Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Yuk Cari Tahu Penyebab Rasa Nyeri Saat Menstruasi dan Cara Mengatasinya

Basuki Eka Purnama
16/12/2021 11:30
Yuk Cari Tahu Penyebab Rasa Nyeri Saat Menstruasi dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi(freepik)

SEBAGIAN perempan mengalami rasa nyeri selama masa menstruasi. Bahkan, gejalanya bisa terjadi sebelum haid datang. Lalu apa penyebabnya?

Kram perut, sakit kepala, nyeri, dan pembengkakan pada payudara, kelelahan, berjerawat, hingga konstipasi adalah beberapa gejala yang dialami perempuan sebelum menstruasi. Tidak sedikit juga yang merasakan sakit hingga mual bahkan pingsan.

Baca juga: Ribuan Remaja Perempuan Indonesia Dapatkan Pengetahuan Manajemen Kebersihan Menstruasi

Rasa nyeri sebelum menstruasi disebabkan oleh beberapa faktor. Namun yang paling umum adalah prostaglandin serta estrogen dan progesteron.

Prostaglandin

Dikutip dari Healthline, Rabu (15/12), kram perut disebabkan oleh lipid yang mirip hormon atau biasa disebut prostaglandin. Inilah yang membuat rahim Anda berkontraksi untuk membantu menyingkirkan lapisannya.

Prostaglandin juga terlibat dalam respons peradangan dan nyeri. Mereka berada di lapisan rahim dan juga dilepaskan dari lapisan ini.

Setelah dilepaskan, mereka meningkatkan kekuatan kontraksi selama beberapa hari pertama menstruasi. Semakin tinggi tingkat prostaglandin, semakin parah kramnya.

Kadar yang sangat tinggi juga dapat menyebabkan mual dan diare. Saat lapisan itu terlepas, kadar prostaglandin dalam tubuh Anda diturunkan. Inilah sebabnya mengapa kram biasanya mereda setelah beberapa hari pertama menstruasi.

Tidak hanya prostaglandin, nyeri saat menstruasi juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti endometriosis, fibroid, penyakit radang panggul, dan stenosis serviks.

Rasa nyeri ketika menstruasi bisa diredakan dengan ibuprofen. Akan tetapi, bila rasa sakit tidak berkurang sama sekali meski sudah meminum obat yang dijual bebas, Anda perlu berkonsultasi ke dokter.

Estrogen dan Progesteron

Estrogen dan progesteron adalah hormon yang membantu mengatur siklus menstruasi. Mereka juga dapat mempengaruhi bahan kimia di otak yang berhubungan dengan sakit kepala.

Tepat sebelum menstruasi Anda dimulai, ada penurunan kadar estrogen dalam tubuh yang dapat memicu sakit kepala.

Saat Anda merasakan sakit kepala, cara yang terbaik adalah mengobatinya secepat mungkin. Semakin cepat perawatan dimulai, semakin besar kemungkinan Anda akan sembuh.

Pastikan juga Anda minum cukup air. Jika memungkinkan, berbaringlah di ruangan yang gelap dan sunyi.

Anda juga bisa mengkompres kepala dengan air dingin atau melakukan pernapasan dalam untuk relaksasi. 

Bila tidak tahan dengan sakitnya bisa meminum obat seperti ibuprofen atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya seperti naproxen (Aleve).

Tingkat hormon yang berfluktuasi juga dapat menyebabkan nyeri perut dan nyeri payudara. 

Estrogen memperbesar saluran payudara, dan progesteron membuat kelenjar susu membengkak. Hal ini menyebabkan nyeri pada payudara.

Payudara mungkin juga terasa berat. Sering kali, NSAID bisa efektif dalam meredakan nyeri atau nyeri payudara pramenstruasi. 

Jika rasa sakitnya parah, pengobatan hormonal resep mungkin menjadi pilihan untuk Anda.

Mengobati nyeri menstruasi

Selain menggunakan obat pereda nyeri, Anda juga melakukan pengobatan rumahan seperti banyak minum air putih, berbaring di ruangan yang gelap dan sunyi, letakkan kantong es atau kain dingin, pijat area di mana terasa sakit, dan lakukan pernapasan dalam atau latihan relaksasi.

Untuk mengobati pembengkakan dan nyeri pada payudara, Anda bisa melakukan perubahan gaya hidup dengan mengonsumsi makanan kaya akan nutrisi seperti kacang-kacangan, bayam, hazelnut, wortel, pisang, oat, serta menggunakan minyak dari bahan jagung, zaitun, safflower, dan kanola.

Jika Anda sudah mencoba berbagai pengobatan rumahan, perubahan gaya hidup dan obat namun tidak mengurangi rasa nyeri maka harus segera berkonsultasi dengan dokter.

Yang perlu dilakukan adalah mencatat kapan gejala nyeri, kram dan sakit kepala terjadi. Tingkat keparahan dan durasi dari gejala ini juga wajib diperhatikan agar dokter lebih memahami apa yang Anda alami.

Terkadang perawatan yang lebih intensif mungkin diperlukan, seperti pil KB atau obat lain untuk membantu fluktuasi hormon. Dokter Anda mungkin juga ingin menjalankan tes untuk menyingkirkan kondisi lain yang mungkin menyebabkan gejala nyeri. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya