang memiliki 400 manajer produk, insinyur perangkat lunak, ilmuwan data yang bekerja sebagai tim yang melekat untuk kementerian,” kata Nadiem kala itu. (OL-1)
Kejagung mengaku bingung dengan ketidakhadiran Jurist, padahal, pemeriksaan hari ini didasari permintaannya. Eks anak buah Nadiem itu mengaku ada acara keluarga yang tidak bisa ditinggal.
Jurist Tan dijadwalkan diperiksa sekitar pukul 09.00 WIB. Penyidik bakal mendalami peran dia sebagai stafsus, dalam proyek ini.
Namma Nadiem Makarim tengah menjadi sorotan publik setelah muncul dalam kasua dugaan korupsi terkait pengadaan laptop senilai Rp9,9 triliun untuk program digitalisasi pendidikan.
Satu eks anak buah Nadiem lainnya, yakni Jurist Tan, juga sudah dipanggil Kejagung untuk diperiksa.
Pemeriksaan lanjutan ini penting. Fiona diharapkan memberikan keterangan baru kepada penyidik, yang bisa dikaitkan dengan barang bukti yang sudah disita dalam kasus ini.
Kejagung memeriksa mantan staf khusus (stafsus) Nadiem Makarim, Fiona Handayani, Jumat (13/6) untuk dimintai keterangan soal kasus dugaan korupsi pengadaan laptop chromebook
Kegiatan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar dan pihak GoCorp Gojek.
Lalu menyoroti minimnya partisipasi publik dan komunitas akademik dalam proses penyusunan ulang sejarah yang dilakukan Kementerian Kebudayaan.
DPR RI mengapresiasi keputusan pemerintah terkait 4 pulau yang sebelumnya masuk ke Provinsi Sumatera Utara kembali masuk ke wilayah Provinsi Aceh.
Presiden Prabowo ingin menyelesaikan dan memutuskan secara langsung kasus sengketa pulau antara Aceh dan Sumatera Utara.
Ketua Fraksi Golkar DPR Muhammad Sarmuji mengatakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset akan dibahas setelah RUU KUHAP rampung pada akhir tahun ini
Nasir Djamil mengapresiasi keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil alih sengketa 4 pulau antara Aceh dan Sumatera Utara (Sumut)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved